Peran Pemuda dalam Pemilu

From BASAsulselWiki
Revision as of 01:49, 10 November 2023 by Khaerin Nisa (talk | contribs)
20231110T014448101Z708928.png
Photo source
Author(s)
Category
College/University
Reference


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description


In English

In Indonesian

Pemilihan umum 2024 akan diselanggarakan dengan pemilih yang mayoritas adalah para generasi milenial, dan di mana dalam pemilu ini pemuda sangat memegang peran penting karena mayoritas pemilih yang namanya tercantum pada DPT kebanyakan adalah generasi muda. Di sisi lain juga dapat dikatakan bahwa pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa, karena pemuda memiliki inovasi, pengetahuan, kreatifiitas tinggi, dan juga fisik yang kuat, maka dari itu alangkah lebih efektif jika pemuda dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Partisipasi yang dapat dilakukan pemuda dalam pemilu adalah dengan cara memastikan bahwa mereka sudah terdaftar sebagai pemilih dan menggunakan hak suara mereka untuk memilih calon yang dianggap dapat memperjuangkan kepentingan masyarakat dan membangun negara yang lebih baik. Selain itu, pemuda juga dapat memperluas wawasan mereka tentang politik dan pemilu dengan membaca berita dan mengikuti diskusi-diskusi yang berkaitan dengan politik. Karena dapat diketahui bahwa di tengah hiruk pikuk isu maupun drama politik akhir-akhir ini, politik sebenarnya juga mempunyai dampak positif bagi masyarakat, contohnya politik berperan memastikan bahwa kepentingan masyarakat terwakili dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dengan adanya politik juga, masyarakat dapat memilih pemimpin yang dianggap dapat mewakili kepentingan mereka dan memperjuangkan hak-hak mereka. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa politik juga mempunyai dampak negatif contohnya terjadinya konflik dan pertentangan antar kelompok yang memiliki pandangan yang berbeda. Hal ini dapat mengganggu stabilitas dan perdamaian di masyarakat serta memicu tindakan yang tidak etis atau tidak bertanggung jawab. Selain itu, politik juga dapat menyebabkan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pemimpin, yang dapat merugikan masyarakat.

Di dalam pemilu, pemuda juga dapat berpartisipasi dalam gelaran pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada masing-masing TPS. Apalagi pada jaman sekarang ada beberapa peraturan dalam pemungutan suara yang sudah berbasis teknologi, contohnya terjadi pada panitia pantarlih kemarin yang turun ke lapangan mengumpulkan data siapa saja warga yang namanya masih tercantum di dalam DPT, para anggota pantarlih sekarang sudah menggunakan teknologi pada aplikasi E-coklit untuk merampungkan data-data warga setempat, dan menurut saya Gen Z harus ikut melibatkan diri dalam peran ini karena Gen Z tumbuh dan hidup di era digital, di mana teknologi dan internet sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, Gen Z juga sangat terampil dalam menggunakan teknologi dan internet, sehingga mereka dapat mengembangkan dan memperluas penggunaan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pemilu nantinya.

Pemuda juga akan mendapatkan pengalaman yang akan di dapatkan di dalam lapangan. Mereka juga akan melihat dinamika yang terjadi selama pemilu dari berbagai sudut pandang. Seharusnya pemuda merasa malu jika sampai sekarang mereka menyaksikan para panitia KPPS adalah mereka yang berumur 40 tahun, sementara Gen Z tidak mengambil peran dalam pemilu. Pada akhirnya kita berharap besarnya hak suara yang dimiliki oleh generasi muda pada pemilu 2024 semoga berbanding lurus dengan tanggung jawab mereka dalam menentukan nasib bangsa kedepannya.

In Makassar