"Towards a Prosperous Makassar: Innovation and Collaboration in Overcoming Poverty"

From BASAsulselWiki
Revision as of 10:57, 18 October 2024 by Nur Azizah04 (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

This is a Response to the Pemuda Bersuara Berdaya wikithon

20241017T203821651Z215836.jpg

Makassar adaji potensi besarnya untuk jadi kota lebih baik tapi masalah kemiskinan masih jadi penghambat ki untuk capai tujuannya. banyak sekali masalahnya ini kota kenapa jadi tinggi angka kemiskinannya karena pertumbuhan penduduk yang cepat, terbatasnya lapangan kerja, kurangnya akses pendidikan dan kesehatan, serta bencana alam. Pemerintah adaji juga na lakukan program untuk mengurangi kemiskinan ini tapi masih ada kurang meningkatnya dari program yang sudah na buat kayak data kemiskinan yang tidak akurat, Koordinasi antar lembaga, dan Perubahan kondisi sosial ekonomi. Jadi berharap untuk calon kepala daerahnya makassar nanti harus lebih na tingkatkan programnya supaya tingkat kemiskinan di Makassar berkurangki harus ada juga kerja sama dibuat biar kota Makassar lebih baik ki dan sejahtera masyarakatnya.

Makassar memiliki potensi besar untuk menjadi kota yang lebih baik. Namun, masalah kemiskinan masih menjadi hambatan utama dalam mencapai tujuan tersebut. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kualitas hidup masyarakat miskin, tetapi bisa juga menghambat pertumbuhan ekonomi kota secara keseluruhan. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan di makassar seperti pertumbuhan penduduk yang cepat, terbatasnya lapangan kerja, kurangnya akses pendidikan dan kesehatan, serta bencana alam. Pemerintah kota Makassar telah melakukan program untuk mengatasi kemiskinan tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengentasan kemiskinan. Tantangan yang masih ada sampai sekarang yaitu data kemiskinan yang tidak akurat, Koordinasi antar lembaga, dan Perubahan kondisi sosial ekonomi. Dari program yang telah di lakukan pemerintah ada keberhasilan dan kekurangan. Keberhasilan beberapa program seperti PKH, KIP, dan KIS telah berhasil menurunkan angka kemiskinan secara signifikan dan kekurangan Data kemiskinan yang tidak akurat seringkali menyebabkan program tidak tepat sasaran. Contoh kasus PKH telah berhasil meningkatkan angka partisipasi sekolah anak-anak dari keluarga miskin di Makassar. Namun, masih ada tantangan dalam memastikan bahwa bantuan yang diterima benar-benar digunakan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak, seperti membeli buku atau perlengkapan sekolah,ada juga pembinaan UMKM di Makassar telah berhasil meningkatkan pendapatan beberapa kelompok masyarakat, terutama perempuan. Namun, tidak semua UMKM yang dibina dapat bertahan dalam jangka panjang, dan Makassar Bersih telah berhasil meningkatkan kebersihan kota, namun belum sepenuhnya berdampak pada pengurangan angka kemiskinan. Solusinya bisa saja dalam bentuk peningkatan bantuan sosial dan stabilitas harga pangan itu termasuk solusi jangka pendek. Solusi buat jangka panjang itu ada reformasi birokrasi Memperbaiki sistem birokrasi agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan pengembangan ekonomi berkelanjutan Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, Mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas. Bisa juga melakukan Kerjasama Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat dengan Membentuk kemitraan untuk mengelola sumber daya secara efektif dan efisien atau Kemitraan dengan Dunia Usaha dengan Membangun kemitraan dengan dunia usaha untuk menciptakan lapangan kerja baru. Sebagai contoh salah satu kota yang tingkat kemiskinannya rendah itu di sulawesi utara Manado dikarenakan di manado menjadi pusat ekonomi dan perdagangan. dan Sektor pariwisata juga cukup berkembang di beberapa daerah. Dari banyak nya kasus yang ada di kota Makassar tentang kemiskinan Maka dari itu diharapkan kepada calon kepala daerah kota makassar harus meningkatkan program pengentasan kemiskinan yang ada, agar tingkat kemiskinan yang ada di kota makassar berkurang dan dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita yakin Makassar dapat menjadi kota yang lebih sejahtera dan inklusif

Makassar has great potential to become a better city. However, poverty is still a major obstacle in achieving this goal. This condition not only affects the quality of life of the poor, but can also hinder the overall economic growth of the city. Many factors cause high poverty rates in Makassar, such as rapid population growth, limited employment opportunities, lack of access to education and health, and natural disasters. The Makassar city government has implemented programs to overcome poverty, but there are still many challenges to be faced in poverty alleviation. The challenges that still exist today are inaccurate poverty data, coordination between institutions, and changes in socio-economic conditions. From the programs that have been carried out by the government, there are successes and shortcomings. The success of several programs such as PKH, KIP, and KIS have succeeded in reducing poverty rates significantly and the shortcomings of inaccurate poverty data often cause programs to be off-target. For example, PKH has succeeded in increasing the school participation rate of children from poor families in Makassar. However, there are still challenges in ensuring that the assistance received is actually used to meet the needs of children, such as buying books or school supplies, there is also the development of MSMEs in Makassar has succeeded in increasing the income of several community groups, especially women. However, not all MSMEs that are developed can survive in the long term, and Clean Makassar has succeeded in improving the cleanliness of the city, but has not fully impacted the reduction of poverty rates. The solution could be in the form of increasing social assistance and food price stability, which are short-term solutions. The long-term solution is bureaucratic reform Improving the bureaucratic system to be more efficient and responsive to the needs of the community and sustainable economic development Encouraging inclusive and sustainable economic growth, Reducing dependence on limited natural resources. It can also carry out Government, Private, and Community Cooperation by Forming partnerships to manage resources effectively and efficiently or Partnerships with the Business World by Building partnerships with the business world to create new jobs. For example, one of the cities with a low poverty rate is in North Sulawesi, Manado, because Manado is the center of the economy and trade. and the tourism sector is also quite developed in several areas. From the many cases in the city of Makassar regarding poverty, it is hoped that the prospective regional head of Makassar city must improve the existing poverty alleviation program, so that the level of poverty in the city of Makassar is reduced and with good cooperation between the government, private sector, and the community, we are sure that Makassar can become a more prosperous and inclusive city.

Affiliation
Universitas bosowa
Age
16-21

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.