MATA PEMUDA UNTUK PEMILU

From BASAsulselWiki
Revision as of 11:13, 10 November 2023 by NURUL PRATIWI (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature MATA PEMUDA UNTUK PEMILU.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20231110T105901213Z663267.png
0
Vote
Photo source
DOKUMEN PRIBADI
Author(s)
Category
College/University
Reference
Competition
PemudaPemilu1


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Elections: Apathy or what?

Description


In English

In Indonesian

Di era sekarang, kita sebagai generasi melenial harus mampu menyeleksi dan menyuarakan aspirasi. Bukan dengan bersikap apatis dengan segala sesuatu, sehingga timbul kekecewaan tersendiri. Contohnya dengan pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang.

Melihat sekarang banyak pemuda yang hanya melihat satu sisi, tanpa pandai menyeleksi apa yang mereka lihat. Bahkan terdapat juga pemuda yang memilih karena ikut dengan apa yang orang-orang katakan, bukan dari pemuda tersebut yang inginkan. Seperti tidak terlihat peduli dan minat terhadap pemilu.

Jangan sampai dengan sikap apatis pemuda, akan merugikan negeri sendiri dengan memilih pemimpin yang tidak bertanggung jawab. Karena masa depan negara tergantung dari pemimpin yang pemuda pilih. Agar tak terjadi kerugian, kita perlu membuka mata di era milenial ini.

Tabbuka matanna tau maloloe maluang mitai risesena attoddokengnge yanaritu pamilu e. Dengan melihat kinerja-kinerja saat para kandidat menjabat, karena rekam jejak digital pasti ada disetiap kandidat. Membaca program kerja, dan menyeleksi program kerja tersebut apakah kandidat tersebut kira-kira mampu merealisasikan program kerja yang mereka buat. Namun yang paling penting disini adalah menghindari hoax dan kurangnya informasi yang mampu membuat pemuda terperosok ke dalam emosional dalam memilih kandidat.

Maccai missengi alarapangenna seddi informasi, na ekiya aja nanreko pangaruh.

Ipilei seddi punggawa nasibawai accenningen ati.

In Makassar