Dinasti politik, pemuda bisa apa?

From BASAsulselWiki
Revision as of 15:43, 10 November 2023 by YUSNIANTI (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Literature |Page Title id=Dinasti politik, pemuda bisa apa? |Page Title en=Political dynasty, what can young people do? |Page Title mak=Dinasti politik, kita...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20231110T153649856Z379212.jpg
Photo source
Author(s)
Category
College/University
Reference


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description


In English

Political dynasty, what can young people do?

In recent times, the spotlight on dynastic politics has raised questions about the contribution of youth to political dynamics. The nomination of a candidate for state leadership which resulted in a relaxation of the age requirements for potential leaders gave rise to a polemic that could have a significant impact. Both positive and negative impacts are still a mystery and will be felt by the Indonesian people in the future.

Leaders who understand current developments are the hope of generation Z who believe that these leaders can manage national polemics because they have a deep global mindset. On the other hand, the second view questions, can a young leader be able to run the government for the progress of the nation?

People's trust in state leaders is very high, believing that leaders have a central role in determining their welfare. The importance of selecting competent leaders is the key to improving the state order towards a better direction. However, a big risk occurs if a leader only pursues power without having adequate leadership potential.

The presentation of the impact of political dynasties is the result of the author's spontaneous thoughts looking at the reality in this country. Potential leaders should consider the future fate of the nation by considering the interests of all the people. A true leader is one who has a high sense of responsibility for the welfare of society. Your vote is in your hands, the fate of the nation is in the results of your choices. Therefore, youth as the pillars of the state are expected to provide support wisely in making decisions.

In Indonesian

Dinasti politik, pemuda bisa apa?

Dalam beberapa waktu terakhir, sorotan pada politik dinasti memunculkan pertanyaan mengenai kontribusi pemuda dalam dinamika politik. Pengusulan calon pemimpin negara yang mengakibatkan pelonggaran syarat umur calon pemimpin memunculkan polemik yang dapat berdampak signifikan. Baik itu dampak positif maupun negatif yang masih menjadi misteri dan akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia ke depan.

Pemimpin yang paham akan perkembangan zaman menjadi harapan para generasi Z yang berpandangan bahwa pemimpin tersebut dapat mengelola polemik negeri karena memiliki pola pikir global yang mendalam. Sebaliknya lagi, pandangan kedua mempertanyakan, mampukah seorang pemimpin yang masih berusia muda menjalankan roda pemerintahan untuk kemajuan bangsa?

Kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin negara sangat tinggi, meyakini bahwa pemimpin memiliki peran sentral dalam menentukan kesejahteraan mereka. Pentingnya pemilihan pemimpin yang kompeten menjadi kunci perbaikan tatanan negara menuju arah yang lebih baik. Namun, risiko besar terjadi jika seorang pemimpin hanya mengejar kekuasaan tanpa memiliki potensi kepemimpinan yang memadai.

Pemaparan dampak dari dinasti politik adalah hasil pemikiran spontan penulis yang melihat realitas di negeri ini. Seharusnya, calon pemimpin mempertimbangkan nasib bangsa ke depan dengan memikirkan kepentingan seluruh rakyat. Pemimpin sejati adalah yang memiliki rasa tanggung jawab tinggi dalam mensejahterakan masyarakat. Suaramu ada di tanganmu, nasib bangsa ada pada hasil pilihanmu. Oleh karena itu, pemuda sebagai tiang negara diharapkan dapat memberikan dukungan dengan bijak dalam mengambil keputusan.

In Makassar

Dinasti politik, kita bisa apa?

Beberapa hari yang lalu, ada berita tentang pencalonan pemimpin negara. Tapi dalam peraturan negara bilang tidak bisa kalau masih belum cukup umurnya sesuai ketentuan. Nah keputusan itu di rubah terus dikasi bisa mencalonkan meskipun belum sampai umurnya. Karena na rubah jadi terjadimi perbedaan pendapat. Yang satu na dukung tapi yang satu tidak na dukung dan resikonya kedepan akan di rasakan sama semua orang di indonesia.

Kalo pemimpin paham sama perkembangan zaman menjadi harapanta semua kalangan muda, karena pastimi na dalami bagaimana perkembangannya ini negara sedangkan ada juga yang berpendapat dan bertanya i bilang mampujikah itu memimpin sedangkan masih muda sekali umurnya?

Masyarakat kodong nakasimi kepercayaan tinggi, biar bisa i sejahtera maka dari itu penting sekali memilih pemimpin yang berkompeten supaya lebih bagus lagi negara kedepannya. Nh kalau tidak bagus, kayak ini pemimpin kepentingannyaji yang na urus tapi tidak tau memimpin yang baik maka pasti berdampak buruk sama negara terutama masyarakat

Itu yang ku paparkan hasil buah pikirku ji nh, karena kuliat pada kenyataannya ini negara bagaimana. Seharusnya duka itu calon pemimpin na pertimbangkan lagi nasibnya ini negara kedepan sama kepentingannya masyarakat. Kalo pemimpin sejati tinggi sekali tanggung jawabnya untuk sejahterakan masyarakat. Ingat nah, suaramu ada di tanganta, nasibnya ini negara tergantung sama kita. Nah karena itu toh, kasiki dukunganta yang tepat kalo ambil miki keputusan.