Literature Kehidaran Pengungsi

From BASAsulselWiki
20220520T131628800Z959585.jpeg
0
Vote
Photo source
Antaranews
Author(s)
Reference
Competition
Pengungsia


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What would you do with the refugees coming to your place from conflict-prone areas, such as with what's currently happening in Ukraine?

Description


In English

The presence of refugees and asylum seekers continues to be a controversial issue.

The background is the existence of problems or conflicts in the country of origin which forces people to want to go to a safer place. The refugee problem is an issue which involves more than one country, including Indonesia. Based on data from the United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), during 2020 at least 82.4 million people in the world were forced to move countries, and the numbers are trending up. As of September 2021, UNHCR recorded the number of refugees registered in Indonesia reached 13,273 people. Of these, 73 percent are adults and 27 percent are children, of which 7,458 are from Afghanistan, 1,364 people from Somalia, 707 people from Myanmar, 677 people from Iraq, and the rest from other countries.

The number of refugees continue to increase every year and has led to various problems in handling them in Indonesia. There’s not yet optimal arrangements for handling refugees in Indonesian laws and regulations which has resulted in the handling of foreign refugees in Indonesia being not well coordinated and well integrated, especially regarding the determination of refugee status, the time period for refugees, and local government budget contributions.

When we hear or see a natural disaster or humanitarian tragedy, of course, we as humans who have a social spirit will also be concerned and try to help as much as we can. Sometimes aid for disaster victims is accompanied by other interests such as political interests, the interests of spreading religion, business interests, and so on which makes a help seem insincere. Official visits promoting self-image is also rampant even though the assistance provided is usually not that much, not comprehensive and tends to be late. On the other hand, sometimes other people also need our help if they are is in a difficult condition because humans are actually created to help each other.

"The best thing in life to hold on to is to share with one another."

In Indonesian

Kehadiran pengungsi dan pencari suaka merupakan permasalahan yang kontroversial hingga kini.

Faktor yang melatarbelakangi yaitu adanya permasalahan atau konflik yang terjadi di negara asal hingga akhirnya ingin menuju tempat yang lebih aman.Permasalahan pengungsi merupakan isu global yang melibatkan lebih dari satu negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), selama tahun 2020 setidaknya 82,4 juta orang di dunia melakukan perpindahan negara secara terpaksa, dan angka tersebut memiliki tren yang terus meningkat. Per September 2021, UNHCR mencatat jumlah pengungsi yang terdaftar di Indonesia mencapai 13.273 orang. Dari jumlah tersebut, 73 persen adalah orang dewasa dan 27 persen adalah anak-anak, di mana sebanyak 7.458 orang berasal dari Afghanistan, 1.364 orang dari Somalia, 707 orang dari Myanmar, 677 orang dari Irak, dan selebihnya dari negara- negara lain. Tren jumlah pengungsi yang terus meningkat setiap tahunnya telah menimbulkan berbagai permasalahan dalam penanganan pengungsi luar negeri di Indonesia. Selain itu, belum optimalnya pengaturan penanganan pengungsi dalam peraturan perundang-undangan Indonesia juga telah mengakibatkan penanganan pengungsi luar negeri di Indonesia belum terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik, khususnya terkait penentuan status pengungsi, jangka waktu pengungsi, dan kontribusi anggaran Pemerintah Daerah. Pada saat kita mendengar atau melihat suatu kejadian bencana alam atau tragedi kemanusiaan, sudah barang tentu kita sebagai manusia yang memiliki jiwa sosial akan turut prihatin dan berusaha membantu semampu kita Terkadang bantuan bagi korban bencana didomplengi oleh berbagai kepentingan seperti kepentingan politik, kepentingan penyebaran agama, kepentingan bisnis, dan lain sebagainya yang membuat suatu bantuan menjadi seperti tidak ikhlas. Kunjungan pejabat-pejabat yang lebih mengedepankan pencitraan diri pun marak. Padahal bantuan yang diberikan biasanya tidak banyak, tidak menyeluruh dan cenderung terlambat. Sebaliknya pun demikian, terkadang orang lain juga membutuhkan bantuan kita jika mereka sedang dalam kondisi kesusahan karena sejatinya manusia diciptakan untuk saling membantu.

"Hal terbaik dalam hidup yang harus dipegang adalah berbagi satu sama lain."

In Makassar

Kaniakkanna pengungsia iareka paboya pammantangang amanga iamiantu masalah sakgeang

kamma-kamma Anne. Anjo nakammjo nasabah niakna pakbundukang RI antar enegarana sakgeang eroki Mae ritampak amanga. Masaala pengungsia antamakmi kabarak RI linoa, kamaya Indonesia. Niciki data battu RI UNHCR RI Taung 2020 niak 82,4 juta tau RI linoa aklettek Negera secara passa na anjo tuli naiknna. RI bilang septemberek 2021, taccataka RI indonesia jumalla pengungsia sakgeangi 13.273 tau. Nicini battu rianjo jumallana iamiantu 73% anak-anak, iamiantu 7.458 battu RI Afganistan, 1.364 battu RI Somalia, 707 battu RI Myanmar, 677 battu RI Irak, na lakbinna battu RI negara maraenganga. Jumallana pengungsia maengang Taung tuli manaikna akpakjari Jai masaalah penanganannya pengungsia i pantarak negeri Indonesia. Rimaraengannanjo, tenapa na bajik Dudu panngatorok penangananna pengungsi i lalang UU tena tompa na taakatorok bajik, wattunna, siagang passareang bantuanna battu RI pammareta daerayya. Punna allangerekik kajariang bala iareka bencana, ikatte nikaya rupa tau ammallakia pacce, nikamaseangi Naki akusaha antulungi. Mannapoeng biaya anjo bantuanna taua niak erokna, kamaya politik, bisnisik, panngajarang agama, siagang riamaraenganna, iamianjo kammaya pattulunna tena na ikhlas. pattoak battu RI pajabaka biasa nipaccikikang poro eroknaji nikana.

Padahal bantuanna tenaja na siapa, tena nallakbang na biasa talak tonji. Sibaliknaya, sipak gang taua biasa susami nasabak iakatte rupa tau di niapakniakkik poro situlung-tulung. Gaul mabajik RI

tallasaka parallua nitakgalak iamiantu assare RI tau maraenga.



[[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]