Tell us about your emotional holiday moments! Post your comments here or propose a question.

Maintain Religios Harmony

20230204T042245453Z679572.jpg
0
Vote
Title (Indonesian)
Merawat Kerukunan Umat Beragama
Title (Makassar)
Amparakai Karokkongang Umma' Beragama
Photo Reference
Fotografer
Photograph credit
Category
Author(s) / Contributor(s)
Institution / School / Organization
SMAN 1 GOWA
Related Places
    Wikithon competition
    Harmony


    Add your comment
    BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    What is your idea in embracing tolerance for religious diversity in your community?

    Videos

    Description


    In English

    The Indonesian nation is a pluralistic nation, consisting of various ethnicities, religions and races, but is known as a friendly and tolerant nation, including in matters of religious life. Religious pluralism in Indonesia has been going on for a long time and earlier than in other countries in the world in general. It's just that, in the last few years there have been a number of events that show the religious behavior of some Indonesian people who are intolerant or intolerant.

    This phenomenon actually does not only occur in Indonesia, but also in other democratic countries, including Western countries where so far the people are known to be very tolerant in line with the globalization process, so that immigrants and native people with various cultural backgrounds and beliefs interact somewhere. In this interaction relations of integration, peace and cooperation can occur, but prejudice, tension, competition, intolerance and conflict can also occur. So, religious harmony is a state of inter-religious relations which is based on tolerance, mutual understanding and mutual respect in the practice of religious teachings and cooperation in social life. In our lives, this harmony is very important, apart from being a necessity in the context of protecting human rights. This harmony is also a prerequisite for the realization of national integration.

    Also religious harmony is determined by two factors, namely the attitude and behavior of religious people. All religions teach this harmony. In fact, the relationship between religious adherents in Indonesia has been very harmonious. It's just that, in the reformation era, which in fact supports this freedom, various expressions of freedom appear, both in the form of thoughts, political ideology, religious views, and in the expression of group rights, although the number is very small but in certain cases acting on behalf of groups. mayoras.

    As for the state policy regarding interreligious relations, it is among the best in the world. However, some government officials in the regions with political considerations sometimes support the intolerance of certain groups in the name of fulfilling the aspirations of the majority group. However, youth policies that are quite wise and fair, including in the context of maintaining religious harmony, far outnumber policies that are considered to support this intolerance.

    Conflict Prevention and Resolution

    Inter-religious groups are generally not caused purely by religious factors, but by political, economic or other factors which are then associated with religion. Whereas those related to religious issues, apart from the emergence of radical and intolerant religious attitudes in a small number of religious groups, were also triggered by issues regarding the establishment of houses of worship and broadcasting of religion as well as accusations of blasphemy. It is feared that the problem of building houses of worship that most influences the occurrence of disputes will damage the condition of religious harmony. Therefore, strengthening harmony and tolerance needs to be continuously carried out, especially through the socialization of moderate religious understanding and emphasizing the importance of tolerance and peace in the life of a pluralistic society and the slightest dispute must be resolved quickly and wisely.

    In Indonesian

    Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, tetapi dikenal sebagai bangsa yang ramah dan toleran, termasuk dalam hal kehidupan beragama. Kemajemukan agama di Indonesia telah berlangsung lama dan lebih dahulu dibandingkan dengan di negara-negara di dunia pada umumnya.Hanya saja, dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi sejumah peristiwa yang menunjukkan perilaku keagamaan sebagian masyarakat Indonesia yang tidak atau kurang toleran.

    Gejala tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara demokratis lainnya, termasuk negara-negara Barat yang selama ini masyarakatnya dikenal sangat toleran sejalan dengan proses globalisasi, sehingga para pendatang dan penduduk asli dengan berbagai macam latar belakang kebudayaan dan keyakinan mereka berinteraksi di suatu tempat. Dalam interaksi ini bisa terjadi hubungan integrasi, damai dan kerjasama, tetapi bisa juga terjadi prasangka, ketegangan, persaingan, intoleransi, dan konflik. Jadi, kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi oleh toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan kita,kerukunan ini sangat penting, di samping karena merupakan keniscayaan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia.kerukunan ini juga menjadi prasyarat bagi terwujudnya integrasi nasional.

    Juga Kerukunan umat beragama itu ditentukan oleh dua faktor, yakni sikap dan prilaku umat beragama. Semua agama mengajarkan kerukunan ini, Dan dalam kenyataannya, hubungan antarpemeluk agama di Indoensia selama ini sangat harmonis. Hanya saja, di era reformasi, yang notabenenya mendukung kebebasan ini, muncul berbagai ekspresi kebebasan, baik dalam bentuk pikiran, ideologi politik, faham keagamaan, maupun dalam ekspresi hak-hak asasi kelompok yang walaupun jumlahnya sangat sedikit tetapi dalam kasus-kasus tertentu mengatasnamakan kelompok mayoriras.

