Inter-religious harmony

From BASAsulselWiki
Revision as of 05:46, 13 February 2023 by N.Afifa (talk | contribs) (Edited automatically from page Intercultural Inter-religious harmony.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20230213T014259603Z625619.jpg
0
Vote
Title (Indonesian)
Kerukunan antarumat beragama
Title (Makassar)
Rokkong rilalang agamayya
Photo Reference
Fotografer
Photograph credit
Category
SMA (high school)
Author(s) / Contributor(s)
  • Naurah Dinda Salsabila
  • Reza Ariani Akbar
Institution / School / Organization
SMAN 1GOWA
Related Places
    Wikithon competition
    Harmony


    Add your comment
    BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    What is your idea in embracing tolerance for religious diversity in your community?

    Videos

    Description


    In English

    INTER-RELIGIOUS Harmony

    Indonesia is an archipelagic country that is rich in natural resources as well as rich in ethnic diversity. The Indonesian nation is a plural nation consisting of various ethnic groups, religions and languages. This pluralism is intertwined in one bond of the Indonesian nation as a unified and sovereign nation. Article 29 of the 1945 Constitution states that the state is based on Belief in One Almighty God and the state guarantees the independence of each resident to embrace their own religion and to worship according to their religion and belief. In this plurality, Indonesia has 6 religions that are recognized by the state, namely Muslims, Christians, Catholics, Buddhists, Hindus and Confucians who must respect and respect each other among religious communities in accordance with the motto Bhinneka Tunggal Ika, which means that we are different but still one.

    TOLERANCE

    Tolerance is an attitude of mutual respect and respect between groups or between individuals both in society and in other spheres. Religious tolerance, which is an attitude of mutual respect and respect among adherents of other religions, such as: • Not forcing others to follow our religion • Not criticizing or insulting other religions for any reason • Not prohibiting or interfering with people of other religions from worshiping according to their respective religions or beliefs.

    Indonesia is a unitary state with a variety of religions and cultures, but there are still many feuds that arise due to differences such as racism that often occurs.

    This bad thing will not happen if we respect each other for all differences starting from differences in culture, beliefs and also skin color. Now is the time for us to change for the better. The majority unites with the minority in a sense of solidarity in order to achieve tolerance and harmony among religious communities around us. Let's respect and respect other religions.

    The existence of religious tolerance creates mutual respect for each adherent of religion and in other words that every tolerance is very important because with tolerance we can create mutual respect between one another. Behind different backgrounds we create life in harmony.

    "In fact, there is nothing detrimental to a difference, there are only benefits that can be reaped if we want to reflect on it."

    In Indonesian

    KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA

    Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam sekaligus kaya akan keberagaman suku bangsa. Bangsa indonesia merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan bahasa. Majemukan ini terjalin dalam satu ikatan bangsa Indonesia sebagai kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat. Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu, dalam kemajemukan itu Indonesia mempunyai 6 agama yang diakui negara yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha Hindu, dan Konghucu yang harus saling menghormati dan menghargai antar umat beragama sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu berbeda beda tetapi tetap satu.

    TOLERANSI

    Toleransi adalah suatu Sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu baik itu dalam masyarakat ataupun dalam lingkup yang lain. Toleransi beragama, yang merupakan Sikap saling menghormati dan menghargai antar menganut agama lain, seperti: • Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita • Tidak mencela atau menghina agama lain dengan alasan apapun • Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai agama atau kepercayaan masing-masing

    Indonesia adalah negara kesatuan dengan beragam agama dan budaya namun masih banyak perseteruan yang timbul akibat perbedaan seperti sering terjadi rasisme, terkadang hal itu terjadi karena saling mengejek antara satu dengan yang lain kemudian timbul perpecahan akibat rasisme.

