Di sebuah dunia yang dikuasai oleh pemuda politik yang lebih suka meme dan emoji daripada undang-undang serius, keputusan pemerintahan diambil melalui turnamen meme. Parlemen digantikan oleh "Dewan Kocak," di mana anggota duduk di kursi bean bag sambil memilih undang-undang berdasarkan seberapa lucu emoji yang menyertainya.
Pertemuan kabinet seringkali berubah menjadi pertunjukan stand-up, dan pidato kenegaraan diisi dengan referensi meme terkini. Rakyat pun menyambutnya dengan tawa lebih banyak daripada perhatian serius.
Namun, meskipun atmosfernya kocak, kebijakan seringkali kontroversial. Hukum pajak diubah setelah seorang anggota Dewan Kocak menemukan meme tentang bagaimana "pajak adalah ciptaan setan." Negara itu menjadi pusat perhatian dunia, bukan karena kebijakan inovatif, tetapi karena pesta meme besar-besaran yang diadakan setiap minggu.
Sementara banyak yang menikmati keceriaan ini, beberapa pemuda sadar akan pentingnya kebijakan yang substansial. Mereka mulai membentuk gerakan untuk mengembalikan seriusitas ke dalam politik, dengan slogan kampanye mereka yang mengatakan, "Lebih dari sekadar tawa, kita butuh hukum yang baik.
Enable comment auto-refresher