Difference between revisions of "Literature Menanti Gebrakan Kualitas Partisipasi Politik Pemuda di Balik Topeng Apatisme Pada Pilpres 2024"
From BASAsulselWiki
(Created page with "{{PageSponsor}} {{Literature |Page Title id=Menanti Gebrakan Kualitas Partisipasi Politik Pemuda di Balik Topeng Apatisme Pada Pilpres 2024 |Affiliation=UIN Alauddin Makassar...") |
Ichsan ibnu (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature Menanti Gebrakan Kualitas Partisipasi Politik Pemuda di Balik Topeng Apatisme Pada Pilpres 2024.) |
||
Line 1: | Line 1: | ||
− | {{PageSponsor}} | + | {{PageSponsor |
+ | |sponsor_enabled=No | ||
+ | }} | ||
{{Literature | {{Literature | ||
|Page Title id=Menanti Gebrakan Kualitas Partisipasi Politik Pemuda di Balik Topeng Apatisme Pada Pilpres 2024 | |Page Title id=Menanti Gebrakan Kualitas Partisipasi Politik Pemuda di Balik Topeng Apatisme Pada Pilpres 2024 | ||
Line 7: | Line 9: | ||
Anak muda dalam perspektif kebudayaan masyarakat bugis, tidak pernah diajarkan sikap makuttu. Baik itu ana’ burane’ dan juga ana’ dara. Petuah bugis telah mewariskan harta caradde, warani, malempu sibawa magetteng. Kalau anak muda tidak masseddi’ dan ma’rombongan datang di bilik suara pada tanggal 14 Februari 2024, itu artinya mereka lalai dari prinsip kecerdasan, keberanian, kepekaan, kejujuran, dan lalai akan tanggung jawabnya sebagai orang yang berkomitmen. Menyambut Pemilu 2024, wattunami anak muda menyadari pentingnya menyalurkan hak pilih di bilik suara. Karena para anak muda ji yang dapat menilai calon legislatif mana, calon presiden dan wakil presiden mana, yang layak dipilih. Berdasarkan keseriusan kandidat memperjuangkan aspirasi anak muda secara utuh dan mewakili kepentingan rakyat dengan pembuktian. Karena anak muda yang macca dan caradde adalah mereka yang menunjukkan pembuktian dari sikap dan pendiriannya melalui tindakan. Sisebbu ada, seddi gau, gau’e mappannessa. | Anak muda dalam perspektif kebudayaan masyarakat bugis, tidak pernah diajarkan sikap makuttu. Baik itu ana’ burane’ dan juga ana’ dara. Petuah bugis telah mewariskan harta caradde, warani, malempu sibawa magetteng. Kalau anak muda tidak masseddi’ dan ma’rombongan datang di bilik suara pada tanggal 14 Februari 2024, itu artinya mereka lalai dari prinsip kecerdasan, keberanian, kepekaan, kejujuran, dan lalai akan tanggung jawabnya sebagai orang yang berkomitmen. Menyambut Pemilu 2024, wattunami anak muda menyadari pentingnya menyalurkan hak pilih di bilik suara. Karena para anak muda ji yang dapat menilai calon legislatif mana, calon presiden dan wakil presiden mana, yang layak dipilih. Berdasarkan keseriusan kandidat memperjuangkan aspirasi anak muda secara utuh dan mewakili kepentingan rakyat dengan pembuktian. Karena anak muda yang macca dan caradde adalah mereka yang menunjukkan pembuktian dari sikap dan pendiriannya melalui tindakan. Sisebbu ada, seddi gau, gau’e mappannessa. | ||
|Topic=Politics | |Topic=Politics | ||
+ | |Winner=No | ||
+ | |Competition=ForYourPolitics | ||
+ | |Question=What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws? | ||
+ | |Question id=Apa yang akan terjadi jika politik dijalankan oleh anak muda yang hanya peduli pada meme dan emoji daripada undang-undang? | ||
+ | |Question ban=Pemilu: Apatis atau Apaji? | ||
+ | |Question bug=Pede taung, pede maega ananak mattole. Maga batena i appurai? | ||
+ | |Question mak=Pemilu: Apatis atau Apaji? | ||
}} | }} |
Latest revision as of 10:59, 19 December 2023
- Photo source
- Author(s)
- Affiliation
- UIN Alauddin Makassar
- Category
- College/University
- Reference
- Competition
- ForYourPolitics
What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws?
Description
In English
In Indonesian
In Makassar
Enable comment auto-refresher