Difference between revisions of "Literature GEN Z JANGAN HANYA MENJADI PENONTON"
From BASAsulselWiki
Nurul hikmah (talk | contribs) |
Ichsan ibnu (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature GEN Z JANGAN HANYA MENJADI PENONTON.) |
||
Line 1: | Line 1: | ||
− | {{PageSponsor}} | + | {{PageSponsor |
+ | |sponsor_enabled=No | ||
+ | }} | ||
{{Literature | {{Literature | ||
|Page Title id=GEN Z JANGAN HANYA MENJADI PENONTON | |Page Title id=GEN Z JANGAN HANYA MENJADI PENONTON | ||
Line 13: | Line 15: | ||
“Manfaat yang dapat diperoleh dari peran sebagai penyelenggara pemilu adalah pengetahuan empiris dan teknis seputar penyelenggaraan pemilu. Begitu-pun ada tantangan di dalam pemilu yang akan dihadapi pemilih dari generasi muda saat ini sejauh mana mereka mampu mempertahankan independensi pikiran di tengah serbuan opini dan propaganda di tahun politik,” Di dalam hal partisipasi politik, generasi muda sangat substansial karena dalam presentase jumlah pemilih generasi milenial banyak menyumbangkan suara di Pemilu 2024 nantinya. Generasi muda memiliki pengaruh tersendiri terhadap pemilu selain karena jumlahnya yang cukup banyak, generasi muda juga hidup pada era informasi di mana segala sesuatunya menggunakan internet atau media online.“Dalam Pemilu 2024 pemuda memiliki peran strategis dengan menjual ide/gagasan kepada pemangku kepentingan, bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu,dan ikut mengawasi dan menjadi bagian partai/peserta Pemilu untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas,”“Kaum milenial saat ini sudah memasuki industri 4.0 yang mana semuanya berlangsung secara online dan realtime Dalam politik, generasi Z telah menunjukkan kecenderungan untuk memperjuangkan masalah seperti hak asasi manusia, lingkungan, dan isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Mereka juga cenderung menggunakan media sosial dan platform daring lainnya untuk memperjuangkan pendapat mereka dan mempengaruhi opini publik yang berkembang,” | “Manfaat yang dapat diperoleh dari peran sebagai penyelenggara pemilu adalah pengetahuan empiris dan teknis seputar penyelenggaraan pemilu. Begitu-pun ada tantangan di dalam pemilu yang akan dihadapi pemilih dari generasi muda saat ini sejauh mana mereka mampu mempertahankan independensi pikiran di tengah serbuan opini dan propaganda di tahun politik,” Di dalam hal partisipasi politik, generasi muda sangat substansial karena dalam presentase jumlah pemilih generasi milenial banyak menyumbangkan suara di Pemilu 2024 nantinya. Generasi muda memiliki pengaruh tersendiri terhadap pemilu selain karena jumlahnya yang cukup banyak, generasi muda juga hidup pada era informasi di mana segala sesuatunya menggunakan internet atau media online.“Dalam Pemilu 2024 pemuda memiliki peran strategis dengan menjual ide/gagasan kepada pemangku kepentingan, bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu,dan ikut mengawasi dan menjadi bagian partai/peserta Pemilu untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas,”“Kaum milenial saat ini sudah memasuki industri 4.0 yang mana semuanya berlangsung secara online dan realtime Dalam politik, generasi Z telah menunjukkan kecenderungan untuk memperjuangkan masalah seperti hak asasi manusia, lingkungan, dan isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Mereka juga cenderung menggunakan media sosial dan platform daring lainnya untuk memperjuangkan pendapat mereka dan mempengaruhi opini publik yang berkembang,” | ||
|Topic=Politics | |Topic=Politics | ||
+ | |Winner=No | ||
+ | |Competition=ForYourPolitics | ||
+ | |Question=What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws? | ||
+ | |Question id=Apa yang akan terjadi jika politik dijalankan oleh anak muda yang hanya peduli pada meme dan emoji daripada undang-undang? | ||
+ | |Question ban=Pemilu: Apatis atau Apaji? | ||
+ | |Question bug=Pede taung, pede maega ananak mattole. Maga batena i appurai? | ||
+ | |Question mak=Pemilu: Apatis atau Apaji? | ||
}} | }} |
Latest revision as of 10:56, 19 December 2023
- Photo source
- Author(s)
- Affiliation
- UNIVERSITAS BOSOWA
- Category
- College/University
- Reference
- Competition
- ForYourPolitics
What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws?
Description
In English
In Indonesian
In Makassar
Enable comment auto-refresher