Tell us about your emotional holiday moments! Post your comments here or propose a question.

Urgensi dan Limitasi Suara Anak Muda di Pemilu 2024

20231214T153717492Z623315.jpg
0
Vote
Photo source
Internet
Author(s)
Affiliation
Universitas Bosowa
Category
College/University
Reference
Competition
ForYourPolitics


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What will happen if politics is run by young people who only care about memes and emojis rather than laws?

Description


In English

In Indonesian

Suara anak muda memiliki urgensi yang sangat besar dalam pemilu 2024. Generasi muda merupakan pilar penting dalam pembentukan masa depan negara, dan partisipasi mereka dalam proses demokrasi, terutama melalui hak pilih mereka, menjadi kunci untuk menciptakan pemerintahan yang mewakili beragam kepentingan masyarakat. Anak muda seringkali mewakili gagasan inovatif, pandangan progresif, dan semangat perubahan yang dibutuhkan untuk menanggulangi tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi bangsa ini.

Urgensi suara anak muda di pemilu dapat dilihat dari potensi kontribusi mereka terhadap keberlanjutan demokrasi. Dengan terlibat aktif dalam pemilihan, mereka dapat membawa perspektif segar dan ide-ide baru yang mencerminkan dinamika perubahan zaman. Selain itu, keikutsertaan mereka dapat membantu menciptakan keadilan sosial dan kesetaraan, mengingat bahwa anak muda seringkali mengalami perubahan sosial yang cepat dan memiliki pandangan inklusif terhadap perbedaan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa limitasi dalam suara anak muda di pemilu. Salah satunya adalah rendahnya partisipasi pemilih di kalangan anak muda, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang proses politik atau rasa ketidakpercayaan terhadap sistem politik. Faktor-faktor ini dapat menghambat potensi suara anak muda untuk memberikan dampak signifikan dalam pembentukan kebijakan.

Selain itu, adanya stereotip negatif terhadap anak muda seringkali dapat merugikan mereka dalam memperoleh dukungan untuk ide dan visi mereka. Hal ini dapat menjadi hambatan dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan oleh anak muda, mengingat kecenderungan masyarakat untuk lebih mendengarkan suara generasi yang lebih tua.

Dalam konteks ini, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran politik di kalangan anak muda. Pendidikan politik yang lebih baik dan akses yang lebih mudah terhadap informasi politik dapat membantu mengatasi limitasi yang ada, sehingga suara anak muda dapat menjadi kekuatan positif dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

In Makassar