pemuda dan politik

Dari BASAsulselWiki
Lompat ke:navigasi, cari
0
Vote
Sumber Foto
Penulis
    Kategori
    Umum
    Referensi Lainnya
    Kompetisi
    PemudaPemilu1


    Tambahkan komentar Anda
    BASAsulselWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

    Pemilu: Apatis atau Apaji?

    Deskripsi


    Bahasa Inggris

    Bahasa Indonesia

    Tema: Pemuda dan Politik: “Apatis atau Apaji”.

    Berbicara tentang politik, menurut saya ada beberapa ketakutan ataupun keraguan tersendiri karena politik adalah hal yang kompleks dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat. Realita hari ini mengajak semua kalangan dari anak muda hingga orang tua berpikir bahwa politik bisa menjadi bahan bercandaan. Jika politik dijalankan oleh anak muda yang hanya peduli pada meme dan emoji daripada undang-undang. Saya tidak bermaksud untuk menjudge atau menyalahkan generasi muda, karena saya yakin masih banyak anak muda yang peduli dan berkontribusi terhadap politik secara positif dan konstruktif. Beberapa kemungkinan dampak yang bisa terjadi seperti: 1.Mungkin akan ada kurangnya kredibilitas, profesionalitasme dan tanggung jawab dari para politisi muda tersebut. Mereka mungkin tidak serius dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka sebagai wakil rakyat, melainkan hanya mengandalkan popularitas dan kesenangan semata 2.Mungkin akan ada penurunan kualitas dan efektivitas dari kebijakan publik yang dibuat oleh para politisi muda tersebut. Mereka mungkin tidak memperhatikan aspek-aspek penting seperti kesejahteraan, keadilan, hak asasi manusia dan pancasilasebagai dasar negara. Mereka mungkin lebih memilih kebijakan yang sesuai dengan selera dan tren mereka tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya bagi bangsa dan negara 3.Mungkin akan ada konflik dan polarisasi yang semakin meningkat diantara masyarakat. Mereka mungkin tidak memiliki kemampuan untuk berdialog, bernegosiasi dan berkompromi dengan pihak-pihak yang berbeda pendapat atau kepentingan dengan mereka.

    4.Mereka mungkin lebih suka menggunakan cara-cara provokatif, ofensif atau bahkan anarkis untuk menyampaikan aspirasi atau kritik mereka

    Bahasa Makassar