Bencana alam dan Pengungsi

Saking BASAsulselWiki
Lanturang ka:navigasi, rereh
20220519T143200663Z757690.jpg
0
Vote
Sumber Foto
bbc.com
Pangawi
Referensi Tiosan
Wimbakara
Pengungsia


Tambahkan komentar Anda
BASAsulselWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Deskripsi


Basa Inggris

In 2018, on September 28, one of the cities in Indonesia, precisely in the cities of Palu and Donggala, experienced an earthquake and tsunami. This 7.4 magnitude earthquake shook the cities of Palu and Donggala, this disaster occurred because of the liquefaction factor. Due to the high strength of the earthquake affecting the sea level, the water level on Talise beach has a height of up to 6 meters at a speed of 800 km/hour. The height of the waves reaches the tall billboards near the beach.

Due to the high strength of the earthquake and the ferocity of the tsunami waves from the sea, the city suffered huge losses and claimed lives. Where it was recorded that on October 20, 2018 there were 2,113 people who died, 4,612 people suffered serious injuries. There were 1,373 missing victims. There were also 223,751 people displaced at 122 points.

The victims were rushed to an evacuation site where tents had been set up for the refugees to live in and some were accommodated outside the city, for example in the city of Makassar. And that same year, there was a new student who attended my high school. He is a victim of the disaster. My attitude as a student is that I respect the new person, I invite him to get acquainted so that he has new friends from my school and I and my friends, tolerance for each other. And help our friend who was a victim of the earthquake and tsunami by giving him the knowledge that we got when he was not in school, and providing him with other needs as well.

Basa Indonesia

Pada tahun 2018 tanggal 28 September, salah satu kota yang ada di Indonesia tepatnya di Kota Palu dan Donggala mengalami bencana gempa dan juga tsunami. Gempa yang bermagnitudo 7,4 ini mengguncang Kota Palu dan Donggala,bencana ini terjadi karena adanya faktor likuifaksi. Dikarenakan kekuatan gempa yang tinggi mempengaruhi tingginya air laut, tinggi air pada pantai Talise memiliki ketinggian hingga 6 meter dengan kecepatan 800 km/jam. Ketinggian ombak meraih baliho tinggi dekat pantai.

Dikarenakan tingginya kekuatan gempa dan keganasan dari gelombang tsunami dari laut itu, membuat kota tersebut mengalami kerugian baik yang sangat besar dan memakan korban jiwa. Dimana tercatat pada tanggal 20 Oktober 2018 ada sebanyak 2.113 korban jiwa yang meninggal, sebanyak 4.612 orang mengalami luka berat. Ada korban hilang sebanyak 1.373 jiwa. Ada pun 223.751 orang mengungsi di 122 titik.

Korban tersebut di larikan ke tempat evakuasi yang sudah di didirikan tenda untuk pengungsi tinggal dan ada juga beberapa yang di tampung di luar kota, contohnya di kota makassar. Dan pada tahun itu juga, ada seorang siswi baru yang bersekolah di SMA saya. Dia merupakan korban bencana tersebut. Sikap saya sebagai siswi, yaitu saya menghargai orang baru tersebut, saya mengajaknya berkenalan agar dia memiliki teman baru si sekolah saya dan saya serta teman teman saya, toleransi terhadap satu sama lain. Dan membantu teman kita yang menjadi korban gempa dan tsunami itu dengan memberikan dia ilmu yang kita dapat ketika dia sempat tidak bersekolah, dan memberikan dia kebutuhan yang lain juga

Basa Makassar




[[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]