Politik memang tulang punggung masyarakat, namun nampaknya banyak pelajar di Indonesia kehilangan minat karena pandangan negatif terhadap dunia politik. Media yang cenderung menyoroti sisi negatif juga berkontribusi pada pola pikir ini.
Padahal, mahasiswa memiliki peran krusial sebagai agen perubahan, agen kontrol sosial, dan besi stok. Mereka bisa menjadi suara rakyat yang mengawasi kebijakan pemerintah, pelopor perubahan sosial, dan pemimpin masa depan. Sikap netral dan kritis sangat penting, terutama menjelang Pemilihan Umum 2024.
Mahasiswa perlu melihat momen ini sebagai kesempatan unik untuk membawa perubahan positif. Golput mungkin terlihat sebagai bentuk protes, namun memilih untuk pikiran rasional dan partisipatif dapat memberikan dampak yang lebih besar. Memposisikan diri sebagai pengawal demokrasi dan menilai setiap calon tujuan adalah tanggung jawab intelektual yang harus diemban.
Dengan memahami peran dan tanggung jawab mereka, mahasiswa dapat membantu membangun masyarakat yang lebih sadar politik dan berkontribusi pada evolusi positif. Melibatkan diri dalam proses politik bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Enable comment auto-refresher