Tell us about your emotional holiday moments! Post your comments here or propose a question.

Suara Para Pemuda terhadap Pemilu Mendatang

20231111T082139606Z982804.jpg
0
Vote
Photo source
SMAN 2 Makassar
Author(s)
Category
High School
Reference
Competition
PemudaPemilu1


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Elections: Apathy or what?

Description


In English

In our opinion, Youth and elections in Indonesia show diverse attitudes, some are active and enthusiastic, others tend to be apathetic. Several young people are directly involved in the electoral process, taking advantage of their right to vote and participate in political activities. They may involve themselves in campaigns, public discussions, or even be involved in youth organizations concerned with political issues.

On the other hand, there are also some younger generations who feel apathetic towards elections and politics in general. Factors such as distrust of the political system, lack of understanding of political issues, or disappointment with government performance can contribute to this apathy. In addition, some young people may feel that their voices are not heard enough or that political participation will not bring significant change. It is important to note that apathy does not occur equally across youth groups, and many of them are still concerned and active in voicing their views. Encouraging better political education, bringing young people closer to relevant issues, and creating spaces for participation can help overcome apathy and strengthen young people's involvement in the electoral process. In this case, there are many perspectives that can be seen, not all of the young generation are apathetic but also not all of the young generation are brave enough to speak out about the election. Currently, many young people have the courage to voice their opinions in the upcoming elections. In fact, many young people are taking part in communities to think about the future fate of this nation.

The size of a nation is largely determined by the involvement of its young generation. History records that youth have a very important role in every change that occurs in this country.

In Indonesian

Pemuda dan pemilu di Indonesia menunjukkan variasi sikap, dengan sebagian aktif dan antusias, sementara yang lain mungkin cenderung apatis. Beberapa pemuda terlibat secara langsung dalam proses pemilu, memanfaatkan hak pilih mereka dan berpartisipasi dalam kegiatan politik. Mereka mungkin melibatkan diri dalam kampanye, diskusi publik, atau bahkan terlibat dalam organisasi pemuda yang peduli dengan isu-isu politik.

Di sisi lain, ada juga sebagian pemuda yang merasa apatis terhadap pemilu dan politik secara umum. Faktor-faktor seperti ketidakpercayaan pada sistem politik, kurangnya pemahaman terhadap isu-isu politik, atau kekecewaan terhadap kinerja pemerintah dapat menjadi penyebab apatis ini. Selain itu, beberapa pemuda mungkin merasa bahwa suara mereka tidak cukup didengar atau bahwa partisipasi politik tidak akan membawa perubahan signifikan. Penting untuk dicatat bahwa apatis tidak merata di seluruh kelompok pemuda, dan banyak yang masih peduli dan aktif dalam menyuarakan pandangan mereka. Mendorong pendidikan politik yang lebih baik, mendekatkan pemuda dengan isu-isu yang relevan, dan menciptakan ruang untuk partisipasi dapat membantu mengatasi apatis dan memperkuat keterlibatan pemuda dalam proses pemilu. Dalam hal ini banyak perspektif yang bisa dilihat, tidak sepenuhnya pemuda apatis namun tidak sepenuhnya juga pemuda berani menyuarakan tentang pemilu. Saat ini, sudah banyak pemuda-pemudi yang berani menyuarakan pendapat mereka pemilu yang akan datang. Bahkan banyak juga pemuda yang ikut ambil alih dalam komunitas-komunitas untuk ikut memikirkan nasib bangsa ini kedepannya.

Besarnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh keterlibatan para pemuda. Sejarah mencatat, bahwa pemuda memiliki peran sangat penting dalam setiap perubahan yang terjadi di negeri ini.

In Makassar

Turungka dan pemilu ri Indonesia sanna jainna sipakna, nia aktif na nia tong antusias, na nia tong sipakna apatiski. Nia sipakgadang turungka antamaki ri ilalang proses pemilu, na manfaatkan tongi hak pilihna na berpartisipasi tongi ilalang kegiatan politik. Ia ngaseng nalbakkangi kalengna ilalang kampanyea, diskusi publik, atau akkule tongi terlibat ilalang organisasi tutungka yang sanna pedulina ri isu-isu politik.

Di sisi maraenga, nia tong anjo turungka yang merasa apatis ri anjo pemilu dan politik secara umunga. Faktor-faktor seperti tenamo ni percayai ri sistem politik, sikekdekna naissenggangi ri isu-isu politik, atau kekecewaan ri kinerja pammarentayya anjomi anjari sebab apatis ini. Maraenga anjo nia tong, turungka mungkin merasa bahwa sakranna anne turungkayya tena ni langgereki atau bahwa partisipasi politik tenaja na akan anggerang anjo nikanaya perubahn signifikan. Pentingna anne nicatat bahwa apatis tena na merata ri anjo ngaseng kalompok kalompokana turungkayya, na jai tongji turungka paduli na aktif ilalang assare pandapat na ia ngaseng. Nasorongi pappilajarrang politik yang lebih baji, andekakatkan turungka dengan isu-isu yang relevan, na angciptakan ruang anjari partisipasi nakkulle tong nabantu anggatasi apatis na ampakjarreki keterlibatan turungka ilalang proses pemilu. Ilalang hal anne jai perspektif akkulle nicini, tena iangaseng turungka apatis na nia tong turungka tenapa akkule napasulu sakrnagna ri anne pemilua. Anne sekarang, jai tommi turungka akule napasuluk sakrangna ri anne pemilu labattua. Bahkan jai tommi turungka anggale alih illang komunitas-komunitas untuk amminawang memikirkan nasib bangsaya anne riallo ridallekanga.

Lompona anne bangsayya bangsa sanna ni tentukan oleh turungkaya ngaseng. Sejarah angcatat, bahwa turungka memiliki peran sanna pentingna ilalang setiap perubahan ri anne negriyya.