Literature Pentingnya Generasi Z dalam Pemilihan Umum 2024

From BASAsulselWiki
Revision as of 15:41, 9 November 2023 by Enjellllm (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Literature |Page Title id=Pentingnya Generasi Z dalam Pemilihan Umum 2024 |Page Title en=The Importance of Generation Z in the 2024 General Election |Authors...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Photo source
Author(s)
Category
College/University
Reference


Zidan janov

12 months ago
Score 0++

- Generasi Z (lahir antara tahun 1995 dan 2010) akan menjadi generasi pemilih pertama terbesar pada pemilu 2024. Diperkirakan terdapat 30 juta pemilih berusia antara 17 dan 29 tahun. - Harus Mendorong partisipasi politik di kalangan Generasi Z karena tingkat partisipasi pemilih muda pada umumnya rendah. Penyelenggara pemilu harus melakukan kegiatan edukasi dan penyadaran yang menarik. - Generasi Z dikenal kritis dan peduli terhadap masalah sosial. Mereka menginginkan pemimpin yang jujur, kompeten, dan peduli rakyat. - Kandidat dan partai politik harus memahami aspirasi Generasi Z seperti isu kesetaraan gender, keberagaman, keadilan sosial, pendidikan, dan lingkungan hidup. - Media sosial dan platform digital harus digunakan secara efektif untuk menjangkau dan melibatkan Generasi Z di Partai Demokrat.

- Generasi Z mampu memberikan suara yang kritis dan cerdas pada pemilu 2024 serta turut menentukan masa depan bangsa yang lebih baik.
Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description


In English

In the 2024 General Election, Generation Z will be one of the age groups that has the potential to influence the election results. They are known for their ability to utilize digital technology in all aspects of their lives, including political activities. Therefore, political parties and presidential candidates need to consider the interests and needs of generation Z in developing their campaigns and activities.

Apart from that, generation Z has a more critical attitude in responding to social, political and environmental issues, and is more interested in politics that pays attention to the balance between the interests of individuals, groups and society at large. Therefore, political parties and presidential candidates must be able to develop campaigns and activities that reach the interests and needs of generation Z, as well as build a better quality of democracy.

Lastly, generation Z is an age group that has greater access and interest in online political activities, such as social media. Therefore, political parties and presidential candidates must be able to reach generation Z by actively using online platforms, as well as being transparent about their policies and ideas in resolving issues that generation Z is concerned about.

In this entire process, it is important for political parties and presidential candidates to consider the aspirations, interests and needs of GenerationZ. This can help enrich political debate and strengthen the quality of democracy in Indonesia.

In Indonesian

Dalam Pemilihan Umum( Pemilu) 2024, Generasi Z akan menjadi salah satu kelompok usia yang memiliki potensi untuk mempengaruhi hasil pemilu. Mereka dikenal dengan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi digital dalam segala aspek kehidupannya, termasuk kegiatan politik. Oleh karena itu, partai politik dan calon presiden perlu mempertimbangkan minat dan kebutuhan generasi Z dalam mengembangkan kampanye dan kegiatan mereka.

Selain itu, generasi Z memiliki sikap yang lebih kritis dalam menyikapi isu- isu sosial, politik, dan lingkungan, dan lebih tertarik pada politik yang memperhatikan keseimbangan antara kepentingan individu, kelompok, dan masyarakat luas. Oleh karena itu, partai politik dan calon presiden harus dapat mengembangkan kampanye dan kegiatan yang menjangkau minat dan kebutuhan generasi Z, serta membangun kualitas demokrasi yang lebih baik.

Terakhir, generasi Z merupakan kelompok usia yang memiliki akses dan minat lebih besar dalam kegiatan politik online, seperti sosial media. Oleh karena itu, partai politik dan calon presiden harus dapat menjangkau generasi Z dengan aktif menggunakan platform online, serta menjadi transparan tentang kebijakan dan gagasan mereka dalam menyelesaikan isu yang dikhawatirkan generasiZ.

Dalam seluruh proses ini, penting bagi partai politik dan calon presiden untuk mempertimbangkan aspirasi, minat, dan kebutuhan generasiZ. Hal ini dapat membantu memperkaya perdebatan politik dan memperkuat kualitas demokrasi di Indonesia.

In Makassar