Politik Dinasti? Bukan Masalah!

From BASAsulselWiki
Revision as of 00:36, 2 January 2024 by Ichsan ibnu (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature Politik Dinasti? Bukan Masalah!.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
0
Vote
Photo source
Author(s)
Category
College/University
Reference
Competition
ForYourPolitics


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws?

Description


In English

In Indonesian

Indonesia merupakan negara Pancasila yang menganut sistem demokrasi untuk menentukan seorang pemimpin negara. Menurut Handita & Anggraini tahun 2021 (dalam Prasetyo Wibowo et al., 2022), pemilu merupakan salah satu perwujudan demokrasi prosedural yang dilakukan untuk mewujudkan kehidupan tata negara yang demokratis. Dalam hal ini, rakyat memiliki kekuasaan tertinggi di ketatanegaraan yang memberikan mandat kepada seseorang untuk memimpin negaranya. Dengan demikian, memilih pemimpin negara merupakan sebuah kewajiban yang perlu dilakukan oleh rakyat.

Sayangnya, kewajiban rakyat untuk memilih seorang pemimpin ini sering kali disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengatakan bahwa adanya dinasti politik yang terjadi di status quo. Padahal, jika ditelisik lebih dalam lagi, Indonesia pernah dipimpin oleh seorang anak dari presiden sebelumnya. Presiden tersebut Bernama Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri yang merupakan anak dari Dr. Ir. H. Soekarno. Meskipun Megawati setelah Soekarno meninggal, tetapi pada dasarnya Megawati memiliki darah pemimpin negara yang sangat berjasa bagi bangsa ini.

Megawati dan Gibran Rakabuming memiliki persamaan sejarah, yakni memiliki orang tua yang berjasa bagi negara. Meskipun demikian, Megawati tidak serta-merta menjadi presiden bagi bangsa ini. Megawati dipilih oleh rakyat Indonesia menjadi wakil presiden yang pada akhirnya menjadi orang no. 1 di Indonesia untuk menggantikan presiden sebelumnya. Artinya, Megawati telah memenangkan suara di masanya sehingga proses perjuangan Gibran sebagai calon wakil presiden merupakan haknya. Oleh karenanya, jika masyarakat ingin dipimpin oleh seseorang yang dipandang layak dalam memimpin negara, masyarakat perlu melakukan langkah mutlak dengan memilih pilihannya sesuai dengan LUBER JURDIL pada masa pemilu nanti.

In Makassar