Literature Kita sebagai makhluk sosial

From BASAsulselWiki
Revision as of 14:03, 19 May 2022 by Wahyusetiawan (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature Kita sebagai makhluk sosial.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20220519T140257802Z788043.jpeg
0
Vote
Photo source
detiknews
Author(s)
Reference
Competition
Pengungsia


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What would you do with the refugees coming to your place from conflict-prone areas, such as with what's currently happening in Ukraine?

Description


In English

We as social creatures, our lives rely on someone or not from the help of others and when the refugees

are around me the attitude and responsibility I am to help them because as Muslims where we are taught to always help brothers or other creatures and forms of empathy that I might be doing is to provide a place for them to feel safer than where they are before and make them more comfortable so that they will never experience and comfort them so that they can't repeat themselves or feel

responsible for them so that we can't feel more safe, but what I want to do is history to feel more responsible for them, but at the same way, it is also looking for me to be yourself, but who can't be yourself ahead of them, as long as possible and do so that you can take a place to feel more safe and answer, it is also like in the good times that I will be yourself in the habit to be yourself in advance and more safe and more. Because it's very sore when we see someone who needs our assistance even though we are able to help it but we can't move to do something that can save or remove them from their suffering points and indeed when we want to start a good intention of them, it will be very difficult because there will be many other people who don't think they are in the eyes of the same life, but when

we want to do it's us to do it's when we intend to make good or we are in the first place, it will not be.

In Indonesian

Kita sebagai makhluk sosial yaitu hidup kita ini bergantung kepada seseorang atau tidak lepas dari

bantuan orang lain dan ketika para pengungsi tersebut berada di sekitar saya sikap dan tanggung jawab saya adalah membantu mereka karena sebagai umat islam dimana kami diajarkan untuk selalu membantu saudara atau makhluk lain dan bentuk empati yang mungkin akan saya lakukan adalah memberikan tempat bagi mereka agar mereka merasa lebih aman daripada tempat mereka sebelumnya dan membuat mereka lebih nyaman agar derita yang mereka pernah alami tidak akan terulang lagi serta menghibur mereka agar mereka tidak lagi mengingat atau kembali merasakan hal-hal buruk yang pernah mereka alami di tempat sebelumnya, Dan saya merasa bertanggung jawab serta terpanggil untuk layaknya memanusiakan manusia namun saya mungkin tidak akan bisa melakukan hal itu seorang diri tapi saya akan mencari orang yang dan mengajak untuk sama-sama membantu penderitaan saudara-saudara kita yang lebih memilih mengungsi ke tempat kita yang menurut mereka lebih aman daripada tempat mereka sebelumnya, mungkin itu yang bisa saya lakukan untuk para saudara-saudara pengungsi ketika mereka berada di sekitar saya. Karena sangat perih rasanya ketika melihat seseorang yang membutuhkan bantuan kita padahal kita mampu untuk membantunya tapi kita tidak mampu bergerak untuk melakukan suatu hal yang bisa menyelamatkan atau mengeluarkan mereka dari penderitaan mereka titik dan memang ketika kita ingin memulai suatu kebaikan Pasti akan sangat berat dan akan sangat sulit karena akan banyak godaannya Dan akan banyak tantangan serta rintangannya dan ketika kita ingin menolong para pengungsian mungkin di mata orang tidak akan bisa kita lakukan tapi ketika kita berniat untuk melakukan suatu kebaikan maka akan dimudahkan oleh Sang Pencipta terutamanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan alasan saya untuk mengajak atau atau meminta kerelaan atau ke sukarelaan kepada teman-teman atau orang lain yang mungkin mempunyai niat dan tujuan yang sama dalam membantu para pengungsi tersebut maka akan sangat memiliki manfaat yang sangat besar atau memiliki kemudahan ketika kita melakukannya secara bersama-sama dan ini juga adalah salah satu sikap untuk bagaimana mengajak seseorang kepada suatu kebaikan dengan menolong orang lain namun menurut saya tidak akan mudah bagi para pengungsi untuk bisa menerima langsung menerima apa yang akan kita salurkan kepada mereka atau reaksi yang mereka lontarkan kepada kita atau reaksi balik mereka kepada kami pasti tidak akan sama dengan orang lain pada umumnya karena kenapa karena mereka memiliki traumatik tersendiri untuk bertemu atau bertatap muka dengan orang asing karena kenapa mereka pada saat di tempat mereka yang dulu sebelumnya mereka terjajah atau terasingkan dikota sendiri oleh orang lain dan pada saat mereka mengungsi atau datang ke tempat yang mungkin belum awam atau belum terbiasa kepada diri mereka di situ kami atau saya sendiri ini untuk Bagaimana mencoba beradaptasi dengan keadaan yang mereka sedang hadapi pada saat itu jadi yang pertama- tama yang dilakukan adalah adaptasi dengan para pengungsi tersebut dan setelah mereka mulai merasa nyaman dengan keberadaan kami di situlah kami untuk bagaimana menghilangkan traumatik yang mereka alami agar tidak tertanam di dalam pikiran dan keseharian mereka untuk senantiasa merasa

takut kepada orang lain itu sendiri.

In Makassar




[[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]