(Di sebuah kamar, seorang pemuda sedang duduk di depan komputernya. Dia sedang mencoba menjelaskan politik kepada kucing peliharaannya.)
Pemuda: (menunjuk layar komputer) "Lihat, ini namanya presiden. Dia pemimpin negara."
Kucing: (menguap)
Pemuda: "Dan ini namanya parlemen. Mereka adalah orang-orang yang membuat undang-undang."
Kucing: (menggaruk-garuk telinganya)
Pemuda: "Dan ini namanya partai politik. Mereka adalah kelompok-kelompok yang bersaing untuk memenangkan pemilihan umum."
Kucing: (memuntahkan bulunya)
Pemuda: "Aku tahu ini sulit untuk dimengerti, tapi ini penting."
Kucing: (menggoyangkan ekornya)
Pemuda: "Politik mempengaruhi kehidupan kita semua. Ini menentukan bagaimana pemerintah kita berjalan, dan bagaimana undang-undang dibuat."
Kucing: (meong)
Pemuda: "Jadi, penting bagi kita untuk memahami politik dan berpartisipasi di dalamnya."
Kucing: (menguap lagi)
Pemuda: (menghela nafas) "Ya, aku tahu. Ini membosankan."
Kucing: (mengedipkan matanya)
Pemuda: "Tapi itu penting."
Kucing: (menguap sekali lagi)
Pemuda: (tersenyum) "Ya, aku tahu. Kamu benar."
(Pemuda itu mematikan komputernya dan memeluk kucingnya.)
Pemuda: "Kita tidak perlu terlalu memikirkan politik. Kita hanya perlu mencintai satu sama lain."
Kucing: (mengeong lembut)
(Pemuda itu dan kucingnya pun tertidur dengan tenang.)
Kesimpulan
Apatis politik di kalangan pemuda adalah masalah yang serius. Namun, ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini. Salah satu caranya adalah dengan membuat politik menjadi lebih menarik dan relevan bagi pemuda.
Politik dapat menjadi hal yang lucu, menghibur, dan penuh dengan kreativitas. Pemuda dapat menggunakan kreativitas mereka untuk membuat perubahan positif dalam masyarakat melalui politik.
Enable comment auto-refresher