Diera saat ini untuk menjadi seorang pemimpin sepertinya tidak terlalu sulit apalagi jika calon pemimpin itu telah memiliki nama di masyarakat, harta dan kekuasaan. Namun, untuk mendapatkan pemimpin yang sesuai keinginan hati masyarakat yang amanah, jujur, adil dan berpihak pada kepentingan masyarakat sangatlah sulit. Apabila saya diberikan kesempatan untuk menjadi pemilih dalam pemilu maka saya akan memanfaatkan kesempatan saya dalam memilih dengan sebaik baiknya. Saya tidak akan menerima uang sogokan, tidak menggunakan hak pilih orang lain, serta menggunakan hak pilih saya dengan sebaik baiknya. Perlu kita ketahui bersama bahwa pemimpin yang baik terlahir dari pemilu yang bersih. Agar tidak salah dalam memilih, masyarakat diminta untuk mencermati seluruh calon kandidat selama masa kampanye. Tentu saya tidak ingin kesempatan memilih dalam pemilu yang diberikan kepada saya dapat merugikan banyak orang terkhususnya merugikan diri saya pribadi apa bila saya salah dalam memilih. Oleh karena itu dalam menggunakan kesempatan tersebut langkah pertama yang akan saya lakukan adalah mengenal calon kandidat yang akan saya pilih, mencermati program, gagasan, hingga rekam jejak calon kandidat, lalu saya akan memilih calon kandidat berdasarkan hasil dari apa yang saya cermati terhadap seluruh calon kandidat selama masa kampanye, selain itu saya juga akan terus aktif mengikuti perkembangan pemilu melalui sosial media. Tidak hanya itu, dalam memanfaatkan kesempatan tersebut saya juga ingin menjadi pemilih yang cerdas. Berbicara mengenai pemilih cerdas, pemilih cerdas adalah pemilih yang mampu memberikan kontribusi kepada daerah yang tentunya akan menentukan masa depan bangsa. Karena pemilih cerdas memiliki rasa nasionalitas dalam memberikan hak pilihnya nanti tepat pada Pemilu yang akan mendatang.
Aktifkan pemuatan ulang komentar otomatis