Pemilu dan Pemuda

Saking BASAsulselWiki
Lanturang ka:navigasi, rereh
0
Vote
Sumber Foto
Pangawi
    Kategori
    Universitas
    Referensi Tiosan
    Wimbakara
    PemudaPemilu1


    Tambahkan komentar Anda
    BASAsulselWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

    Pemilu: Apatis atau Apaji?

    Deskripsi


    Basa Inggris

    Basa Indonesia

    Hal yang pertama perlu dipersiapkan para pemuda cerdas adalah cek data diri pada

    daftar pemilih tetap atau DPT sesuai dengan daerah pemilihan. Cek DPT berfungsi untuk memastikan nama pemilih yang akan menyumbangkan suara pada pemilu sesuai dengan keadaan yang ada. ”Jangan sampai, ada nama yang hilang atau malah masih tercantumnya nama pemilih yang sudah tidak ada, dalam catatan seperti pindah ataupun meninggal dunia,” ujarnya. Selain itu, generasi milenial juga perlu melakukan persiapan diri dengan memastikan suaranya tersampaikan untuk mendukung keberlangsungan pemerintahan Indonesia dengan bertanggung jawab dan tidak golput. Tegas dalam menentukan pilihan dan menjunjung tinggi asas luber-jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil). Peran para pemuda dalam gelaran pemilu dapat diaktualisasikan setidaknya ke dalam tiga posisi. Pertama, dengan melibatkan diri sebagai penyelenggara pemilu di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat daerah hingga tingkat desa. Manfaat yang dapat diperoleh dari peran sebagai penyelenggara pemilu adalah pengetahuan empiris dan teknis seputar penyelenggaraan pemilu. Para pemuda akan mengetahui bagaimana kesulitan-kesulitan yang dihadapi di lapangan sebagai penyelenggara pemilu. Dengan melibatkan diri sebagai penyelenggara pemilu mereka juga akan menyadari bahwa bekerja sebagai penyelenggara tidak semudah yang terlihat. Lagi pula mereka sudah seharusnya merasa malu bila di lapangan masih ditemukan para penyelenggara pemilu yang didominasi oleh generasi berusia di atas 40an. Kedua, yang dapat dimanfaatkan oleh pemuda ialah berperan sebagai tim pemenangan salah satu calon presiden atau calon legislator. Tujuannya agar mereka memperoleh pengalaman tentang dinamika politik dan kepemiluan. Pengalaman yang diperoleh di lapangan sebagai tim pemenangan nantinya akan berguna untuk proses pendewasaan berdemokrasi. Dengan begitu segala bentuk perbedaan opini yang disebabkan oleh adanya perbedaan dukungan yang ditemukan di lapangan menjadi suatu hal yang biasa. Ketiga, melalui peran edukatif terhadap masyarakat. Peran itu bisa diwujudkan

    oleh para pemuda dengan mendirikan semacam lembaga demokrasi independen atau pemantau Pemilu. Pendirian lembaga tersebut dimaksudkan agar ada di antara para pemuda yang berposisi sebagai pihak yang berada di luar lingkaran dukung-mendukung antarcalon. Dengan begitu, terdapat para pemuda yang bisa mengambil jarak untuk melihat dinamika dan realitas politik secara jernih. Mereka juga akan melihat dinamika yang terjadi selama pemilu dari berbagai sudut pandang. Semua peran tersebut diharapkan dapat membentuk sisi idealisme sebagai ekspresi yang identik dan melekat dalam jiwa generasi muda, di tengah tantangan dan dinamika di tahun politik. Terlebihfakta sebagai pemilih mayoritas yang disemat oleh kelompok milenial dan generasi Z juga membuat kedua kalangan ini akan dilirik banyak partai.

    Basa Makassar