jika politik dijalankan oleh anak muda yang hanya peduli pada meme dan emoji daripada undang-undang

From BASAsulselWiki
20231215T114307473Z581149.jpg
0
Vote
Photo source
Author(s)
Category
High School
Reference
Competition
ForYourPolitics


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws?

Description


In English

In a world where young people who only care about memes and emojis are in control of politics, parliament is turning into a hilarious stage. Meetings are full of emojis flying through the air and legislators communicating with memes. Laws are turned into emoji puzzles that must be solved to be understood.

Every political decision is taken through voting using emoticons. The country is a colorful and creative place, but often the resulting policies are more like punchlines than real solutions. Even though the situation is hilarious, society is finally realizing the importance of a deep understanding of complex issues.

However, amidst the chaos of emojis, a group of young people emerged who decided to combine their intelligence with a love of memes. Together, they designed political education campaigns that taught young citizens to better understand the impact of their political decisions.

Finally, these young people succeeded in changing political dynamics into something more substantial. They prove that humor and creativity can be tools for conveying important messages, and that good policy requires deep understanding, not just emojis and memes.

In Indonesian

Di sebuah dunia di mana anak muda yang hanya peduli pada meme dan emoji memegang kendali politik, parlemen berubah menjadi panggung lucu. Rapat-rapat penuh dengan emoji yang terbang di udara dan legislator yang berkomunikasi dengan meme. Undang-undang diubah menjadi teka-teki emoji yang harus dipecahkan untuk dipahami.

Setiap keputusan politik diambil melalui pemungutan suara menggunakan emotikon. Negara ini menjadi tempat yang penuh warna dan kreatif, tetapi seringkali kebijakan yang dihasilkan lebih mirip dengan punchline daripada solusi nyata. Meskipun situasinya kocak, masyarakat akhirnya menyadari pentingnya pemahaman mendalam terhadap isu-isu yang kompleks.

Namun, di tengah-tengah kekacauan emoji, muncullah sekelompok pemuda yang memutuskan untuk menggabungkan kecerdasan mereka dengan kecintaan pada meme. Bersama-sama, mereka merancang kampanye pendidikan politik yang mengajarkan warganegara muda untuk lebih memahami dampak keputusan politik mereka.

Akhirnya, anak-anak muda ini berhasil mengubah dinamika politik menjadi sesuatu yang lebih substansial. Mereka membuktikan bahwa humor dan kreativitas dapat menjadi alat untuk menyampaikan pesan penting, dan bahwa kebijakan yang baik memerlukan pemahaman mendalam, bukan hanya sekadar emoji dan meme.

In Makassar