Nurhalizah (Pepatah Bugis tentang Kepandaian)

Dari BASAsulselWiki
Lompat ke:navigasi, cari
20221130T153433902Z626923.jpg
Judul
Nurhalizah (Pepatah Bugis tentang Kepandaian)
Identification
Photo Referensi
Tempat
Peunulis
Nurhalizah
Referensi
Background information


    Tambahkan komentar Anda
    BASAsulselWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

    Property "Image" (as page type) with input value "File:{{{Image}}}" contains invalid characters or is incomplete and therefore can cause unexpected results during a query or annotation process.

    Summary


    In English

    In Indonesian

    Halo, saya Nurhalizah, saat ini berstatus sebagai mahasiswa FSD UNM

    In Makassar

    Direct transcription/translation


    Bahasa Kawi/Kuno


    In English

    In Makassar

    In Indonesian

    Naiya accae ripatoppoki jekko, aggati aliri, narekko teyai maredduk, mapoloi.

    Artinya: “kepandaian yang disertai kecurangan ibarat tiang rumah, kalau tidak tercabut, ia akan patah”.

    Di Bugis, tiang rumah dihubungkan satu dengan yang lain menggunakn pasak. Jika pasak itu bengkok sulit masuk ke dalam lubang tiang, dan patah kalau dipaksakan. Kias terhadap orang pandai tetapi tidak jujur. Ilmunya tak akan mendatangkan kebaikan (berkah), bahkan dapat membawa bencana (malapetaka).

    Indeks