- Photo source
- gurusiana.id
- Author(s)
- Affiliation
- Universitas Bosowa
- Category
- College/University
- Reference
Description
In English
In Indonesian
tataran fiksi diartikan bukan sebagai hal yang “tidak ada” melainkan terikat satu sama lain dalam keyakinan yang seragam atau intersubjektif. Bahwa pada akhirnya selalu menghantarkan manusia pada dinamika sosial politik yang unique sekaligus terrifying dalam beberapa periode tertentu. Partai politik diartikan sebagai “organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara voluntarily on the basis of equality kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945” (UU 2/2008 tentang Partai Politik sebagaimana diubah dengan UU 2/2011). Dalam usaha untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politiknya tersebut, partai politik kerap menggunakan berbagai macam cara yang tentunya dalam idealisme partai politik selalu berangkat dalam ruang-ruang pelaksanaan cita-cita kemerdekaan bangsa serta penguatan politik dan demokrasi Indonesia. but, dalam prosesnya justru kerap menggunakan hal-hal yang akan mengerosi demokrasi itu sendiri. Kemunduran demokrasi dalam tulisan ini dimaknai sebagai satu perilaku budaya politik yang prioritize the spirit of identity masing- masing serta melupakan kepentingan khalayak banyak. Dampak sederhana dari fenomena ini adalah biasnya pandangan ideologi sebagai dasar pijak partai politik dalam usaha mentransformasikan nilai-nilainya di dalam segala bentuk kebijakan negara. Yang muncul, justru pragmatisme dan sentimen politik serta penonjolan politik identitas dalam segala bentuk perilakunya ditambah dengan gimmick- gimmick politik menggelitik. Tak heran, jika kemudian politik identitas sendiri akan menjadi niscaya, secara pragmatis-hal ini sebagai suatu upaya paling konkrit untuk tetap mempertahankan basis konstituen. Meskipun dalam waktu yang panjang, penggunaan politik
identitas akan berdampak kronis terhadap demokrasi-politik tanah air.In Makassar
Enable comment auto-refresher