increasingly severe traffic jams and irregular spatial planning in the city of Makassar

From BASAsulselWiki

This is a Response to the Pemuda Bersuara Berdaya wikithon

Isu pertama yang harus na perhatikan sama calon kepala daerah baru makassar adalah masalah kemacetan yang semakin parah ki terutama di jalan-jalan utama misalnya jalan urip, pettarani, dan perintis kemerdekaan. Karena adaki peningkatan jumlah kendaraan pribadi setiap tahun sedangkan kapasitas jalan nda bisa ji menampung semua kendaraan yang ada, terus adaji pelanggar-pelanggar lalu lintas yang melawan arus dan parkir sembarangan di pinggir jalan, transportasi public yang belum pi memadai, juga kendaraan bermuatan berat kayak truk besar dan bus besar yang terlalu memakan banyak space jalanan jadi kurang efektif ki juga untuk pengguna jalanan yang lain. Itu mi penyebab kemacetan yang sering terjadi di kota makassar. Selain itu ada ji juga isu soal masalah tata ruang kota makassar yaitu kurangnya lahan hijau karena kebanyakan sudah beralih fungsi ki jadi perumahan, area industri yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan nda adapi lagi area resapan air dan jadi makin berpolusi ki udara kota makassar. Itu ji isu yang harus ki menjadi perhatian calon kepala daerah baru dalam membangun kota makassar yang semakin maju dan Sejahtera. Dengan tindakan yang nyata, Makassar bisa ji berkembang menjadi kota yang lebih modern, tapi tetap memperhatikan kesejahteraan warganya dan menjaga kelestarian lingkungannya.

Isu pertama yang harus na perhatikan sama calon kepala daerah baru makassar adalah masalah kemacetan yang semakin parah ki terutama di jalan-jalan utama misalnya jalan urip, pettarani, dan perintis kemerdekaan. Karena adaki peningkatan jumlah kendaraan pribadi setiap tahun sedangkan kapasitas jalan nda bisa ji menampung semua kendaraan yang ada, terus adaji pelanggar-pelanggar lalu lintas yang melawan arus dan parkir sembarangan di pinggir jalan, transportasi public yang belum pi memadai, juga kendaraan bermuatan berat kayak truk besar dan bus besar yang terlalu memakan banyak space jalanan jadi kurang efektif ki juga untuk pengguna jalanan yang lain. Itu mi penyebab kemacetan yang sering terjadi di kota makassar. Selain itu ada ji juga isu soal masalah tata ruang kota makassar yaitu kurangnya lahan hijau karena kebanyakan sudah beralih fungsi ki jadi perumahan, area industri yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan nda adapi lagi area resapan air dan jadi makin berpolusi ki udara kota makassar. Itu ji isu yang harus ki menjadi perhatian calon kepala daerah baru dalam membangun kota makassar yang semakin maju dan Sejahtera. Dengan tindakan yang nyata, Makassar bisa ji berkembang menjadi kota yang lebih modern, tapi tetap memperhatikan kesejahteraan warganya dan menjaga kelestarian lingkungannya.

Calon kepala daerah Kota Makassar memiliki tanggung jawab besar untuk merumuskan kebijakan yang dapat menjawab kebutuhan warganya serta mengatasi berbagai masalah yang telah lama dihadapi. Menurut saya, terdapat 2 isu penting yang perlu menjadi prioritas perhatian calon kepala daerah yang baru agar perencanaan dan pembangunan Makassar ke depan lebih tepat sasaran.