    Hal buruk ini tidak akan terjadi jika kita saling menghargai atas segala perbedaan mulai dari perbedaan budaya, keyakinan dan juga warna kulit. Sekarang saatnya kita berubah menjadi lebih baik. Mayoritas bersatu dengan minoritas dalam rasa Solidaritas agar tercapai toleransi dan kerukunan antar umat beragama di sekitar kita mari saling menghormati dan menghargai agama lain.

    Adanya toleransi agama menimbulkan sikap saling menghormati masing-masing pemeluk agama dan dalam kata lain bahwa setiap toleransi sangat penting karena dengan toleransi lah kita dapat menciptakan sikap saling menghargai antar satu dengan yang lain. Di balik latar belakang yang berbeda kita ciptakan hidup dalam kerukunan.

    "Sejatinya tak ada yang merugikan dari sebuah perbedaan yang ada hanya keuntungan yang bisa dipetik jika kita mau merenunginya."

    In Makassar

    Rokkong ri agamayya

    Indonesia iyami antu negara Kapulauan jaiya sumber daya alam na sekaligus jai keberagaman suku na. Bangsa Indonesia iyami antu bangsa majemuk jaiya akrupa-rupa suku bangsa, agama na bahasa na. Majemukka anne terjalin rilalang sekre ikatan bangsa Indonesia sebagai bangsa paksekreang yang utuh na berdaulat. Pasal 29 Undang-undang dasara 1945 angkana negara berdasarkan atas katuhanang yang maha Esa na negara anjaminga kamaradekaan tungga-tunggala panduduk untuk anrokkolok agamana massing-massing na untuk assambayang turuk ri agamana na katappakangna anjo, ri lalang kajemukan anjo Indonesia ammallaki 6 agama iyami antu isilang,kristen,katolik,budha,hindu, na Konghucu yang harus sipakabbirik na angnganggak ummak agama sesuaiya siagang semboyan bhineka tunggala ika iyami antu akbeda-beda mingka tetap sekre.

    TOLERANSI

    Toleransi iyami antu suatu sikak sipakalabbirik na sipakatau antar kalompok iareka antar individu bajik anjo ri lalang tuma'buttayya iareka poeng rilalanga lingkup maraenga. Toleransi agamayya, iyami antu sikak sipakalabbirik na sipakatau paranna panganut agama maraeng, singkamma: • tena na ammassa tau maraeng untuk amminawang ri agamata. • tena na ni calla iareka ni hina agama maraenga. • tena na ni larang iareka pole ni ganggu ummak agama maraenga untuk beribadah sasuaiya siagang agamana massing-massing.

    Indonesia iyami antu negara paksekreang siagang beragam agama na budayana mingka jai inja perseteruan niaka akrimbua akebak passimaraengang singkamma sikarepak rasisme, karena si ejek antara sekre siagang maraenga kamudian sikarepak perpecahan akibat rasisme

    Hal kodi anne tena akan terjadi punna ikatte sipakatau atas segala passimaraengang mulai battu ri passimaraengang budaya, kayakinan na warna bukkuleng. Kamma-kamma anne ikatte berubah anjari bajik. Mayoritas aksekre siagang minoritas rilalang rasa solidaritas agar tercapai toleransi na karokkonang antar umma agama niaka ri parallakengta maeki sipakalabbirik na sipakatau ri agama maraenga.

    Niakna toleransi agama akrimbuakka sikap sipakalabbirik massing-massing pameluk agama na rilalang kata maraenga angkana setiap toleransi sanna penting na ka siagang toleransi mi antu ikatte akkulr angciptkan sikap sipakatau antar sekre siagang maraenga. Ri balek latarak bokoang bedayya ikatte ciptakan tallasa lalang karokkonang.

    "Sajatina tena niak na rugikan battu ri pasisalaang niaka tongmi kaupakang akkulea ni kattilik punna ikatte erok jaki angciniki"

    In Buginese

    In Torajanese

    In other languages

    [[Question all::MediaWiki:ActiveWikithonQuestion/ban| ]]