Literature Rakyat Kucing Berdemokrasi

Photo source

Author(s)

Reference

Description

In English

⏤

In Indonesian

Suatu pagi di sebuah peternakan kucing terjadi keramaian pasca diadakannya pemilihan pemimpin. Kucing yang hanya tau makan dinyatakan sebagai pemimpin baru.

Pemilihan kali ini berbeda dengan pemilihan sebelumnya, para calon diusung oleh partai kucing. Bangs Si Kucing Jalanan yang tiap hari hanya makan pada sudut peternakan diusung oleh partai Nganre Manre. Beda halnya dengan Inggrid Kucing Peranakan Persia yang diusung oleh partai Adil Makmur memiliki arah yang jelas untuk mensejahterakan nasib para kucing. Dua hari sebelum pemilihan, para kucing mengadakan debat terbuka untuk mengetes calon pemimpin mereka. Inggrid memaparkan visi misi mensejahterakan para kucing dengan janji-janji yang tak kalah luar biasanya mulai dari mengratiskan biaya perawatan hingga mempercantik kandang-kandang mereka. Berbeda dengan Bangs, kucing ini tidak melontarkan sepatah katapun dan hanya makan diatas panggung debat. Menjelang hari pemilihan, Inggrid ternyata memiliki cara tersendiri untuk memenangkan pertarungan. Kucing ini menghabiskan ribuan lembar uang hanya untuk mengisi amplop-amplop yang akan dibagikan pada subuh-subuh buta di hari pemilihan. Para kucing berdalih lebih memilih Doni karena, pertama Doni merupakan kucing jalanan yang hanya akan mengurusi makannya saja, kedua para kucing ingin membantu pemimpinnya untuk terhidar dari dosa karena mengingkari janji-janjinya pada masa kampanye, ketiga calon pemipin yang mengelontorkan dana berlebih hanya akan memikirkan cara untuk menegembalikan modal. Untuk itu mereka memilih Doni sebagai pemimpin baru mereka.

Penulis juga mengucapkan selamat untuk Bangs kucing jalanan yang terpilih menjadi pemimpin baru. Semoga amanah, tapi toh apa yang harus diamanahkan ia juga pemimpin yang tidak punya visi misi dan janji-janji politik, pokoknya semoga amanah deh.

In Makassar

⏤