Tell us about your emotional holiday moments! Post your comments here or propose a question.

Literature PEDULI TERHADAP SESAMA : MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM BINGKAI KEMANUSIAAN

20220520T123057572Z120035.jpg
0
Vote
Photo source
Author(s)
Reference
Competition
Pengungsia


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What would you do with the refugees coming to your place from conflict-prone areas, such as with what's currently happening in Ukraine?

Description


In English

CARE ABOUT PEOPLE : KNITTING TOGETHER IN HUMANITY

Author : M.Saldy

    War seems to have become an inseparable part of human life on this earth where war is something that is not desired by every human being on the grounds of violence by killing each other, costing enormous amounts of money, as well as damage to important facilities that support life. many people are the impact. Why did the war happen? Of course, this is motivated by various motives such as differences in interests, ideologies to beliefs (religion).
    As a young person who was born from a nation and country that had been colonized for 340 years, it makes me very concerned about the humanitarian tragedies that often occur lately. Not without cause because the impact of these events will continue to imprint from generation to generation. One of the crucial impacts resulting from the existence of war is what is the fate of its citizens? Of course, almost some citizens who experience war/armed conflict in their country prefer to flee and even ask for help from other countries.
    In Indonesia, the current government policy related to accepting refugees has been regulated in the formation of Presidential Regulation of the Republic of Indonesia (PerPres) Number 125 of 2016 concerning Handling of Refugees From Abroad. At least this Presidential Regulation has become a breath of fresh air for the refugees and a form of Indonesia's concern for the humanitarian crisis that is rife.
    Therefore, to maximize the handling of refugees from abroad, it is necessary to have support from all elements of society, especially youth. As a part of youth, I believe that today's youth have a very big role to take part in the process of handling refugees from foreign nationals (foreigners) whose countries are experiencing conflict. The steps that can be taken as Indonesian youth are:

1. Conducting social activities for financial assistance to refugees. Through the provision of these social activities, youth can promote material (financial) assistance from the community, which then the funds can be used for the needs and needs of the refugees. 2. Build a good emotional relationship with refugees through various activities. It is undeniable that this humanitarian tragedy can cause refugees to become stressed, depressed and even crazy. Therefore, efforts that we can do as youths can be in the form of counseling, spiritual and moral assistance so that they can help increase the morale of the refugees who are experiencing conflict. 3. Promoting support and assistance through various social media platforms Three billion people, around 40% of the world's population use social media, this rapid development of information technology can be used as a positive instrument to promote support and assistance from various social media platforms such as Instagram, Facebook, Twitter, Whatsapp etc. By utilizing social media platforms It is hoped that it can foster a sense of empathy for others and as a material to raise awareness for the world community that war is not a solution to solve problems between countries.

By seeing the great potential of today's youth, I believe that all the problems and challenges faced by foreign refugees (foreigners) can gradually be overcome. Just as the hopes of the founders of the former Indonesian nation who formulated that the goal of the Indonesian state was to abolish all forms of colonialism in the world.

In Indonesian

PEDULI TERHADAP SESAMA : MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM BINGKAI KEMANUSIAAN

Penulis : M.Saldy

    Perang tampaknya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia di bumi ini dimana perang merupakan suatu hal yang tidak diinginkan oleh setiap manusia dengan alasan kekerasan dengan saling membunuh, menelan biaya yang sangat luar biasa jumlahnya, serta kerusakan atas fasilitas-fasilitas penting yang mendukung kehidupan masyarakat banyak adalah imbasnya. Mengapa perang terjadi? Tentunya dilatarbelakangi dengan berbagai motif seperti perbedaan kepentingan, ideologi hingga kepercayaan (agama).
    Sebagai anak muda yang terlahir dari bangsa dan negara yang pernah dijajah selama 340 tahun lamanya, membuat saya sangat prihatin terkait tragedi kemanusiaan yang akhir–akhir ini sering terjadi. Bukan tanpa sebab karena dampak dari peristiwa tersebut akan terus membekas dari generasi ke generasi. Salah satu dampak yang krusial diakibatkan dari adanya perang adalah bagaimana nasib para warga negaranya? tentunya hampir sebagian warga negara yang mengalami peperangan/konflik bersenjata di negaranya lebih banyak memilih untuk mengungsi bahkan meminta bantuan kepada negara lain.
    Di Indonesia sendiri kebijakan pemerintah saat ini terkait dengan penerimaan pengungsian telah diatur dalam pembentukan Peraturan Presiden Republik Indonesia (PerPres) Nomor 125 tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri. Setidaknya Peraturan Presiden  ini  telah menjadi angin segar bagi para pengungsi dan menjadi bentuk kepedulian Indonesia terhadap krisis kemanusian yang marak terjadi.
    Oleh karena itu, untuk memaksimalkan penanganan pengungsian dari luar negeri, maka dibutuhkan adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat khususnya pemuda. Sebagai bagian dari pemuda, saya percaya bahwa pemuda hari ini memiliki peran yang sangat besar untuk turut andil dalam proses penanganan pengungsian warga negara asing (WNA) yang  negaranya tengah mengalami konflik. Adapun langkah-langkah yang kiranya dapat  ditempuh sebagai pemuda indonesia  yakni :

1. Mengadakan kegiatan sosial bantuan finansial kepada pengungsi Melalui pengadaan kegiatan sosial ini pemuda dapat menggalakan bantuan dari segi materil (finansial) dari masyarakat yang kemudian dana tersebut dapat digunakan untuk keperluan dan kebutuhan para pengungsi. 2. Membangun hubungan emosional yang baik dengan pengungsi melalui berbagai kegiatan. Tidak dapat dipungkiri dengan adanya tragedi kemanusiaan ini bisa menyebabkan para pengungsi jadi stres, depresi bahkan gila. Oleh karena itu, upaya yang dapat kita lakukan sebagai pemuda bisa berupa bantuan bimbingan konseling, rohani dan moral agar dapat membantu meningkatkan semangat para pengungsi yang tengah mengalami konflik. 3. Menggalakan dukungan dan bantuan melalui berbagai platform media sosial Tiga miliar orang, sekitar 40% populasi dunia menggunakan media sosial, perkembangan teknologi informasi yang pesat ini bisa dijadikan instrumen positif untuk menggalakan dukungan dan bantuan dari berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Whatsapp dan sebagainya. Dengan pemanfaatan platform media sosial diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati terhadap sesama dan sebagai bahan untuk menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat dunia bahwa peperangan bukanlah suatu solusi untuk menyelesaikan permasalahan antar negara.

Dengan melihat potensi yang besar dari pemuda saat ini saya meyakini bahwa segala permasalahan dan tantangan yang dihadapi para pengungsi warga negara asing (WNA) sedikit demi sedikit dapat teratasi. Seperti halnya harapan para pendiri bangsa Indonesia terdahulu yang merumuskan bahwa tujuan negara Indonesia adalah untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan diatas dunia.

In Makassar




[[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]