Improving Waste Management and Environmental Sustainability in Makassar City

From BASAsulselWiki
Revision as of 04:02, 17 October 2024 by Amahdavy (talk | contribs) (Created page with "{{WikithonResponse |Title mak=Kota Makassar |Title id=Memperbaiki Pengelolaan Sampah dan Keberlanjutan Lingkungan di Kota Makassar |Title en=Improving Waste Management and Env...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

This is a Response to the Pemuda Bersuara Berdaya wikithon

Makassar adalah kota yang indah dan sudah berkembang besar selama beberapa tahun. Meskipun kota ini bersih, masih ada beberapa masalah penting tentang pengelolaan sampah dan keberlanjutan lingkungan yang harus diperhatikan. Dalam essay ini, saya ingin bicara tentang masalah ini dan memberi beberapa saran untuk membuat kota Makassar lebih baik.

  Masalah Membakar Sampah

Salah satu kebiasaan umum di Makassar adalah membakar sampah di depan rumah. Meskipun beberapa orang mungkin pikir ini cara mudah untuk buang sampah, itu sebenarnya bisa menyebabkan masalah. Asap dari membakar sampah buat polusi udara, yang bisa merusak lingkungan dan kesehatan orang-orang. Apalagi tetangga akan kena asap itu, dan itu tidak baik untuk mereka. Solusi yang lebih baik adalah kumpulkan sampah dan bakar di tempat jauh dari kota, di mana itu tidak merusak udara atau orang.

 Kebijakan Baik di Tempat Wisata

Makassar punya beberapa kebijakan baik, terutama di tempat wisata seperti gunung dan tempat camping. Misalnya, saat orang pergi hiking atau camping, staf menghitung semua barang yang mereka bawa, seperti kantong kopi atau kaleng makanan. Ketika mereka kembali, staf memeriksa apakah mereka membawa pulang semua sampahnya. Kalau mereka buang sampah sembarangan, mereka akan kena denda. Ini cara bagus untuk menjaga tempat wisata tetap bersih dan melindungi alam. Kalau lebih banyak tempat ikut aturan ini, lingkungannya akan tetap bersih.

 Supermarket Kurangi Penggunaan Plastik

Perubahan positif lain di Makassar adalah supermarket seperti Indomaret dan Alfamart tidak memberi kantong plastik gratis lagi. Kalau kita mau beli sesuatu, kita harus bawa tas sendiri. Kebijakan ini mendorong orang untuk mengurangi penggunaan plastik, yang bagus untuk lingkungan karena plastik sulit hancur dan bisa membahayakan binatang. Perubahan kecil seperti ini bisa punya dampak besar untuk menjaga kebersihan kotanya.

Kesimpulannya, ada tantangan dan solusi tentang pengelolaan sampah di Makassar. Meskipun kebiasaan seperti membakar sampah di depan rumah harus diperbaiki, ada juga kebijakan baik di tempat wisata dan supermarket. Saya percaya kalau kita lebih sadar dan buat perubahan kecil, kita bisa buat Makassar kota yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk semua.

Makassar is a beautiful city that has grown a lot over the years. While it is generally clean, there are still some important issues related to waste management and environmental sustainability that need attention. In this essay, I would like to discuss these issues and suggest a few ways to make the city even better.

The Problem of Burning Trash One of the common practices in Makassar is burning trash in front of homes. While some people may think this is an easy way to get rid of waste, it can actually cause problems. The smoke from burning trash creates air pollution, which is harmful to the environment and to the health of people. It can be especially bad for neighbors who have to breathe in the smoke. A better solution would be to collect the trash and burn it far from the city, in a controlled area where it won’t affect people or the air quality. Good Policies in Tourist Areas Makassar has some very good policies in place, especially in tourist areas like mountains and camping sites. For example, when people go hiking or camping, the staff counts all the items they bring with them, like coffee packets or food cans. When they return, the staff checks if they have taken back all their trash. If they have left any trash behind, they are fined. This is a great way to keep tourist areas clean and protect nature. If more places followed this rule, the environment would stay cleaner and more enjoyable for everyone. Supermarkets Reducing Plastic Use Another positive change in Makassar is that supermarkets like Indomaret and Alfamart no longer give plastic bags. If you want to buy something, you need to bring your own bag. This policy encourages people to reduce their use of plastic, which is good for the environment because plastic takes a long time to break down and can harm wildlife. Small changes like this can have a big impact on keeping the city clean.

In conclusion, there are both challenges and solutions when it comes to waste management in Makassar. While practices like burning trash in front of homes should be improved, there are also good policies in place, such as in tourist areas and supermarkets. I believe that by raising awareness and making small changes, Makassar can be a cleaner and more sustainable city for everyone.

Affiliation
Unibosowa
Age
31-50

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.