Pemilu Konyol di Tangan Gen-Z

From BASAsulselWiki
20231110T140613817Z470222.jpg
0
Vote
Photo source
https://unsplash.com/photos/a-group-of-people-standing-around-each-other-WzfqobnrSVc
Author(s)
Category
College/University
Reference
Competition
PemudaPemilu1


Shafira Ramadhani

13 months ago
Score 0++
Menarik sih, terlebih lagi memang saat ini dibutuhkan pemikiran absurd anak muda karena tidak bersifat konvensional.
Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Elections: Apathy or what?

Description


In English

There is no reason to doubt the power of the youth vote in elections. The youth are not only witnesses to the future but also hold the key to changing the current political landscape. In an era where young people are becoming more astute and finding unique ways to overcome political apathy, the important question is: how can we harness the potential of young people with their unconventional thinking to enhance democracy through elections?

In the pursuit of improving democracy through elections, there is tremendous potential that can be unlocked by young people with their innovative ideas. This is because young individuals with creative and unconventional thinking can bring about positive changes in the election process and strengthen democracy. An interesting initiative is the concept of "Ridiculous Elections," where candidates compete in humorous and creative competitions. For instance, organizing elections by hosting joke debate competitions, in which candidates engage in lighthearted debates on political issues using humor and wit. Whether it's debating whether the Earth is round, flat, or even triangular, or discussing whether the candidates on the porridge team should be stirred or not, this can create an enjoyable election experience and encourage active participation from voters.

Leveraging the potential of youth with unconventional thinking to enhance democracy through elections is a crucial step. I think ensuring that the role of generation is’nt as heavy as Dilan’s longing for Milea, El for Sekar or Layla for Majnun. It's time for young people with fresh and creative perspectives to inject new life into politics, reduce political apathy, and increase voter engagement. From this article, please come to your own conclusions are the youth in the election still apathetic or what?

In Indonesian

Tidak ada alasan untuk meragukan kekuatan suara pemuda dalam pemilu. Pemuda bukan hanya saksi masa depan, tetapi juga pemegang kunci untuk mengubah permainan politik saat ini. Dalam era di mana pemuda semakin cerdas dengan cara unik untuk mengatasi apatis politik yang menjadi pertanyaan penting adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan potensi pemuda dengan pemikiran absurdnya untuk memperbaiki demokrasi melalui pemilu?

Tentunya dalam usaha untuk memperbaiki demokrasi melalui pemilu, ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan dari pemuda dengan pemikiran absurd mereka. Mengapa demikian, sebab pemuda dengan pemikiran kreatif dan tidak konvensional dapat membawa perubahan positif dalam proses pemilu. Sebuah inisiatif menarik adalah mengadakan "Pemilu Konyol" di mana kandidat-kandidat harus bersaing dalam kompetisi lucu dan kreatif. Misalnya perangkaian Pemilu dengan mengadakan lomba debat lelucon, kandidat berpartisipasi dalam debat yang sangat tidak serius di mana mereka harus berdebat tentang isu-isu politik dengan lelucon dan humor. Entah itu berdebat perihal bumi itu bulat, datar atau bahkan berbentuk segitiga dan apakah kandidat tim bubur diaduk atau tidak diaduk. Ini dapat menciptakan pengalaman pemilihan yang menyenangkan, mengundang partisipasi aktif dari pemilih.

Memanfaatkan potensi pemuda dengan pemikiran absurd untuk memperbaiki demokrasi melalui pemilu adalah langkah yang sangat penting. Saya rasa memastikan peran generasi itu tidak seberat rindu Dilan kepada Milea, El kepada Sekar atau Layla pada Majnun. Waktunyami pemuda dengan pemikiran segar dan kreatif membawa warna baru dalam politik, mengurangi apatis politik, dan meningkatkan partisipasi pemilih. Dari tulisan ini, simpulkan mki saja sendiri: Apakah pemuda dalam pemilu masih apatis atau apaji?

In Makassar