PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP POLITIK DALAM NEGERI

From BASAsulselWiki
Revision as of 10:29, 10 December 2023 by Ichsan ibnu (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP POLITIK DALAM NEGERI.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20231210T070921799Z245038.jpg
0
Vote
Photo source
Editing Canva
Author(s)
Affiliation
Universitas Negeri Makassar
Category
College/University
Reference
Competition
ForYourPolitics


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws?

Description


In English

Politics is a manifestation of an interest, an interest in actualizing various valid desires, regarding policies that are acclaimed for the continuation of the rights that are said to be fought for. Politics in Indonesia refers to various crucial interests that are urgent. This interest was then packaged in a campaign declaration to invite empathy at every level of society.

This has of course been going on for a long time, what is different is that currently the manipulative nature of those in office is so visible on the surface. Social Media is currently an effective support for those who want to be widely known in a short time, efforts and ideas are no longer the main thing, enthusiasm and skills are also a matter of later concern, the most important thing is to be widely known by the people.

Social Media plays an important role in direct political practice in various countries, including Indonesia. Because through this digital platform, the delivery of the vision and mission can be carried out and then disseminated widely in a matter of seconds, and candidates can even gain support and empathy on a large scale through this. Social media has become a means for increasing voter involvement in the political process. Through discussions and online campaigns to increase the electability of the democratic party, voters feel they have the right forum for their aspirations to express their assumptions and opinions. However, the use of social media in politics also raises various challenges, such as the spread of hoax news, polarization of opinion, and the risk of conflict between groups that are pro and con on a topic of discussion.

Currently, there are many choices of political parties that have emerged and are increasingly occupying the hot seats in the 2024 elections. It is not uncommon for us to find computational crimes through social media platforms that are carried out for political purposes. People are increasingly confused about making subjective choices because there are so many potential leaders with maneuvers that are relatively above average. Therefore, joint efforts need to be made so that leaders obtained from political results have the capacity to oversee all things that are in the interests of every level of society for the survival of the nation and state.

In Indonesian

Politik adalah manifestasi dari sebuah kepentingan, kepentingan dalam mengaktualisasikan berbagai keinginan yang valid, mengenai kebijakan yang diaklamasikan untuk keberlangsungan hak – hak yang katanya berusaha untuk diperjuangan. Politik di indonesia mengacu pada berbagai kepentingan krusial yang bersifat urgency. Kepentingan tersebut kemudian dikemas dengan deklarasi kampanye untuk mengundang empati pada setiap lapisan masyarakat.

Hal ini tentunya telah berlangsung sejak dulu, yang menjadi pembeda adalah saat ini sifat manipulatif dari mereka yang ini menjabat begitu nampak dipermukaan. Media Sosial saat ini menjadi penopang efektif untuk mereka yang ingin dikenal luas dalam waktu singkat, upaya dan gagasan bukan lagi hal utama, semangat dan keterampilan juga urusan belakangan, yang terpenting dikenal luas dengan kata merakyat. Media Sosial berperan penting dalam praktik politik secara langsung di berbagai negara termasuk di Indonesia. Karena melalui platfrom digital ini, penyampaian visi misi dapat dilakukan kemudian disebar luaskan dalam hitungan detik, bahkan para calon dapat meraup dukungan dan empati dengan skala besar melalui hal tersebut.

Media sosial menjadi sarana untuk peningkatan keterlibatan pemilih dalam proses politik. Melalui diskusi dan kampanye online guna meningkatkan elektabilitas menjelang pesta demokrasi, pemilih merasa memliki wadah aspirasi yang pas, untuk menuangkan asumsi dan pendapat. Namun, penggunaan media sosial dalam politik juga menimbulkan berbagai tantangan, seperti penyebaran berita hoaks, polarisasi opini, dan adanya risiko terjadinya konflik antar kelompok yang bersifa pro dan kontra terhadap suatu pokok pembahasan.

Saat ini hadir begitu banyak pilihan Partai Politik yang muncul dan kian gencar menduduki kursi panas di pemilu 2024 nanti. Tak jarang kita temukan Kejahatan komputasional melalui platform media sosial yang dilakukan demi kepentingan politik. Masyarakat semakin bingung untuk menentukan pilihan secara subjektif karena begitu banyak calon pemimpin dengan manuver yang relatif di atas rata – rata. Maka dari itu perlu diupayakan bersama agar pemimpin yang diperoleh dari hasil politik memiliki kapasitas untuk mengawal semual hal yang menjadi kepentingan setiap lapisan masyarakat demi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

In Makassar

Politik iami antu passabakkeng bantua ri kaparalluanga, kaparalluang ri lalang pattojenge kaerokanga ampaling nabayya, panggaturang untuk kabajikan anniboya ri passabakkeng. Politik ri Indonesia nijalling ri kaparalluang. Kaparalluang nibungkusu kampanye pakkio ati ilalang ri masyaraka’.

Anung kammaya anne sallomi nia’ na mulai riolo, pambedana iamiantu sipa’ kodina joka tau eroka accidong ri jabatanga kajallinga dudu ri parangna rupa tau. Media sosial kakkamanne anjari panyyorong kassaka mange ri tau eroka ni isseng, usaha siagang pikkirang teaimi anung parallu, sumanga’siagang panggisengang ribokoangoi nijampangi, kaparalluanga iamiantu ni isseng ri loe tau angkanayya tau baji jekala. Media Sosial ajjari passabakkeng ilalang para’te politik sitojengang ri loe negara siagang Indonesia. Pappasangna kabajikang lana eranga nagaukangi untuk anggapa panjalling lompona masyaraka’.

Media Sosial anjari passabakkeng panyyaleori pantamakkang pammileang ilalang politik. Allalo ri caritayya, siangang kampanye online paboya suara paggaukang demokrasi. Pammileh nakasiaki pattampakkang akkana anung eroka napau mange ri tau loeyya. Ammakea media sosial kulle tongi ajjari passabakkeng karecuan antara joka tau bedayya pilihanna ilalang politik.

Rikammaya anne loe dudui pammileang erok ngasengi anggapa tampa’ ri pammarentanga ilalang tahun 2024 sallang. Biasa tongi nigappa kakodianga loe nicini ilalang sosial media supaya akkule napakodi arenna balingna supaya ia nijalling bajika nipileh ri masyaraka’. Paralluki amboya kabajikanga mulai rikama – kamannea supaya anggapaki tau nipercaya a’jari pemimpin bajika ri parannta rupa tau.