Running for health: tracing steps to an environment that supports mental health
This is a Response to the Kesehatan wikithon
Kesehatan mental merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dapat mendukung kesehatan fisik, mampu mengoptimalkan produktivitas dan meningkat kesejahterakan masyarakat. Namun, pada era sekarang fenomena yang terjadi menunjukkan masih banyak di antara masyarakat yang kurang sadar dan mengabaikan pentingnya kesehatan mental sehingga mengakibatkan tingginya angka bunuh diri di Indonesia yang tercatat sebanyak 826 kasus pada tahun 2024 (Sagita, 2024). Sukesi dkk, (2023) berpendapat bahwa salah satu faktor yang mendorong meningkatnya jumlah gangguan mental adalah pengaruh lingkungan, sedangkan di Indonesia kesadaran terkait pentingnya kesehatan mental masih sangat kurang bahkan dianggap sebagai sebuah aib (Lavenia, 2022) yang mengakibatkan terwujudnya lingkungan yang kurang mendukung bagi kesehatan mental. Melihat fakta yang miris ini maka salah satu cara agar dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental adalah dengan membangun kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan mental dengan mengajak masyarakat berkumpul bersama-sama untuk bersosialisasi sambil berolahraga dan setiap peserta berlari sambil membawa simbol kecil yang disediakan sebagai bukti dukungan mereka terhadap kesehatan mental. Mengapa harus olahraga? Karena saat ini kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan fisik semakin meningkat terutama di kalangan remaja yang dapat kita lihat lewat fenomena “Running” yang menjadikan olahraga lari sebagai sebuah tren terkini sehingga dapat menarik minat masyarakat terutama dikalangan remaja untuk ikut berpartisipasi. Selain itu, meningkatkan aktivitas fisik seperti berolahraga menurut ODPHP dalam Shalahuddin, (2024) dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan mental individu secara keseluruhan.
Dengan demikian, menciptakan lingkungan yang mendukung tidak sekadar dijadikan sebagai opsi, namun merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi agar terciptanya mental yang sehat, tetapi kenyataan saat ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut. Maka penting bagi kita untuk menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan yang mendukung kesehatan mental lewat sosialisasi yang berbasis “Running” untuk lebih menarik minat masyarakat. Oleh karena itu, jika program ini tidak dilaksanakan dapat menyebabkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental, serta kurangnya wadah bagi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan fisik untuk meningkatkan keseimbangan emosional dan psikologis.
DAFTAR PUSTAKA Lavenia, A. (2022). Gangguan Mental Bukan Aib. URL: https://www.cxomedia.id/wellnes/20220628115739-18-175379/gangguan-mental-bukan-aib. Diakses tanggal 23 Februari 2025. Sagita, S. N. (2024). Angka Kasus Bunuh Diri di RI Meningkat, Banyak Remaja Terpikir Mengakhiri Hidup. URL: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7639377/angka-kasus-bunuh-diri-di-ri-meningkat-banyak-remaja-terpikir-mengakhiri-hidup. Diakses tanggal 23 Februari 2025. Shalahuddin, M. A. (2024). Olahraga dan Aktivitas Fisik: Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik. Maternal & Neonatal Health Journal, 4(2), 8–14. https://doi.org/10.37010/mnhj.v4i2.1600
Sukesi, T. W., Sulistyawati, S., Khair, U., Mulasari, S. A., Tentama, F., Ghazali, F. A., Yuliansyah, H., Nafiyati, L., dan Sudarsono, B. (2023). Hubungan antara Kesehatan Lingkungan dengan Gangguan Emosional. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22(2), 128–133. https://doi.org/10.14710/jkli.22.2.128-133Kesehatan mental itu penting sekali bagi kehidupan ta sebagai manusia karena selain na bikin badan ta sehat, kerja ta semakin bagus, bisa juga na sejahterakan hidup ta sebagai manusia. Tapi kayak yang kita liat mi sekarang orang-orang itu tidak sadar i kalau kesehatan mental itu penting sehingga banyak sekali mi orang bunuh diri di Indonesia yang kalau dikira-kira itu sebanyak 826 kasus mi pada tahun 2024 (Sagita, 2024). Sukesi dkk, (2023) bilang kalau penyebab banyaknya mi orang bunuh diri sekarang itu karena kurang sadar ki orang-orang kalau kesehatan mental itu penting bahkan na anggap I orang kalau memalukan I punya penyakit mental Lavenia, (2022) sehingga lingkungan yang ada sekarang tidak mendukung mi terkait kesehatan mental.
