Literature MERANGKUL MANUSIA MENUJU PERDAMAIAN DUNIA

From BASAsulselWiki
20220519T151328748Z178942.jpeg
0
Vote
Photo source
bbc
Author(s)
Reference
Competition
Pengungsia


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What would you do with the refugees coming to your place from conflict-prone areas, such as with what's currently happening in Ukraine?

Description


In English

The latest issue regarding world conflicts is the outbreak of war between Russia and

Ukraine. Ukraine, which became the center where the war erupted, is of great concern. People are victims of everything. News informs that they have left their homes, their country to seek protection and security in a neighboring country. One quote I've heard says; no one wants to leave his house, in a state of chaos and seek refuge, so we as human beings with a sense of humanity, embrace our brothers and sisters, for the sake of peace. Indonesia has also been oppressed long ago. Even though we of today's generation didn't feel the bloodshed back then, it's clear that it crossed our minds how terrible the people at that time were. Women, children, and the elderly who do not have the power to fight back will only become victims. There is nothing more beautiful than the peace of one world. If embracing war victims who

decide to flee to nearby countries can bring about peace, let's do it with all our humanity.

In Indonesian

Isu terbaru mengenai konflik dunia adalah meletusnya perang antara Rusia dan Ukraina.

Ukraina yang menjadi pusat di mana perang meletus menjadi sangat memprihatinkan. Rakyat menjadi korban dari semuanya. Berita memberitahukan bahwa mereka sudah meninggalkan rumah-rumah mereka, negara mereka untuk mencari perlindungan dan keamanan di negara tetangga. Salah satu quote yang pernah saya dengar mengatakan; tidak ada seorang pun yang ingin meninggalkan rumahnya, dalam keadaan rusuh dan mencari perlindungan, maka kita sebagai manusia dengan rasa kemanusiaan, rangkullah saudara-saudara kita, demi perdamaian. Indonesia juga pernah tertindas dahulu kala. Meski kita generasi saat ini tidak merasakan pertumpahan darah kala itu, jelas sudah terlintas dalam bayangan kita betapa mengerikannya orang-orang saat itu. Wanita, anak-anak, dan orang tua yang tidak memiliki kekuatan melawan balik hanya akan menjadi korban. Tidak ada yang lebih indah kecuali damainya satu dunia. Kalau merangkul para korban perang yang memutuskan mengungsi ke negara-negara terdekat dapat mewujudkan

perdamaian, mari melakukannya dengan segenap rasa kemanusiaan.

In Makassar




[[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]