Pandangan Anak Muda Tentang Partai Politik

From BASAsulselWiki
Revision as of 01:52, 28 January 2024 by Ichsan ibnu (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature Pandangan anak muda tentang partai politik.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20231214T144639834Z181741.jpg
0
Vote
Photo source
Galeri
Author(s)
Affiliation
Universitas Bosowa
Category
College/University
Reference
Competition
ForYourPolitics


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws?

Description


In English

In Indonesian

PANDANGAN ANAK MUDA TENTANG PARTAI POLITIK

Bukti bahwa negara kita menjadi sangat demokratis dapat kita rasakan dengan semakin banyaknya partai politik berdiri. Partai politik pada dasarnya menjadi alat pencerah untuk menyadarkan masyarakat pada peran politiknya. Namun sepertinya partai politik melupakan sesuatu, pencerahan politik yang dilakukan terkadang tidak menyentuh generasi muda khususnya anak muda remaja. Program-program yang ada dalam partai politik cenderung tidak memperhatikan potensi pemilih suara dari kalangan ini. Masa remaja merupakan saat-saat di mana mereka ingin mencoba mengikuti proses pemilu. Pertumbuhan partai politik di indonesia tidak dimbangi dengan kemampuan memahami kepentingan anak muda. Saat ini ruang pengenalan poltik masih sangat terbatas di kalangan remaja. Ini juga menjadi salah satu penyebab masyarakat Indonesia alergi berbicara mengenai perkembangan politik. Orientasi partai politik masih pada isu-isu besar, cara mendongkrak masih menggunakan cara-cara yang sudah umum, misal menggunakan artis dengan cara merekrutnya. Dengan kondisi seperti itu secara tidak langsung telah membentuk sikap tertentu di kalangan remaja, peran remaja pun menjadi kurang. Dan pada akhirnya mereka akan lebih memilih hura hura ketimbang memikirkan politik yang rumit dan belum tentu memberikan keuntungan buat mereka. Rasanya memang agak aneh jika kita anti terhadap partai politik, karena justru merekalah corong opini kita ke pemerintah. Konsekuensi terakhir dari demokrasi adalah hak setiap warga untuk aktif dalam berpolitik. Setiap warga negara berhak memilih dan dipilih, begitulah bunyi Undang- undang negeri ini. Dalam berpoin dan bernegara, tentu ada mereka yang aktif bergerak, dan lebih banyak yang menunggu dan mengikut Indonesia negara hukum dan salah satu tugas penting dari para politisi adalah mengeluarkan produk hukum untuk kesejahteraan rakyat.

Tentu tidak semua anak muda harus aktif berpolitik tetapi saya sangat yakin dan percaya bahwa demokrasi yang berkualitas akan terwujud bila anak muda indonesia menggunakan hak politik mereka, yakni memilih dan menyampaikan aspirasinya.

In Makassar