Nah kerena masalah itu mi bagaimana ta agar bisa ki bikin lingkungan yang mendukung kesehatan mental itu, salah satu caranya adalah dengan buat ki masyarakat sadar kalau kesehatan mental itu penting sekali dengan di panggil masyarakat untuk sama-sama ki kumpul lalu kita bersosialisasi sambil olahraga ki, dengan setiap peserta olahraganya itu lari sambil na bawak i satu tanda untuk na kasih liat orang kalau na dukung I kesehatan mental. Kalau ditanya kenapa haru olahraga karena kita liat mi kalau sekarang banyak orang yang sadar kalau kesehatan badan ta itu penting terutama anak-anak muda teruatam di kejadian “Running” kemarin sehingga banyak mi orang beranggapan kalau lari itu keren i sehingga dapat ki Tarik minatnya masyarakat untuk ikut kegiatan ta. Selain itu na bilang juga ODPHP dalam Shalahuddin, (2024) kalau aktivitas fisik itu dalam mendukung juga kesehatan mental ta. Kerna itu mi, buat lingkungan yang mendukung kesehatan mental itu bukun pilihan tapi wajib memang tongki bikin i, agar mental ta dan orang-orang sekitar itu sehat, tapi kalau kita liat kenyataannya orang-orang sekarang kurang sadar I untuk bikin lingkungan yang mendukung itu. Makanya harus ki tumbuhkan itu kesadarannya masyarakat untuk sama-sama membuat lingkungan yang mendukung kesehatan mental lewat sosialisasi dengan menggunakan olahraga supaya orang-orang ikut tertarik. Karena jika ini program tidak dibikin akhirnya kurang I pemahamannya masyarakat terkait pentingnya dibikin itu lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan kurang juga tempatnya masyarakat untuk berkegiatan untuk meningkatkan kebaikan emosi ta psikologis ta.
DAFTAR PUSTAKA Lavenia, A. (2022). Gangguan Mental Bukan Aib. URL: https://www.cxomedia.id/wellnes/20220628115739-18-175379/gangguan-mental-bukan-aib. Diakses tanggal 23 Februari 2025. Sagita, S. N. (2024). Angka Kasus Bunuh Diri di RI Meningkat, Banyak Remaja Terpikir Mengakhiri Hidup. URL: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7639377/angka-kasus-bunuh-diri-di-ri-meningkat-banyak-remaja-terpikir-mengakhiri-hidup. Diakses tanggal 23 Februari 2025. Shalahuddin, M. A. (2024). Olahraga dan Aktivitas Fisik: Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik. Maternal & Neonatal Health Journal, 4(2), 8–14. https://doi.org/10.37010/mnhj.v4i2.1600
Sukesi, T. W., Sulistyawati, S., Khair, U., Mulasari, S. A., Tentama, F., Ghazali, F. A., Yuliansyah, H., Nafiyati, L., dan Sudarsono, B. (2023). Hubungan antara Kesehatan Lingkungan dengan Gangguan Emosional. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22(2), 128–133. https://doi.org/10.14710/jkli.22.2.128-133Kesehatan mental merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dapat mendukung kesehatan fisik, mampu mengoptimalkan produktivitas dan meningkat kesejahterakan masyarakat. Namun, pada era sekarang fenomena yang terjadi menunjukkan masih banyak di antara masyarakat yang kurang sadar dan mengabaikan pentingnya kesehatan mental sehingga mengakibatkan tingginya angka bunuh diri di Indonesia yang tercatat sebanyak 826 kasus pada tahun 2024 (Sagita, 2024). Sukesi dkk, (2023) berpendapat bahwa salah satu faktor yang mendorong meningkatnya jumlah gangguan mental adalah pengaruh lingkungan, sedangkan di Indonesia kesadaran terkait pentingnya kesehatan mental masih sangat kurang bahkan dianggap sebagai sebuah aib (Lavenia, 2022) yang mengakibatkan terwujudnya lingkungan yang kurang mendukung bagi kesehatan mental. Melihat fakta yang miris ini maka salah satu cara agar dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental adalah dengan membangun kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan mental dengan mengajak masyarakat berkumpul bersama-sama untuk bersosialisasi sambil berolahraga dan setiap peserta berlari sambil membawa simbol kecil yang disediakan sebagai bukti dukungan mereka terhadap kesehatan mental. Mengapa harus olahraga? Karena saat ini kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan fisik semakin meningkat terutama di kalangan remaja yang dapat kita lihat lewat fenomena “Running” yang menjadikan olahraga lari sebagai sebuah tren terkini sehingga dapat menarik minat masyarakat terutama dikalangan remaja untuk ikut berpartisipasi. Selain itu, meningkatkan aktivitas fisik seperti berolahraga menurut ODPHP dalam Shalahuddin, (2024) dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan mental individu secara keseluruhan.