    Adapun kebijakan negara tentang hubungan antaragama termasuk yang terbaik dan menjadi di dunia. Hanya saja, sebagian oknum pemerintah di daerah dengan pertimbangan politik kadang-kadang mendukung sikap intoleran kelompok tertentu atas nama pemenuhan aspirasi kelompok mayoritas. Meski demikian, kebijakan Pemuda yang cukup arif dan adil, termasuk dalam konteks menjaga kerukunan umat beragama, jauh lebih banyak dari pada kebijakan yang dianggap mendukung sikap intoleran ini.

    Pencegahan dan Penyelesaian Konflik

    antar-umat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor agama, tetapi oleh faktor politik, ekonomi atau lainnya yang kemudian dikaitkan dengan agama. Sedangkan yang terkait dengan persoalan agama, di samping karena munculnya sikap keagamaan secara radikal dan intoleran pada sebagian kecil kelompok agama, juga dipicu oleh persoalan tentang pendirian rumah ibadah dan penyiaran agama serta tuduhan penodaan agama. Persoalan pendirian rumah ibadah yang paling banyak mempengaruhi terjadinya perselisihan dikhawatirkan kondisi kerukunan umat beragama ini akan rusak. Oleh karena itu, penguatan kerukunan dan toleransi itu perlu terus-menerus dilakukan, terutama melalui sosialisasi pemahaman keagamaan yang moderat dan menekankan pentingnya toleransi dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dan perselisihan sekecil apapun harus diselesaikan dengan cepat dan bijaksana.

    In Makassar

    Bangsa Indonesia iyami anjo bangsa majemuk, assierang jaina suku, agama na ras, mingka ri issengna bangsa sombere' na toleran.antama' battu ri katallasang beragama.kemajemukan agama ri Indonesia sallomi le'ba berlangsung na riolo dudu battu ri nagara-nagara linoa.mingka lalangna anne taung ribokoa nia kajariang apa'pakabutti sipa' keagamaan sipolongna masarakat na Indonesia na tena iyareka kurang toleran.

    Pammatei tassabbu' sebenarna anjari teai angkana cuma ri Indonesia ja,mingka ri nagara-nagara demokratis maraeng poeng.salah sekrenna ri nagara bara' salama anne masarakat na ri isseng sanna toleran na si rurung siagang proses globalisasi,na para pendatang siagang penduduk tattara' ri jaina latar belakang kebudayaan na pangngaraeng na tawwa assi carita ri sekre tampa'. Ri lalang carita ya anne kulle anjari passisambungang bija,a'pasiama',na a'gau reso.ingka akkulle tong anjari prasangka,a'tantang,assisaingi, intoleransi, siagang konflik.Jari Karokkongang umma' beragama anjo kaniakang na ni pabattu mange ri toleransi,sirannuang pammahangang na sirannuang pakalabbiri' ri lalang pangngajarang agama ta' siagang reso gau'ta ri katallasangna masarakat ka.lalang katallasangna ta', Karokkongang sanna penting na,ri sa'ri keniscayaan lalang konteks paradundungang hak asasi rupa tau. Karokkongang anne pole anjari prasyarat ri ujud integrasi nasional.

    Nia tong Karokkongang umma' beragama ri pa'nassa battu rua faktor,ia mintu sipa' na bari' umma' beragama.yangaseng agama anggajara' Karokkongang anne,na lalang nassana passisambungang antarpemeluk agama ri Indonesia gingtungang na sanna jule na.mingka ri era reformasi,na notabenya andukung ka longgangang,baji ri pikkirang, ideologi, politik,pahang agama,iareka battu ri ekspresi asasi kawang na Manna jumalla na sanna sikeddekna mingka ri lalang kasus-kasus attantua nai arengangi pa'gompoang mayoritas.

    Nia pole kabijakang na nagara ya ambicara passisambungang alla' agama antama' na kebijakang na mange ri lino.mingka sipa'gang oknum pammarenta ri pa'rasangang na tangara' politik gassing nadukung gaya intoleran pa'gompoang a'tantu rate areng pemenuhan aspirasi pa'gompoang mayoritas.manna kamma njo, kabijakang ana' muda na ganna' arif siagang adele', antama'lalang konteks angkatutui Karokkongang umma'beragama,bella labbi jai battu ri kabijakang na a'capa' andukung gaya intoleran nne.

    Pencegahan na kale'bakkang konflik lekka' umma' beragama biasana Tena panning nasaba' faktor agama,mingka faktor politik, ekonomi na maraengna nampa ni sambi' siagang agama.iakanneng tassambi' siagang annundduki agama,ri sa'ri umba' sipa' keagamaan angnganda' radikal na intoleran mange sipa'gang pa'gompoang agama,na dipicu persoalan ambicara pammentengang balla passammayangang na penyiaran agama napitanrasia' penodaan agama.persoalan pammentengang passammayangang paling jai anggerang passisala di bata-batai karokkongang umma'beragama ya anne panraki.kamma na mi anjo kajarrekang Karokkongang na toleransi anjo parallu tulusu' ri gaukang, terutama erang sosialisasi pammahangang keagamaan moderat na a'jajjala' paralluna toleransi na kedamaian ri lalang katallasang masarakat na majemuk, perselisihan caddi apa poeng harus ki akkulle ri pa'lekbak ancidda na bijaksana.

    In Buginese

    In Torajanese

    In other languages

    [[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]