Memilih seorang pemimpin bagi suatu negara untuk rakyat memerlukan banyak pertimbangan yang jelas dan nyata, untuk itu di perlukan adanya observasi melalui visi dan misi dari calon pemimpin agar menghasilkan pilihan pemimpin yang bijak, adil, dan dapat mendengar suara rakyatnya. Untuk itu pada pemilihan kali ini peran generasi muda apalagi mahasiswa, penting terhadap persoalan bangsa. Memasuki tahun politik, mahasiswa menjadi target pasar suara oleh partai politik. Generasi muda dijadikan sebagai basis gerakan sosialisasi dan pendidikan karena jumlah mereka dalam struktur pemilihan yang cukup signifikan. Para generasi muda diharapkan untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak tanpa ada keterpaksaan dengan pihak mana pun di pesta demokrasi terbesar di Indonesia yaitu melalui Pemilihan Umum (Pemilu), karena dengan hasil perolehan suara mereka juga sangat menentukan masa depan bangsa.
Saat ini pada kenyataannya generasi Z sering dipandang rendah oleh generasi-generasi yang lebih tua, terutama dalam menyikapi isu-isu politik terkait sistem pemerintahan, karena dianggap kurang mampu dan kurang berpengalaman atau sotta alias “sok tahu”. Padahal dapat dilihat secara langsung bahwa peran generasi muda saat ini sangat berpengaruh karena merupakan kaca mata dunia yang bisa lebih kritis dalam menyikapi dan menghadapi banyak pengaruh dari luar serta pandai memilah-milih setiap berita yang viral real kebenarannya dengan berita hoax. Tetapi di samping itu masih banyak pula pemuda yang sampai saat ini masih bingung dan sangat tertutup terkait sistem politik di dalam negeri. Dari situlah peran generasi pemuda ini, juga menjadi tombak penggerak yang bisa memberikan arahan untuk menggali pikiran agar lebih terbuka luas dalam menghadapi pemilu 2024.
Karena Indonesia (seluruh pulau dengan 38 provinsi) membutuhkan perubahan yang nyata sehingga diharapkan tidak akan terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam memilih. Kita semua butuh pemimpin yang bisa menepati janji bukan dia yang berjanji palsu saat promosi. Bukan lagi soal ketenaran tetapi pemimpin yang wajib dipilih adalah bagaimana program kerja yang ia bentuk terlaksana untuk Indonesia yang lebih maju dan unggul. Pemimpin yang adil dan bijak ialah dia yang mampu menyetarakan rakyatnya tanpa memandang posisi atau jabatan agar Indonesia dapat lebih bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Enable comment auto-refresher