Waspada! Pelaku Kekerasan seksual di dunia pendidikan

From BASAsulselWiki
20220801T134230245Z523962.jpeg
Photo credit
Contributor
Jamila Amelia


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description


English

Campus as a center of civilization should show its roles unfortunately it is even considered a disgrace and can damage the image of both campuses when the ladies of the woman of this thing that makes the campus becomes even confused not to care about reports to victims of sexual violence that the reported granted proceeds are processed to the month-old but not give the bright spot to the victim so that the perpetrator can remain normal life without feeling the rewards what he does in this case the campus should do whatas the time of sexual violence is what happens in Indonesia continues to appear we see the case that occurred at the State University of Makassar a student is being discovered by the departure student by his own lecturer. Campus as the center of civilization should show its role. Unfortunately, it is even considered a disgrace and can damage the image of both campuses. This is what the campus / college is confused, even impressed Abai to the victim's report. Not a few reports ended in peace. Not a few reports are processed to months, but do not find the bright spot for the benefit of the victim. Even the perpetrators can still live normally, without feeling any rewrite for the deed of his beam. Sexual violence news in several campuses in Indonesia continues to emerge. Especially in Makassar as it happened recently in Unmurge sexual violence made by a lecturer against his college. Campus should carry out the community culture in students, educators, and educational personnel in the form of prevention education and sexual handling of sexual moment during the introduction of campus life in new students. Let's move with the important role in the aspect of prevention and handling sexual violence on campus! Students must find out and more discuss issues that pocket the power of gender-based and violent based relations. In addition, students should be strong in all conditions. Lecturers and Education Personals should be routinely involved in student activities in particular form of discussion issues related, multiplying socialization on campus related to sexual anti-violent steps, and seeks the establishment of services that are prevented to prevent and handle cases of sexual violence on campus.

Indonesian

Kampus sebagai pusat peradaban harusnya menunjukkan perannya sayang hal tersebut malah dianggap aib dan bisa merusak citra baik kampus ketika adanya kasus pelecehan terhadap wanita hal ini yang membuat pihak kampus menjadi bingung bahkan terkesan tidak mempedulikan laporan terhadap korban kekerasan seksual sehingga yang terjadi laporan yang diberikan diproses hingga perbulan-bulan tetapi tidak memberikan titik terang bagi si korban sehingga pelaku itu bisa tetap hidup normal tanpa merasakan ganjaran apa yang diperbuatnya jadi dalam hal ini kampus harus melakukan apa sedangkan Berita kekerasan seksual itu yang terjadi di Indonesia terus bermunculan kita lihat kasus yang terjadi di universitas Negeri Makassar seorang mahasiswi dicabuli dioleh dosennya sendiri.

Kampus sebagai pusat peradaban harusnya menunjukkan perannya. Sayang, hal tersebut malah dianggap aib dan bisa merusak citra baik kampus. Hal ini yang membuat pihak kampus/perguruan tinggi bingung, bahkan terkesan abai terhadap laporan korban. Tidak sedikit laporan berakhir damai. Tidak sedikit pula laporan yang diproses hingga berbulan-bulan, tetapi tidak menemukan titik terang bagi kepentingan korban. Bahkan pelaku masih dapat hidup normal, tanpa merasakan ganjaran apa pun atas perbuatan bejatnya.Berita kekerasan seksual di beberapa kampus di Indonesia terus bermunculan. khususnya di Makassar seperti yang terjadi baru-baru ini di UNM terjadi kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang dosen terhadap mahasiswi nya.Kampus harus melakukan penguatan budaya komunitas pada mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan berupa pemberian edukasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual saat pengenalan kehidupan kampus pada mahasiswa baru.

Mari gerak bersama dengan melakukan peran penting dalam aspek pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus! Mahasiswa harus mencari tahu dan lebih banyak mendiskusikan isu-isu yang tekait relasi kuasa dan kekerasan berbasis gender. Selain itu,mahasiswa harus berdaya dalam segala kondisi. Dosen dan tenaga kependidikan sebaiknya rutin terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan khususnya dalam bentuk diskusi isu terkait, memperbanyak sosialisasi di kampus terkait langkah anti kekerasan seksual, dan mengupayakan terbentuknya layanan yang diperuntukkan mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual di kampus.

Makassar

Other local Indonesian Language ( )