Literature Pemuda: Generasi Apatis atau Agen Perubahan?

From BASAsulselWiki
Revision as of 12:02, 10 November 2023 by Sahrawi Ramadani (talk | contribs)
20231110T120235849Z431594.jpg
Photo source
Author(s)
Category
College/University
Reference


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description


In English

Youth are the nation's next generation who have an important role in nation development. Youth have high enthusiasm, idealism and creativity. Therefore, youth have the potential to become agents of change for the nation.

However, on the other hand, quite a few young people are apathetic towards politics. Youth apathy towards politics can be seen from the decline in youth participation in political activities, both in the form of general elections and other forms of political participation. There are several factors that cause youth apathy towards politics, including: 1) Lack of understanding and knowledge about politics; 2) Negative perception of politics; 3) Distrust of the government; and 4) The impact of social media. Youth apathy towards politics can be a threat to the survival of democracy. This is because youth are the nation's next generation who have an important role in nation development. Youth who are apathetic about politics will find it difficult to participate in nation building, both politically and non-politically.

Based on the description above, it can be concluded that youth are a generation that has the potential to become agents of change. However, this potential can be hampered by youth apathy towards politics. Therefore, efforts need to be made to overcome youth apathy towards politics.

In Indonesian

Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pemuda memiliki semangat, idealisme, dan kreativitas yang tinggi. Oleh karena itu, pemuda memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan bagi bangsa.

Namun, di sisi lain, tidak sedikit pemuda yang apatis terhadap politik. Apatisme pemuda terhadap politik dapat dilihat dari menurunnya partisipasi pemuda dalam kegiatan politik, baik dalam bentuk pemilihan umum, maupun dalam bentuk partisipasi politik lainnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan apatisnya pemuda terhadap politik, antara lain: 1) Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang politik; 2) Persepsi negatif terhadap politik; 3)Ketidakpercayaan terhadap pemerintah; dan 4) Dampak media sosial. Apatisme pemuda terhadap politik dapat menjadi suatu ancaman bagi kelangsungan demokrasi. Hal ini disebabkan oleh pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pemuda yang apatis terhadap politik akan sulit untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa, baik secara politik maupun non-politik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemuda merupakan generasi yang memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan. Namun, potensi tersebut dapat terhambat oleh apatisnya pemuda terhadap politik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi apatisnya pemuda terhadap politik.

In Makassar