My response when refugees are around me, I think it would be better if we
work together to help the refugees and do not discriminate
how is he and where does he come from. However, if you work together, it's hard to do what's more
during the current pandemic, the other option is to return it to the state.
The government has a place for refugees and homeless people in the Surabaya area
which is called LIPANSOS (Social Pondok Environment). I think this is one of the steps
very good from the government to reduce the poverty rate in Indonesia which is already high from
before. In LIPANSOS, the refugees can find a comfortable and comfortable place to live
health care by the municipal government.
The LIPANSOS residents now have more than 1000 people, the first contains psychotics or people
people who are mentally disturbed (ODGJ/People with Mental Disorders). LIPANSOS delivers
therapy for ODGJ, and the residents are separated between men and women. Second, men and women who
general public such as refugees and homeless people of productive age, are usually briefed so they can
independent. At LIPANSOS, their cells/rooms are separate. Third, the elderly who usually don't
have a family and live alone. Finally accommodated by the state in LIPANSOS, treated until
the end of his life. And when he died, he was buried in the T4 cemetery (Temporary Residence)
whose place is in the form of a cemetery in general, it's just that this cemetery does not have a tombstone.
LIPANSOS remains open to all those who wish to do good. And Lipansos can
adjust to the budget of the donor. We can help by making posters and
upload it on various social media to help refugees who are no longer
have a home to feel comfortable and safe. Maybe with some used stuff,
groceries, or in the form of money. That would really help them survive, from that
in the beginning did not exist to exist.
Tanggapan saya ketika para pengungsi berada disekitaran saya, saya piker akan lebih baik bila kita
bergotong royong untuk membantu para pengungsi tersebut dan tidak membedakan-bedakan
bagaimana dia dan darimana dia berasal. Namun, jika bergotong royong saja sulit dilakukan apalagi
pada saat masa pendemi sekarang maka opsi lainnya yaitu kita kembalikan pada negara.
Pemerintah mempunyai salah satu tempat untuk para pengungsi dan gelandangan di daerah Surabaya
yang berrrnama LIPANSOS (Lingkungan Pondok Sosial). Menurut saya ini salah satu langkah yang
sangat baik dari pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia yang sudah tinggi dari
dulu. Di LIPANSOS inilah para pengungsi bisa mendapatkan tempat tinggal yang nyaman dan juga
dirawat kesehatannya oleh pemkot.
Penghuni LIPANSOS sekarang sudah lebih dari 1000 orang yang pertama, berisi psikotik atau orang-
orang yang kejiwaannya terganggu (ODGJ/Orang Dengan Gangguan Jiwa). LIPANSOS memberikan
terapi untuk ODGJ, dan penghuninya dipisahkan antara pria dan wanita. Kedua, pria dan wanita yang
umum seperti pengungsi dan geladangan usia produktif, biasanya diberi pengarahan agar bisa
mandiri. Di LIPANSOS, sel/ kamar mereka terpisah. Ketiga, lansia yang biasanya sudah tidak
berkeluarga lagi dan hidup sendiri. Akhirnya ditampung oleh negara di LIPANSOS, dirawat sampai
akhir hayatnya. Dan saat meninggal, dimakamkan di pemakaman T4 (Temoat Tinggal Tidak Tetap)
yang tempatnya berbentuk pemakaman pada umumnya hanya saja pemakaman ini tidak ada nisannya.
LIPANSOS tetap terbuka bagi semua pihak yang ingin berbuat baik. Dan Lipansos bisa
menyesuaikan ke anggaran dari donator. Kita bisa membantu dengan membuat poster dan
mngunggahnya di berbagai sosial media untuk membantu para pengungsi yang sudah tidak
mempunyai rumah agar bisa merasa nyaman dan aman. Mungkin dengan beberapa barang bekas,
sembako, ataupun berupa uang. Hal itu akan sangat membantu mereka bertahan hidup, dari yang
semulanya tidak ada menjadi ada.
Enable comment auto-refresher