Pemuda Apatis Di Tengah Indonesia Demokratis

From BASAsulselWiki
Revision as of 05:07, 10 November 2023 by Jevita Naurah Shinta (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature Pemuda Apatis Di Tengah Indonesia Demokratis.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
0
Vote
Photo source
Author(s)
Category
College/University
Reference
Competition
PemudaPemilu1


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Elections: Apathy or what?

Description


In English

In Indonesian

Indonesia sebagai negara demokratis, menawarkan hak suara pada setiap warganya, termasuk pemuda , untuk turut serta menentukan arah kebijakan negara melalui pemilu. Namun, semangat demokratis kini mulai terhambat dengan tingkat apatis pemuda yang tinggi utamanya terhadap pemilu.

Saya sebagai salah satu pemuda bangsa, merasa tidak setuju dengan hal ini, pemuda adalah agen perubahan bangsa. Seharusnya kita sebagai pemuda Indonesia dapat menggambarkan kontribusi kita dalam memperkuat fondasi negara kita sendiri. Bukannya dengan bersikap apatis dalam pengambilan keputusan masa depan negara, melainkan dengan menanamkan sikap aktivis yang salah satunya dapat di implementasikan dengan ikut serta memilih pemimpin kita dalam penyelenggaraan pemilu.

Tentunya ini semua untuk menghindari munculnya ungkapan ‘apaji’ di tengah pemuda pemudi yang kecewa terhadap pemimpinnya nanti, dikarenakan banyak pemuda belakangan ini yang memilih bukan secara rasional melainkan emosional, memilih capres A karena kasihan atau memilih capres B karena lucu, mereka tidak melihat dengan sisi lain, tentang bagaimana Indonesia ke depannya, yang saat nanti akan memunculkan ungkapan “apa ji ini yang naik , lebih baik yang dulu” “apaji ini na kerja, lebih bagus kerjanya pasangan lain” sedangkan pada dasarnya, pemuda sendiri yang menentukannya. Pemuda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam memperkuat demokrasi di Indonesia. Melalui pendidikan politik yang memadai dan peningkatan kesempatan partisipasi, pemuda dapat menjadi kekuatan yang mendorong transformasi positif dalam proses politik dan pemilu, memastikan bahwa suara mereka didengar dan dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan yang akan membentuk masa depan negara.

In Makassar