Pemuda Beraksi: Membangun Masa Depan Politik Yang Berkelanjutan

From BASAsulselWiki
Revision as of 12:38, 14 December 2023 by Chantika desy putri (talk | contribs)
20231214T114200383Z870000.jpg
Photo source
https://pin.it/3cqX4iW
Author(s)
    Affiliation
    Ilmu Administrasi Negara Universitas Bosowa
    Category
    College/University
    Reference


    Anonymous user #1

    11 months ago
    Score 0 You
    Handal ki tawwa !!

    Anonymous user #1

    11 months ago
    Score 0 You
    Mantap 🙌

    Anonymous user #1

    11 months ago
    Score 0 You
    kiw kiw cwe

    Anonymous user #1

    11 months ago
    Score 0 You
    Kerenn bang

    Anonymous user #1

    11 months ago
    Score 0 You
    Anjayy

    Anonymous user #1

    11 months ago
    Score 0 You
    Ouhh

    Anonymous user #1

    11 months ago
    Score 0 You
    andalanku ladde
    Add your comment
    BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    Description


    In English

    How's ur day? This essay is about youth and politics. Youth is a dynamic force in building a sustainable political future. With their innovative and creative spirit, they face the challenges of this era with a clear vision. Through active involvement in various social movements, development of policies that include, and emphasis on the values of justice.

    With some questioning if politics is run by young people who pay more attention to memes and emojis than laws, it is likely that political decisions are more likely to be influenced by social media trends and popularity rather than a deep understanding of important issues. Policies made may be more immediate, focused on what goes viral, and less concerned with the long term. This can also lead to a lack of seriousness in addressing complex issues and sacrificing the bottom line for popularity.

    The response about the young man in a chaotic political situation who made a joke in the midst of the conflict is Doing so in a chaotic political situation, using his intelligence and courage the young man made a joke that made everyone laugh. Initially, the tense atmosphere becomes fluid and people begin to forget their political differences. However, responses to the joke can vary. Some people may love it and see it as much-needed entertainment, while others may feel annoyed or even angry because they feel a serious situation does not deserve a joke. It's possible that the young man is rewarded for his bravery or even reprimanded by those who don't like his prank. But one thing is for sure, his actions will attract attention and trigger a variety of responses from those around him.

    In Indonesian

    Aga Kareba? Essay Kali Ini berhubungan dengan Pemuda dan Politik. Pemuda ialah suatu kekuatan dinamis dalam membangun masa depan politik yang berkelanjutan. Dengan semangatnya yang penuh semangat inovatif dan kreativitas, mereka menghadapi tantangan zaman ini dengan visi yang jelas. Melalui keterlibatan aktif dalam berbagai gerakan sosial, pengembangan kebijakan yang mengikutsertaan, serta penekanan pada nilai-nilai keadilan.

    Dengan beberapa pertanyaan jika politik dijalankan oleh anak muda yang lebih memperhatikan meme dan emoji daripada undang-undang, kemungkinan untuk keputusan politiknya cenderung lebih dipengaruhi oleh trend sosial media dan kepopuleran daripada pemahaman mendalam akan isu-isu penting. Kebijakan yang dibuat mungkin lebih bersifat secara langsung, berfokus pada hal-hal yang viral, dan kurang memperhitungkan pikiran untuk jangka panjangnya. Hal ini pun bisa mengarah pada kurangnya keseriusan dalam menangani isu-isu kompleks dan mengorbankan inti pokok atas popularitas.

    Tanggapan tentang pemuda dalam situasi politik sedang kacau yang melakukan lelucon di tengah konflik tersebut yaitu Melakukan hal tersebut dalam situasi politik yang kacau, menggunakan kecerdasan dan keberaniannya si Pemuda untuk membuat lelucon yang membuat semua orang tertawa. Awalnya, suasana tegang menjadi cair dan orang-orang mulai melupakan perbedaan politik mereka. Namun, respons terhadap lelucon tersebut bisa berbagai macam. Beberapa orang mungkin menyukainya dan melihatnya sebagai hiburan yang sangat dibutuhkan, sementara yang lain mungkin merasa terganggu atau bahkan marah karena merasa situasi serius tidak pantas untuk dijadikan bahan lelucon. Ada kemungkinan pemuda itu dihargai karena keberaniannya atau malah mendapat teguran dari pihak-pihak yang tidak suka dengan leluconnya. Tapi satu hal yang pasti, aksinya akan menarik perhatian dan memicu berbagai respons dari orang-orang di sekitarnya.

    In Makassar