SKIZOFRENIA DEMOKRASI3 JALAN PANJANG OLIGARKI
From BASAsulselWiki
Revision as of 13:54, 17 December 2023 by Alfyntrsky (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Literature |Page Title id=SKIZOFRENIA DEMOKRASI JALAN PANJANG OLIGARKI |Page Title en=DEMOCRATIC SCHIZOPHRENIA THE LONG ROAD OF THE OLIGARDY |Page Title=SKIZ...")
Jump to:navigation, search
- Photo source
- Author(s)
- Category
- Public
- Reference
Description
In English
"Idealism is the last luxury that only young people can have," a quote that is still related to political movements today. In the midst of the current of pragmatism and the vortex of dirty politics, young people must remain consistent in transmitting idealism. This is of course a guide to the chaotic nature of existing democratic contestation.
Towards 2024. This democratic momentum is of course filled with problems. Such interventions as judicial independence, identity politics games, and youth silence regarding KKN practices that occur are a long road for oligarchs.
The phenomenon of judicial intervention with the issuance of the Constitutional Court's decision on the requirements for a vice presidential candidate with a Judicial review scheme which inadvertently involved itself in political steps which made the independence of this judicial institution a questionable matter, the court is supposed to resolve problems related to morality, public policy, and political controversies. Through the instrument of judicial review, the authority to adjudicate political polemics turns the court into a political institution. Instead of solving the problem, it instead becomes a spectacle of inequality of power and conflict of interest and destroys Open legal policy. This illustrates the madness of democracy or what is called Democratic Schizophrenia.The development of hypocrisy means that the voice of honesty that Gie always echoes requires courage at the risk of alienation. A moral movement, which has the belief that the youth and student movement as a civil society force must maintain a distance from practical political entities, so that students as social controllers are able to monitor and be able to see more clearly the various problems that occur, so that they can think, behave and act objectively, accompanied by independence and autonomy to convey criticism to the government, without being shadowed by the power of certain patrons.
In Indonesian
“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda” sebuah kutipan yang sampai saat ini masih berhubungan dengan Gerakan politik. Ditengah arus pragmatisme dan pusaran politik kotor, pemuda harus tetap konsisten dalam menularkan idealisme. Hal ini tentunya sebagai pegangan atas carut marutnya kontestasi demokrasi yang ada.
Menuju 2024 Momentum demokrasi ini tentunya diwarnai dengan problematika. Seperti intervensi independensi yudisial, permainan politik identitas, dan bungkamnya pemuda terhadap praktik KKN yang terjadi adalah jalan panjang oligarki.
Fenomena intevensi yudisial dengan lahirnya putusan MK atas persyaratan cawapres dengan skema Judicial review yang secara tidak sengaja menceburkan diri dalam Langkah politik yang membuat indepensi Lembaga yudisial ini menjadi sebuah hal yang patut dipertanyakan, pengadilan yang harusnya untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan moralitas, kebijakan publik, dan kontroversi politik, Melalui instrumen judicial review, menjadikan wewenang untuk mengadili polemik politik mengubah pengadilan menjadi sebuah lembaga politik. Alih-alih menyelesaikan permasalahan, malah menjadi sebuah tontonan atas terjadinya ketimpangan kekuasaan dan conflict interest dan merusak Open legal policy Hal ini menggambarkan Kegilaan demokrasi atau disebut Skizofrenia DemokrasiBerkembangnya hipokrisi menjadikan suara kejujuran seperti yang selalu digaungkan oleh Gie membutuhkan keberanian dengan resiko keterasingan. Sebuah gerakan moral, memiliki keyakinan gerakan pemuda dan mahasiswa sebagai kekuatan civil society harus menjaga jarak dengan entitas politik praktis, agar mahasiswa sebagai social control mampu mengawal dan bisa lebih jernih melihat berbagai persoalan yang terjadi, sehingga bisa berpikir, bersikap, dan bertindak secara objektif, disertai kemandirian dan otonomi menyampaikan kritik pada pemerintah, tidak dibayang-banyangi kekuataan patron tertentu.
In Makassar
⏤
Enable comment auto-refresher