Apa Na Kullei Taurungkayya?

From BASAsulselWiki
Revision as of 15:03, 28 October 2022 by Agun Sesar (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20221028T154640724Z340909.jpeg
0
Vote
Photo source
Author(s)
Reference
Competition
Tongkat Estafet Antargenerasi


Agun Sesar

25 months ago
Score 1++
Semoga bukan hanya sekadar sampai di gagasan, tapi bisa diterapkan, diinternalisasikan dalam diri sebagai anak muda yang peduli akan kelestarian bahasa lokal menjadi lebih berkualitas serta tetap lestari
Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

How can BASAsulel Wiki platform encourage you to participate in civic issues?

Description


In English

In today's era technology is developing rapidly. As if there are no boundaries between one place and another, and foreign languages ​​have entered the surrounding area, such as English and the slang of young people. Unfortunately, the local language is not like that, even though it is our identity. If this happens without a successor, it will disappear over time that even young people don't care about the local language

However, that doesn't mean it can't be solved. There are things that young people can do. How is that?

So, before moving on, it is necessary to know what causes at least people to use the local language?

The reason is because it is not needed and rarely heard. That is the reason for the lack of use of local languages. So, what can young people do?

First, young people voiced their voice regarding the mandatory use of local languages ​​starting from government officials, if officials started using it, the community would automatically follow. Second, involve youth leaders. With the help of social media, then make a viral and “challenge using local language” and involve influencers so that they can influence other young people to join, so that the quality of the local language is promoted and used by many people.

If these two things are done as a first step, then the local language will automatically be used by young people, especially if it involves local influencers, it will go viral like the local language term that is often used by local influencer Tumming Abu That's what young people can speak out so that the local language is timeless, and applied in everyday life, teaching it to the closest people, relatives or other relatives.

Regards

In Indonesian

Di era saat ini teknologi berkembang pesat. Seakan taka da batasan antara satu tempat dengan tempat lainnya, serta bahasa asing telah masuk di daerah sekitar, seperti bahasa Inggris maupun bahasa gaul dari anak muda. Sayangnya, bahasa lokal tidak seperti itu, padahal itu adalah identitas kita. Jika hal tersebut terjadi tanpa ada penerus, maka akan lenyap seiring waktu yang bahkan anak muda sudah tidak peduli dengan bahasa lokal

Tetapi, bukan berarti tidak bisa diselesaikan. Ada hal yang bisa dilakukan oleh anak muda. Bagaimanakah itu?

Jadi, sebelum melangkah perlu diketahui apa penyebab sedikitnya orang menggunakan bahasa lokal?

Alasannya karena tidak dibutuhkan dan jarang didengar. Itu yang menjadi alasan kurangnya penggunaan bahasa lokal. Terus, apa yang bisa dilakukan oleh anak muda?

Pertama, anak muda ikut menyuarakan terkait wajibnya penggunaan bahasa lokal mulai dari pejabat pemerintah, jika pejabat mulai menggunakannya, maka masyarakat otomatis akan mengikut Kedua, libatkan tokoh pemuda, Dengan bantuan media sosial, kemudian membuat viral dan “challenge menggunakan bahasa lokal” serta melibatkan influencer agar dapat mempengaruhi anak muda lainnya untuk bisa bergabung, sehingga kualitas bahasa lokal menjadi naik kelas dan digunakan oleh banyak orang

Jika kedua hal tersebut dilakukan sebagai langkah awal, maka secara otomatis bahasa lokal akan digunakan oleh anak muda, apalagi jika melibatkan influencer lokal, akan menjadi viral seperti istilah bahasa lokal yang sering digunakan oleh influncer lokal Tumming Abu

Itulah hal yang anak muda bisa suarakan agar bahasa lokal tidak lekang oleh waktu, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengajarkan ke orang terdekat, saudara ataupun kerabat lainnya

Salam

In Makassar

Kamma-kammayya anne, anjo teknologia lompo sikalimi. Singkamma mi tena batas na antara sekre tampa’ na tampa’ maraenga. Nia’ tommi anjo ada’ siagang basa maraenga antama’, singkamma basa Inggris siagang basa na anak mudayya atau basa gaul. Tapi, tena tong tambah jai pakei basa lokal ta’, basa Mangkasara siagang Bugis, padahal inne mi basata’. Punna kammanjo narrusu’, mingka tenami injo pakei punna tena nia’ pannarrusu’ na. Jai tommi kammayya anne taurungkayya tong tena na peduli basa ada’na.

Tapi, bukan berarti tena kulle ri selesaikangi. Nia’ tongji tawwa ide na anak mudayya supaya kullei ri pake narrusu’ basa ada’ka. Antekamma carana?

Jadi, sebelumna ki issengi rong ngapa kulle sike’de’ pakei basa ada’?

Iye, alasanna adalah tena ri butuhkangi, siagang tena sering di langngeri. Injo ji rua alasanna ngapa kulle sike’de’ pakei. Nampa, apa mi kulle ri lakukang sebagai taurungka?

Se’re, apparekki aturang supaya ri pake narrusu ki inne basa ada’, carana katte mulai dari pejabat ka, punna masyarakat kelas atas saja pakei dan di sarei syarat, maka otomatis anjari pentingmi anne basa ada’ka ripake Rua, libatkan ki taurungkayya tawwa. Dengan bantuan na sosmed ka, ri viralkan ki “challenge basa daerah ta” siagang influncer lokal, jari kulle tongi naik kualitas na anne basayya, bukan cuma ri pake ri lorong-lorong. Ki manfaatkan tommi anjo teknologia untuk anne bahasayya supaya tena a’lesang basa ada’ka

Punna injo ruayya ri lakukangi, bakalan tambah jai orang pakei nasaba’ pentingi siagang viral ki ri anak mudayya, apalagi ri libatkan influencer lokal, tambah viral mi singkamma anjo sering na lakukang Tumming Abu tawwa Injo tommi anak mudayya kulle na suarakang dan na lakukan supaya anne basa ada’ka tena a’lesang siagang wattua, dan ri terapkan allo-allota, dan ki ajari aseng ri rampi’ta siagang saribattang dan cikali ta

Salama’ki tapada salama’



[[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]