Completing health facilities in remote areas

From BASAsulselWiki

This is a Response to the Pemuda Bersuara Berdaya wikithon

Fasilitas kesehatan di kalangan masyarakat Indonesia jadi mi tantangan yang signifikan, terutama di daerah-daerah terpencil. Terbatasnya akses ke layanan kesehatan yang layak bukan cuma mempengaruhi kesehatan individu, tapi juga berdampak sosial dan ekonomi yang luas. Itu mi, penting sekali untuk memprioritaskan solusi komprehensif yang melibatkan pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat dalam upayanya meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah-daerah ini. Isu fasilitas kesehatan di daerah terpencil salah satu tantangan utama yang harus nahadapi calon kepala daerah. Dalam pemerataan pelayanan kesehatan, daerah-daerah terpencil sering kali terpinggirkan, contohnya di daerah ki yang berada di bagian Barat Tana Toraja disebut mi kodong sebagai daerah yang dianak tirikan, itu mi akses terhadap layanan kesehatan terbatas sekali. Prioritas meningkatkan fasilitas kesehatan di wilayah terpencil penting sekali supaya masyarakat dapat mi juga pelayanan yang layak dan setara. Salah satu alasan utama mengapa isu ini perlu mendapat perhatian adalah tinggi sekali angka kematian karena penyakit yang seharusnya bisa ji dicegah atau diobati. Banyak masyarakat di daerah terpencil yang harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan pengobatan, sering juga hadapi kendala infrastruktur yang buruk kayak longsor begitue karena tidak natangani pemerintah to, banyak mi contoh kasus di daerah ku yang memprihatinkan sekali tapi tidak nahiraukan ji pemerintah daerah, kayak itu ibu hamil yang maumi melahirkan harus ditandu kodong ke pusat daerah karena minimnya fasilitas kesehatan di daerah ki, lewati jalanan yang tidak layak masyarakat sama tim medis daerah berusaha mi selamatkan bayi nya itu ibu hamil tapi sayang sekali tidak selamat bayi nya kodong, itu ibu hamil melahirkan di pinggir jalan di bawanya pohon, di jalanan yang berjurang sama berkerikil. Ini mi kesenjangan yang beda sekali antara masyarakat di daerah perkotaan dan pedesaan dalam hal akses kesehatan. Calon kepala daerah harus napahami kalo pembangunan fasilitas kesehatan bukan cuma pembangunan fisik, tapi mencakup juga peningkatan kualitas layanan dan sumber daya manusia. Pelatihan tenaga medis lokal penting juga untuk pastikan kalo masyarakat bukan cuma akses ji nadapat, tapi juga mendapatkan layanan yang berkualitas. Kalau begitu mi, calon kepala daerah harusmi berkomitmen untuk mendukung program pelatihan dan pengembangan profesional untuk tenaga medis di daerah terpencil. Perluh nadorong itu calon kepala daerah penggunaan teknologi dan akses internet dalam pelayanan kesehatan. Seperti yang najanjikan kalau masa-masa kampanye, kayak di daerah ki setiap masa kampanye dijanjikan pembangunan tower tapi sampai saat ini belum ada ji itu janji ditepati. Telemedicen, juga bisa jadi solusi efektif untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan. Dengan memanfaatkan teknologi, bisa mi pasien berkonsultasi dengan dokter tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Ini bisa kurang-kurang mi beban untuk masyarakat dan meningkat mi juga pelayanan kesehatan. Dengan semua tantangan yang ada, calon kepala daerah memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan bahwa setiap warga negara, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, dapat ji hak nya mereka atas kesehatan. Prioritas pengembangan fasilitas kesehatan bukan ji cuma meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tapi berkontribusi mi juga pada pembangunan daerah secara keseluruhan. Dalam upaya ini mi, komitmen yang kuat dan visi yang jelas ji dari calon kepala daerah diperlukan sekali untuk mewujudkan sistem kesehatan yang bagus dan berkelanjutan.

