Pemuda dan Pemilu: Apatis/Apaji?

From BASAsulselWiki
Revision as of 00:14, 10 November 2023 by Asmah Mey Anjani (talk | contribs)
20231109T234818192Z979358.jpg
0
Vote
Photo source
https://sumenep.jatimnetwork.com/nasional/pr-6747230032/gaji-penyelenggara-pemilu-tahun-2024-bikin-ngiler-berikut-besaran-angkanya#google_vignette
Author(s)
Category
College/University
Reference
Competition
PemudaPemilu1


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Elections: Apathy or what?

Description


In English

Elections are one of the benchmarks of the success of a democratic system in a country. The conduct of elections is often characterised by various problems such as money politics, black campaigns and identity politics. Therefore, it is important that young people are actively involved in elections and understand the importance of elections in determining the direction of the country.

In 2023, we need to raise the initial awareness of the youth to be active in the political process, such as exercising their right to vote, becoming election observers and being able to motivate the younger generation. We must remind the election candidates to conduct campaigns that are increasingly qualified and healthy for democracy, not campaigns that fight, not campaigns that damage the national order, said President Ir. Joko Widodo in an audio-visual recording at the seminar of the Regular Education Programme Batch 63 in Lemhannas RI, (9/8/2022). The conduct of elections is often marred by various problems such as money politics (bribery to get votes), black campaigning (bringing down opponents in unfair ways such as accusation or slander), and identity politics (taking advantage of differences in identity such as religion, ethnicity, or race). It is therefore important that young people are actively involved in elections and understand the importance of elections in determining the direction of the country. Because youth are the next generation of the nation, which is the development of human resources now and in the future.

Youth have now entered Industry 4.0, where everything happens online and in real time. Youth also tend to use social media and other online platforms to fight for their opinions. Thus, the role of youth in elections has an impact on building the future.

In Indonesian

Pemilu merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan sistem demokrasi disuatu negara. Dalam pelaksanaan pemilu, seringkali diwarnai dengan berbagai masalah, seperti politik uang, kampanye hitam, dan politik identitas. Maka dari itu, penting bagi pemuda untuk terlibat aktif dalam pemilu dan memahami pentingnya pemilu dalam menentukan arah negara.

Ditahun 2023 ini, kita perlu meningkatkan kesadaran awal pemuda untuk mulai aktif dalam proses politik, seperti menggunakan hak pilihnya, menjadi pemantau pemilu, dan mampu memberikan motivasi bagi generasi muda. Kita harus mengingatkan para kontestan pemilu agar menjalankan kampanye yang semakin berkualitas dan menyehatkan demokrasi, bukan kampanye gontok-gontokan, bukan kampanye yang merusak tatanan bangsa, kata Presiden Ir. Joko Widodo dalam rekaman audio visual di Seminar Program Pendidikan Reguler Angkatan 63 di Lemhannas RI, (9/8/2022). Dalam pelaksanaan pemilu, sering kali diwarnai dengan berbagai masalah, seperti politik uang (sogokan agar mendapatkan suara), kampanye hitam (menjatuhkan lawan dengan cara yang tidak adil, seperti menuduh atau memfitnah), dan politik identitas (memanfaatkan perbedaan identitas, seperti agama, suku, atau ras). Maka dari itu, penting bagi pemuda untuk terlibat aktif dalam pemilu dan memahami pentingnya pemilu dalam menentukan arah negara. Kenapa? Karena, pemuda adalah generasi penerus bangsa yang merupakan pembangunan sumber daya manusia baik masa kini, maupun masa yang akan datang.

Pemuda sekarang sudah memasuki industri 4.0 yang mana semuanya berlangsung secara online dan realtime. Pemuda juga cenderung menggunakan medsos dan platform daring lainnya untuk memperjuangkan pendapat mereka. Dengan demikian, peran pemuda dalam pemilu memiliki pengaruh dalam membangun masa depan.

In Makassar

Ini pemilu ya toh salah satu patokan keberhasilan sistem demokrasi na disuatu negara. Didalamna pelaksanaan pemilu, seringki banyak campur tanganna, kayak ma’ sogoki, na fitnahki lawanna, sama seringi bawa-bawa agama atau ras. Makanya itu, pentingki bagi pemuda ya untuk aktif dalam pemilu ya terus na pahami kalau pemilu itu pentingki untuk menentukan arahna negara ya.

Ditahun 2023 ya ini, perluki tingkatkan kesadaran awalnya pemudaya untuk mulaiki aktif dalam proses politika, kayak nagunakanki hak pilihna untuk ma’ coblos, atau ka jadi pemantau pemiluki, sama na kasihki motivasi generasi muda ya. Kita harus mengingatkan para kontestan pemilu agar menjalankan kampanye yang semakin berkualitas dan menyehatkan demokrasi, bukan kampanye gontok-gontokan, bukan kampanye yang merusak tatanan bangsa, na bilang pak Presiden Ir. Joko Widodo dalam rekaman audio visual di Seminar Program Pendidikan Reguler Angkatan 63 di Lemhannas RI, (9/8/2022). Didalamna pelaksanaan pemilu toh, seringki banyak campur tanganna, kayak politik uang (ma’ sogoki), kampanye hitam (na fitnahki lawanna), sama politik identitas (seringi bawa-bawa agama atau ras kalau kampanye ki). Makanya itu, pentingki bagi pemuda ya untuk aktif dalam pemilu ya terua na pahami kalau pemilu ya itu pentingki untuk menentukan arahna negara ya. Kenapa bisa? Karna pemuda ya itu generasi penerus bangsa terus juga merupakan pembangunan sumber daya manusia, mau itu sekarang atau nanti.

Pemuda ya sekarang masukmi ke jaman industri 4.0, maksudna itu semua kegiatannga berlangsung online sama apa-apa langsung selesai. Pemuda ya juga lebih suka ki main sosmed atau platform online yang lain, ini untuk na perjuangkanki pendapat na. Makanya itu, peran pemuda dalam pemilu ya ini ada pengaruh na untuk bangun masa depan.