Tell us about your emotional holiday moments! Post your comments here or propose a question.

Ketika politik dijalankan oleh anak muda

20231206T103356493Z424564.jpg
0
Vote
Photo source
Author(s)
Category
High School
Reference
Competition
ForYourPolitics


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws?

Description


In English

Let's imagine a world where politics is run by young people who care more about memes and emojis than laws.

One day in 2033, a young man named Budi was elected as the youngest president in Indonesia. Budi is a lover of memes and emojis, and he believes that politics should be closer to the younger generation. He thought that the best way to do this was to communicate in a language they understood - memes and emojis.

On his first day in office, Budi decided to change the way the government communicated. He started by turning all official documents into memes. Tax laws? It's now a meme about a cat being surprised by the amount of food. Plans for education reform? It's now a meme about a dog learning to read.

Budi also introduced emojis into politics. He started by replacing all official signatures with his favorite emoji – the peace hand emoji. He also decided that every official speech should end with a laughing emoji.

Of course, this all leaves a lot of people confused. But the younger generation loves it. They feel more connected to the government and more interested in politics. They started to become more active in political discussions and even started creating their own political memes.

However, Budi is aware that memes and emojis are not enough to run the country. He began studying the law and trying to create policies that would truly matter to his people. He learned that politics is not just about memes and emojis, but also about making real change.

So, even though it was funny and strange at first, Budi ended up being a good president. He managed to combine the younger generation's love of memes and emojis with a serious need for political reform. And while he still likes to communicate with memes and emojis, he also makes sure that he runs the country in an effective and responsible manner.

In Indonesian

Mari kita bayangkan dunia di mana politik dijalankan oleh anak muda yang lebih peduli pada meme dan emoji daripada undang-undang.

Pada suatu hari di tahun 2033, seorang pemuda bernama Budi terpilih menjadi presiden termuda di Indonesia. Budi adalah seorang pecinta meme dan emoji, dan dia percaya bahwa politik harus lebih dekat dengan generasi muda. Dia berpikir bahwa cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan berkomunikasi dalam bahasa yang mereka pahami - meme dan emoji.

Pada hari pertama di kantornya, Budi memutuskan untuk mengubah cara pemerintah berkomunikasi. Dia memulai dengan mengubah semua dokumen resmi menjadi meme. Undang-undang tentang pajak? Itu sekarang meme tentang kucing yang terkejut dengan jumlah makanannya. Rencana untuk reformasi pendidikan? Itu sekarang meme tentang anjing yang belajar membaca.

Budi juga memperkenalkan emoji ke dalam politik. Dia memulai dengan mengganti semua tanda tangan resmi dengan emoji favoritnya - emoji tangan peace. Dia juga memutuskan bahwa setiap pidato resmi harus diakhiri dengan emoji tertawa.

Tentu saja, ini semua membuat banyak orang bingung. Tapi generasi muda menyukainya. Mereka merasa lebih terhubung dengan pemerintah dan lebih tertarik pada politik. Mereka mulai lebih aktif dalam diskusi politik dan bahkan mulai menciptakan meme politik mereka sendiri.

Namun, Budi sadar bahwa meme dan emoji tidak cukup untuk menjalankan negara. Dia mulai mempelajari undang-undang dan berusaha membuat kebijakan yang benar-benar berarti untuk rakyatnya. Dia belajar bahwa politik bukan hanya tentang meme dan emoji, tetapi juga tentang membuat perubahan nyata.

Jadi, meskipun awalnya lucu dan aneh, Budi akhirnya menjadi presiden yang baik. Dia berhasil menggabungkan cinta generasi muda terhadap meme dan emoji dengan kebutuhan serius untuk reformasi politik. Dan meskipun dia masih suka berkomunikasi dengan meme dan emoji, dia juga memastikan bahwa dia menjalankan negara dengan cara yang efektif dan bertanggung jawab.

In Makassar