Isu fasilitas kesehatan di kalangan masyarakat Indonesia telah menjadi sebuah tantangan yang signifikan, terutama di daerah-daerah terpencil. Keterbatasan akses ke layanan kesehatan yang layak tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu, tetapi juga membawa dampak sosial dan ekonomi yang luas. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan solusi komprehensif yang melibatkan pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat dalam upayanya meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah-daerah tersebut. Isu fasilitas kesehatan di daerah terpencil merupakan salah satu tantangan utama yang harus dihadapi oleh calon kepala daerah. Dalam konteks pemerataan pelayanan kesehatan, daerah-daerah terpencil sering kali terpinggirkan, contohnya di daerah saya yang berada di bagian Barat Tana Toraja seringkali disebut sebagai daerah yang dianak tirikan, sehingga akses terhadap layanan kesehatan menjadi terbatas. Prioritas untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di wilayah terpencil sangat penting agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang layak dan setara. Salah satu alasan utama mengapa isu ini perlu mendapat perhatian adalah tingginya angka kematian akibat penyakit yang seharusnya dapat dicegah atau diobati. Banyak masyarakat di daerah terpencil yang harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan pengobatan, sering kali juga menghadapi kendala infrastruktur yang buruk seperti longsor yang tidak ditangani segera, sudah banyak contoh kasus di daerah saya yang sangat memprihatinkan namun tidak dihiraukan oleh pemerintah daerah salah satunya yaitu seorang ibu yang sudah waktunya untuk melahirkan harus ditandu ke pusat daerah karena minimnya fasilitas kesehatan di daerah kami, melalui jalanan yang tidak layak masyarakat dan tim medis daerah berupaya untuk menyelamatkan bayi dari ibu hamil tersebut namun naas bayi nya tidak selamat, ibu hamil itu melahirkan di pinggir jalan dengan teduhan pohon, di medan jalanan yang curam dan berkerikil. Ini menciptakan kesenjangan yang signifikan antara masyarakat di daerah perkotaan dan pedesaan dalam hal akses kesehatan. Calon kepala daerah harus memahami bahwa pembangunan fasilitas kesehatan bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas layanan dan sumber daya manusia. Pelatihan tenaga medis lokal sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat tidak hanya mendapatkan akses, tetapi juga mendapatkan layanan yang berkualitas. Dengan demikian, calon kepala daerah harus berkomitmen untuk mendukung program pelatihan dan pengembangan profesional bagi tenaga medis di daerah terpencil. Calon kepala daerah perlu mendorong penggunaan teknologi dan akses internet dalam pelayanan kesehatan. Seperti yang dijanjikan ketika masa-masa kampanye, misalnya di daerah saya setiap masa kampanye selalu dijanjikan pembangunan tower tapi hingga saat ini masyarakat belum bisa mengakses hal yang dijanjikan tersebut. Telemedicen, juga dapat menjadi solusi efektif untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan. Dengan memanfaatkan teknologi, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Ini dapat mengurangi beban bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan segala tantangan yang ada, calon kepala daerah memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan bahwa setiap warga negara, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, mendapatkan hak mereka atas kesehatan. Prioritas pada pengembangan fasilitas kesehatan tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan daerah secara keseluruhan. Dalam upaya ini, komitmen yang kuat dan visi yang jelas dari calon kepala daerah sangat diperlukan untuk mewujudkan sistem kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.

The issue of healthcare facilities among Indonesians has become a significant challenge, especially in remote areas. Limited access to proper healthcare not only affects the health of individuals, but also has far-reaching social and economic impacts. Therefore, it is important to prioritize comprehensive solutions that involve the government, health organizations, and communities in their efforts to improve health facilities in these areas. The issue of health facilities in remote areas is one of the main challenges that regional head candidates must face. In the context of equitable distribution of health services, remote areas are often marginalized, for example in my area in the western part of Tana Toraja, which is often referred to as a neglected area, resulting in limited access to health services. Prioritizing the improvement of health facilities in remote areas is essential so that people can receive proper and equal services. One of the main reasons why this issue needs attention is the high mortality rate from diseases that could have been prevented or treated. Many people in remote areas have to travel long distances to get treatment, often also facing poor infrastructure constraints such as landslides that are not addressed immediately, there have been many examples of cases in my area that are very concerning but ignored by the local government, one of which is a mother who was due to give birth had to be carried to the regional center due to the lack of health facilities in our area, through unfit roads the community and the regional medical team tried to save the baby of the pregnant woman but unfortunately the baby did not survive, the pregnant woman gave birth on the side of the road in the shade of a tree, on a steep and gravel road terrain. This creates a significant gap between people in urban and rural areas in terms of access to healthcare. Regional head candidates must understand that health facility development is not just about physical development, but also includes improving the quality of services and human resources.

Training local medical personnel is essential to ensure that the community not only gets access, but also gets quality services.

As such, regional head candidates should commit to supporting training and professional development programs for medical personnel in remote areas. Regional head candidates need to encourage the use of technology and internet access in health services. For example, in my area, during the campaign period, the construction of a tower was promised, but until now the community has not been able to access the promised thing. Telemedicine can also be an effective solution to reach people who are far from health facilities. By utilizing technology, patients can consult with doctors without having to travel far. This can reduce the burden on the community and improve the quality of health services. With all the challenges, regional head candidates have a moral and social responsibility to ensure that every citizen, including those living in remote areas, get their right to health. Prioritizing the development of health facilities will not only improve the quality of life of the community, but also contribute to the overall development of the region. In this endeavor, a strong commitment and clear vision from regional head candidates are necessary to realize an inclusive and sustainable health system.

Affiliation
Universitas Bosowa
Age
16-21

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.