Isu pertama yang harus menjadi perhatian serius adalah kemacetan lalu lintas yang semakin parah, terutama di jalan-jalan utama seperti Jalan Urip Sumoharjo, Jalan AP Pettarani, dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Kemacetan yang terjadi di kota makassar disebabkan karena adanya peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah setiap tahunnya sedangkan kapasitas jalan tidak berubah untuk menampung kendaraan yang ada, meningkatnya jumlah penduduk di makassar juga meningkatkan tuntutan kehidupan Masyarakat yang juga meningkatkan volume dan frekuensi kegiatan penduduk sehingga terjadinya ketidakseimbangan kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, tingkat pengetahuan dan budaya berlalu lintas yang rendah Dimana banyak pengguna jalan yang tidak tertib dengan melawan arus dan juga parkir kendaraan di bahu dan badan jalan, transportasi public yang belum memadai, serta penataan kendaraan bermuatan berat yang kurang efektif. Salah satu solusi yang bisa diusulkan adalah perbaikan dan peningkatan transportasi publik, seperti bus rapid transit (BRT) atau pengembangan transportasi berbasis rel. Calon kepala daerah juga perlu mendorong kebijakan yang lebih tegas untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, misalnya melalui pembatasan jumlah kendaraan baru atau pengembangan sistem parkir berbayar yang efektif agar masalah parkir liar yang semakin marak di Kawasan komersial dapat tertangani. Selain itu, peningkatan kualitas trotoar dan jalur sepeda bisa menjadi salah satu cara untuk mendorong warga agar lebih memilih berjalan kaki atau berspeda, juga meningkatkan persediaan ruang yang dapat dimanfaatkan untuk mengakomodasi prasarana-prasarana kegiatan baru. Isu kedua yang juga tidak kalah penting yaitu terhadap tata ruang kota Makassar yang semakin tidak teratur akibat pertumbuhan urbanisasi yang pesat. Banyak lahan hijau yang kini berubah fungsi menjadi perumahan atau pusat perbelanjaan tanpa perencanaan matang, sehingga berdampak pada penurunan kualitas lingkungan, seperti berkurangnya area resapan air dan meningkatnya polusi udara. Calon kepala daerah harus memiliki kebijakan tata ruang yang berkelanjutan, dengan memperbanyak ruang terbuka hijau dan mengontrol perizinan pembangunan secara ketat agar keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan tetap terjaga.

Secara keseluruhan, dua isu utama ini harus menjadi fokus utama calon kepala daerah dalam membangun Kota Makassar yang lebih maju dan sejahtera. Penanganan dan pengurangan kemacetan, pengembangan transportasi publik yang efisien, serta perencanaan tata ruang yang lebih terintegrasinadalah langkah awal yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan visi yang jelas dan tindakan yang nyata, Makassar bisa berkembang menjadi kota yang lebih modern, namun tetap memperhatikan kesejahteraan warganya dan menjaga kelestarian lingkungannya.

The regional head candidates of Makassar City have a big responsibility to formulate policies that can answer the needs of their citizens and overcome various problems that have long been faced. In my opinion, there are 2 important issues that need to be a priority for the new regional head candidates so that the planning and development of Makassar in the future are more targeted. The first issue that must be a serious concern is the increasingly severe traffic congestion, especially on main roads such as Jalan Urip Sumoharjo, Jalan AP Pettarani, and Jalan Perintis Kemerdekaan. The congestion that occurs in the city of Makassar is caused by the increasing number of private vehicles which continues to increase every year while the road capacity does not change to accommodate existing vehicles, the increasing population in Makassar also increases the demands of community life which also increases the volume and frequency of population activities so that there is an imbalance in road needs with population density, low levels of knowledge and traffic culture Where many road users are not orderly by going against the flow and also parking vehicles on the shoulder and body of the road, inadequate public transportation, and ineffective arrangement of heavy tonnage vehicles. One solution that can be proposed is the improvement and enhancement of public transportation, such as bus rapid transit (BRT) or the development of rail-based transportation. Prospective regional heads also need to encourage stricter policies to reduce the use of private vehicles, for example by limiting the number of new vehicles or developing an effective paid parking system so that the increasingly rampant illegal parking problem in commercial areas can be handled. In addition, improving the quality of sidewalks and bicycle lanes can be one way to encourage residents to choose to walk or cycle, as well as increasing the supply of space that can be used to accommodate new activity infrastructure.

The second issue that is no less important is the increasingly irregular spatial planning of Makassar City due to rapid urbanization. Many green areas have now been converted into housing or shopping centers without careful planning, resulting in a decline in environmental quality, such as reduced water catchment areas and increased air pollution. Prospective regional heads must have a sustainable spatial planning policy, by increasing green open spaces and strictly controlling development permits so that the balance between development and the environment is maintained.

Overall, these two main issues should be the main focus of regional head candidates in building a more advanced and prosperous Makassar City. Handling and reducing congestion, developing efficient public transportation, and more integrated spatial planning are important initial steps to improve the quality of life of the community. With a clear vision and real action, Makassar can develop into a more modern city, while still paying attention to the welfare of its citizens and preserving its environment.

Affiliation
universitas bosowa
Age
16-21

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.