Tell us about your emotional holiday moments! Post your comments here or propose a question.

Literature Kekuatan Pemuda: Tren Generasi Muda yang Berpartisipasi dalam Pemilu.

0
Vote
Photo source
Author(s)
Category
College/University
Reference
Competition
PemudaPemilu1


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Elections: Apathy or what?

Description


In English

Young people today are increasingly politically active, with more young people participating in elections than ever before. This shift in political engagement is driven by a variety of factors, including the rise of youth-led social movements, increased awareness of political issues through social media, and the impact of youth-led campaigns and voter registration efforts. In this essay, we will explore the power of youth in shaping the political landscape, the diversity of young people's political views, and the challenges facing youth participation in elections.

One of the most notable trends in recent years has been the increasing participation of younger generations in elections. This shift has largely been driven by the rise of youth-led social movements, such as the March for Our Lives movement, founded by students in response to the school shooting in Parkland, Florida. These movements have helped raise awareness of political issues among the younger generation and encouraged them to get more involved in politics. In addition, social media has played an important role in raising political awareness among the younger generation. Platforms such as Instagram, Twitter and TikTok have become important tools for political organizing and activism, providing spaces for young people to share information and mobilize around issues that matter to them. The impact of youth-led campaigns and voter registration efforts has also been significant, with many young people feeling empowered to make a difference in their communities.

Despite the increasing trend of young people's political engagement, there is a diversity of political views among young people. The emergence of new political ideologies among young voters, such as democratic socialism and libertarianism, has challenged traditional political narratives and opened up new avenues for political discourse. Family, culture and education also play an important role in shaping young people's political views. For example, young people from immigrant families may have a different perspective on issues such as immigration and border security than those from families with a long history in the United States. Social media also plays a role in shaping political discourse among young people, with platforms such as Twitter and Instagram providing spaces for young people to engage in political discussions and share their views.

Despite the increasing trend of youth political engagement, there are still many challenges that young people face in participating in elections. Young people may face limited access to resources for voting, such as transportation and polling locations, which can make it difficult for them to participate in the political process. Finally, many young people are disillusioned with the political process and lack trust in government institutions, making them less likely to participate in elections.

In conclusion, the power of youth in shaping the political landscape cannot be underestimated. With increased political awareness and engagement among the younger generation, we are seeing a shift in political discourse and a diversification of political ideologies. However, there are still many challenges that young people face in participating in elections. It is important that we work to overcome these challenges and ensure that all voices are heard in the political process.

In Indonesian

Generasi muda saat ini semakin aktif secara politik, dengan lebih banyak generasi muda yang berpartisipasi dalam pemilu dibandingkan sebelumnya. Pergeseran dalam keterlibatan politik ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk munculnya gerakan sosial yang dipimpin oleh kaum muda, meningkatnya kesadaran akan isu-isu politik melalui media sosial, dan dampak kampanye yang dipimpin oleh kaum muda dan upaya pendaftaran pemilih. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi kekuatan pemuda dalam membentuk lanskap politik, keragaman pandangan politik kaum muda, dan tantangan yang dihadapi partisipasi pemuda dalam pemilu.

Salah satu tren yang paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir adalah meningkatnya partisipasi generasi muda dalam pemilu. Pergeseran ini sebagian besar didorong oleh munculnya gerakan-gerakan sosial yang dipimpin oleh kaum muda, seperti gerakan March for Our Lives, yang didirikan oleh para pelajar sebagai respons terhadap penembakan di sekolah di Parkland, Florida. Gerakan-gerakan ini telah membantu meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu politik di kalangan generasi muda dan mendorong mereka untuk lebih terlibat dalam politik. Selain itu, media sosial telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran politik di kalangan generasi muda. Platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok telah menjadi alat penting untuk pengorganisasian dan aktivisme politik, memberikan ruang bagi generasi muda untuk berbagi informasi dan melakukan mobilisasi seputar isu-isu yang penting bagi mereka. Dampak dari kampanye yang dipimpin oleh kaum muda dan upaya pendaftaran pemilih juga sangat signifikan, dimana banyak kaum muda merasa diberdayakan untuk membuat perbedaan di komunitas mereka.

Meskipun tren keterlibatan politik kaum muda semakin meningkat, terdapat keragaman pandangan politik di kalangan kaum muda. Munculnya ideologi politik baru di kalangan pemilih muda, seperti sosialisme demokratis dan libertarianisme, telah menantang narasi politik tradisional dan membuka jalan baru bagi wacana politik. Keluarga, budaya, dan pendidikan juga memainkan peran penting dalam membentuk pandangan politik generasi muda. Misalnya, generasi muda dari keluarga imigran mungkin memiliki perspektif berbeda mengenai isu-isu seperti imigrasi dan keamanan perbatasan dibandingkan mereka yang berasal dari keluarga dengan sejarah panjang di Amerika Serikat. Media sosial juga berperan dalam membentuk wacana politik di kalangan generasi muda, dengan platform seperti Twitter dan Instagram yang menyediakan ruang bagi generasi muda untuk terlibat dalam diskusi politik dan berbagi pandangan mereka.

Meskipun tren keterlibatan politik kaum muda semakin meningkat, masih banyak tantangan yang dihadapi kaum muda dalam berpartisipasi dalam pemilu. kaum muda mungkin menghadapi keterbatasan akses terhadap sumber daya untuk memilih, seperti transportasi dan lokasi pemungutan suara, yang dapat menyulitkan mereka untuk berpartisipasi dalam proses politik. Yang terakhir, banyak anak muda yang kecewa dengan proses politik dan kurang percaya pada lembaga pemerintah, sehingga kecil kemungkinan mereka berpartisipasi dalam pemilu.

Kesimpulannya, kekuatan pemuda dalam membentuk lanskap politik tidak bisa dianggap remeh. Dengan meningkatnya kesadaran dan keterlibatan politik di kalangan generasi muda, kita melihat adanya pergeseran wacana politik dan diversifikasi ideologi politik. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi generasi muda dalam berpartisipasi dalam pemilu. Penting bagi kita untuk berupaya mengatasi tantangan-tantangan ini dan memastikan bahwa semua suara didengar dalam proses politik.

In Makassar

-