Literature Relawan dan Pengungsi

From BASAsulselWiki
20220519T114945749Z039705.jpeg
0
Vote
Photo source
infopublik.com
Author(s)
Reference
Competition
Pengungsia


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What would you do with the refugees coming to your place from conflict-prone areas, such as with what's currently happening in Ukraine?

Description


In English

Regarding the word refugees, it has occurred to us that it must be people who are not feeling well, both physically, mentally and economically. Refugees arise from people who are stricken with disaster, be it natural disasters, disasters made by human hands themselves or unintentional disasters. No one wants to stay and sleep in a hurry, eat sparingly, or take a shower in a hurry. But all of them have to be lived by a refugee and feel that way. We can't deny it, maybe we will feel it too. For that, every time we see refugees, it is a self-rebuke for ourselves. A warning to always do good, a warning to always be grateful for something. Whether it's gratitude for giving us health, sufficient sustenance, tranquility, and peace of life. Because there are so many out there who are in a lot of trouble.

It's very sad to see them sleeping on mats, wearing makeshift clothes, especially when you see toddlers who are also evacuating. It felt like saving him from there. Not to mention proper food for them, it must be very difficult for them to get. By giving him food, medicine, clothes and cash or whatever, they must be really touched to get it. There is a reward behind it all, there are also benefits that we receive directly when we distribute our goods. For example, our clothes, maybe all this time we have a lot of clothes that we don't use anymore that are piled up in our homes, in our closets. So that we can no longer accommodate. Well, with people in need or refugees who need clothes, clothes that we don't wear anymore, can be distributed. So the space that was once filled with clothes is now gone. So, we can immediately get the benefits as well. But remember, the clothes we distribute are decent clothes. Another example is when we distribute snacks or games for refugee children. We can immediately feel and see where happiness lies, and what it looks like. So again, refugees are a place where we can reflect on ourselves, appreciate life and give meaning to it. Because there are so many lessons that we can get. Another example is providing education, either directly or indirectly to younger siblings or parents. Because there, of course, not all of them take part in learning at school, so we also need to distribute books that are no longer used, but are still fit for use. Such as reading books, notebooks, story books, and others. For parents, it might be like reading, such as newspapers, philosophy books, history books or other readings. Which can help them to stay productive even in a less conducive place. We can also get help such as drugs, media checks, maybe we have acquaintances or friends who are in the medical environment. We can invite you to jump in together, see and examine the refugees. Don't forget to channel aid or donations, there are volunteers behind it all. Generous

volunteers, who spread disaster information to all corners, or to everyone. Those seeking help or donations, generous volunteers who give part of their wealth to refugees, be it cash, food, medicine and so on. Behind it all, there were also philanthropists who participated in the distribution, who immediately intervened to see and distribute the donations directly. They really are heroes. Very grateful for his presence, the presence of the organizers who move quickly when someone needs help. This once again teaches us how it is to live, which fosters a sense of helpfulness, and responsibility towards fellow human beings.

In Indonesian

Terkait kata pengungsi, sudah terbesit di pikiran kita yaitu pasti orang yang sedang merasa tidak baik baik saja, baik itu dari segi fisik, mental maupun ekonomi. Pengungsi muncul dari orang yang sedang tertimpa musibah, baik itu musibah alam, musibah yang dibuat oleh tangan tangan manusia itu sendiri ataupun musibah yang tidak disengaja. Tidak ada yang menginginkan tinggal dan tidur secara desak desakan, makan seadanya, ataupun mandi dengan terburu buru. Tetapi semua semuanya harus dijalani oleh seorang pengungsi dan merasakan hal tersebut. Kita tidak dapat memungkirinya, bisa jadi kita juga akan merasakannya. Untuk itu setiap melihat pengungsi, itu termasuk teguran diri buat kita sendiri. Teguran untuk selalu berbuat baik, teguran untuk selalu mensyukuri sesuatu. Baik itu bersyukur akan diberikannya kita kesehatan, rezeki yang cukup, ketenangan, dan kedamaian hidup. Karena sangat banyak yang berada diluar sana yang sangat kesusahan.

Sangat sedih ketika melihat mereka tidur beralaskan tikar, memakai pakaian seadanya, apalagi ketika ditambah melihat balita yang ikut mengungsi. Rasanya ingin menyelamatkannya dari sana. Belum lagi makanan yang layak untuk mereka, pasti sangat sulit untuk mereka dapatkan. Dengan memberinya bantuan makanan, obat obatan, pakaian dan uang tunai atau apapun itu, mereka pasti benar benar terharu mendapatkannnya. Ada pahala dibalik itu semua, ada juga manfaat yang kita terima secara langsung ketika kita menyalurkan barang barang kita. Contohnya pakaian kita, mungkin selama ini sudah banyak pakaian yang tidak kita gunakan lagi yang bertumpuk di rumah kita, di lemari kita. Sehingga tidak dapat lagi untuk kita tampung. Nah, dengan adanya orang orang yang membutuhkan atau para pengungsi yang membutuhkan pakaian, pakaian yang sudah kita tidak pakai lagi, itu bisa tersalurkan. Jadi ruang yang dulunya dipenuhi dengan pakaian kini sudah tidak ada lagi. Jadi, kita langsung bisa mendapatkan manfaatnya juga. Tetapi ingat, pakaian yang kita salurkan itu pakaian yang layak pakai. Contoh lainnya, ketika kita menyalurkan bantuan snack atau permainan untuk para pengungsi anak anak. Kita bisa langsung merasakan dan melihat letak kebahagiaan itu dimana, dan seperti apa. Jadi kembali lagi, pengungsi adalah tempat dimana kita bisa merefleksikan diri, menghargai hidup dan memaknainya. Karena sangat banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan. Contoh yang lainnya, memberikan pendidikan, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada adik adik atau para orang tua. Karena disana tentu tidak semuanya ikut pembelajaran di sekolah, jadi kita juga perlu menyalurkan buku buku yang tidak terpakai lagi, tetapi masih layak pakai. Seperti buku bacaan, buku tulis, buku mewarnai, dan yang lainnya. Untuk orang tua, mungkin bisa seperti bacaan, seperti surat kabar, buku filsafat, buku sejarah ataupun bacaan lainnya. Yang bisa membantu mereka untuk tetap produktif walaupun di tempat yang kurang kondusif. Kita juga bisa menyalurkan bantuan seperti obat obatan, pemeriksaan media, mungkin ada kenalan atau teman kita yang berada di lingkungan kedokteran. Bisa kita ajak untuk terjun bersama, melihat dan memeriksa para pengungsi.

Tidak lupa dengan tersalurnya bantuan atau donasi, ada relawan dibalik itu semua. Relawan yang dermawan, yang menyebarkan informasi musibah ke seluruh penjuru, atau ke semua orang. Yang mencari bantuan atau donasi, relawan dermawan yang memberikan sebagian hartanya kepada pengungsi, baik itu uang tunai, makanan, obat obatan dan sebagainya. Dibalik itu semua ada juga para dermawan yang ikut serta dalam penyaluran, yang langsung turun tangan melihat dan menyalurkan langsung donasi. Mereka benar benar pahlawan. Sangat disyukuri kehadirannya, kehadiran para organisatoris yang bergerak cepat ketika ada yang membutuhkan bantuan. Ini sekali lagi mengajarkan kita bagaimana itu hidup, yang menumbuhkan rasa sikap tolong menolong, dan tanggung jawab terhadap sesama manusia

In Makassar




[[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]