Dengan demikian, menciptakan lingkungan yang mendukung tidak sekadar dijadikan sebagai opsi, namun merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi agar terciptanya mental yang sehat, tetapi kenyataan saat ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut. Maka penting bagi kita untuk menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan yang mendukung kesehatan mental lewat sosialisasi yang berbasis “Running” untuk lebih menarik minat masyarakat. Oleh karena itu, jika program ini tidak dilaksanakan dapat menyebabkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental, serta kurangnya wadah bagi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan fisik untuk meningkatkan keseimbangan emosional dan psikologis.
DAFTAR PUSTAKA Lavenia, A. (2022). Gangguan Mental Bukan Aib. URL: https://www.cxomedia.id/wellnes/20220628115739-18-175379/gangguan-mental-bukan-aib. Diakses tanggal 23 Februari 2025. Sagita, S. N. (2024). Angka Kasus Bunuh Diri di RI Meningkat, Banyak Remaja Terpikir Mengakhiri Hidup. URL: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7639377/angka-kasus-bunuh-diri-di-ri-meningkat-banyak-remaja-terpikir-mengakhiri-hidup. Diakses tanggal 23 Februari 2025. Shalahuddin, M. A. (2024). Olahraga dan Aktivitas Fisik: Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik. Maternal & Neonatal Health Journal, 4(2), 8–14. https://doi.org/10.37010/mnhj.v4i2.1600 Sukesi, T. W., Sulistyawati, S., Khair, U., Mulasari, S. A., Tentama, F., Ghazali, F. A., Yuliansyah, H., Nafiyati, L., dan Sudarsono, B. (2023). Hubungan antara Kesehatan Lingkungan dengan Gangguan Emosional. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22(2), 128–133. https://doi.org/10.14710/jkli.22.2.128-133
Referensi Gambar : https://id.pngtree.com/freebackground/running-man-silhouette-sky-clouds_138343.htmlMental health is one of the most important aspects of human life as it supports physical health, optimizes productivity, and enhances community well-being. However, in today's era, the phenomenon shows that many people are still unaware of and neglect the importance of mental health, leading to a high suicide rate in Indonesia, which was recorded at 826 cases in 2024 (Sagita, 2024). Sukesi et al. (2023) argue that one of the factors driving the increase in mental health disorders is the influence of the environment. Meanwhile, in Indonesia, awareness of the importance of mental health is still very low, even considered a taboo (Lavenia, 2022), resulting in an environment that is less supportive of mental health.
In light of these alarming facts, one way to create an environment that supports mental health is by raising public awareness about the importance of mental health by encouraging people to gather together for socializing while exercising, with each participant running while carrying a small symbol provided as proof of their support for mental health. Why exercise? Because nowadays, public awareness of the importance of physical health is increasing, especially among teenagers, which can be seen through the "Running" phenomenon, making running a current trend. This trend can attract people's interest, particularly among teenagers, to participate. Moreover, increasing physical activity such as exercise, according to ODPHP in Shalahuddin (2024), can contribute to an individual's overall mental well-being. Thus, creating a supportive environment should not be seen as an option, but as a necessity that must be fulfilled to foster mental health. However, the reality today shows a lack of public awareness in realizing this. Therefore, it is important for us to raise awareness about creating environments that support mental health through "Running"-based socialization to attract more public interest. If this program is not implemented, it may result in a lack of understanding about the importance of creating environments that support mental health, as well as a lack of platforms for people to engage in physical activities to enhance emotional and psychological balance.
BIBLIOGRAPHY Lavenia, A. (2022). Gangguan Mental Bukan Aib. URL: https://www.cxomedia.id/wellnes/20220628115739-18-175379/gangguan-mental-bukan-aib. Diakses tanggal 23 Februari 2025. Sagita, S. N. (2024). Angka Kasus Bunuh Diri di RI Meningkat, Banyak Remaja Terpikir Mengakhiri Hidup. URL: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7639377/angka-kasus-bunuh-diri-di-ri-meningkat-banyak-remaja-terpikir-mengakhiri-hidup. Diakses tanggal 23 Februari 2025. Shalahuddin, M. A. (2024). Olahraga dan Aktivitas Fisik: Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik. Maternal & Neonatal Health Journal, 4(2), 8–14. https://doi.org/10.37010/mnhj.v4i2.1600 Sukesi, T. W., Sulistyawati, S., Khair, U., Mulasari, S. A., Tentama, F., Ghazali, F. A., Yuliansyah, H., Nafiyati, L., dan Sudarsono, B. (2023). Hubungan antara Kesehatan Lingkungan dengan Gangguan Emosional. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22(2), 128–133. https://doi.org/10.14710/jkli.22.2.128-133
Referensi Gambar : https://id.pngtree.com/freebackground/running-man-silhouette-sky-clouds_138343.html- Affiliation
- Universitas Negeri Makassar
- Age
- 16-21
Enable comment auto-refresher