Government Program: 1 Garage, 1 Car

From BASAsulselWiki
Revision as of 13:43, 20 October 2024 by Lindan (talk | contribs) (Created page with "{{WikithonResponse |Title mak=Program pammarenta: 1 garasi, 1 oto |Title id=Program Pemerintah: 1 Garasi, 1 Mobil |Title en=Government Program: 1 Garage, 1 Car |Response mak=M...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

This is a Response to the Pemuda Bersuara Berdaya wikithon

Masalah parking kendaraang yang tena na cocok sanna'mi jaina, terutama ri tampa' pammantangang tau. Ri kompleks perumahan yang seharusna a'jari lingkungang aman siagang nyamang, jai pandudu' biasana ampadongkoki otonna ri biring aganga, terutama tau tenaya garasi iareka loheang otonna na garasi na akkulle natampung. anne se're masala serius yang tena na anre' na ancuruki ketertiban, mingka na bahaya tongi lalu lintas.

Ri agang siagang sangkara 4-6 metere, oto ni parking ri bawana biasana sanna' sike'de' tampa'na untu' oto maraeng allalo. siagang lebba rata-rata oto 1-2 metere, oloang yang riolo sukku untuk oto rua arah ajari sempit siagang ajari macet. anne tantangan lompo untuk sopir, terutama kendaraan roda appa, yang terpaksa ammari atau bahkan mundur nasaba tena nakkulle allalo. Kondisi kamma anne naganggui lalu lintas ri tampa pammantangang, yang musti tenang siagang teratur. Ba'lalo sanna kodi, rie' pandudu' niaka labbi se're oto mingka se'reji garasi. Hasilna, se're oto ni parking ri garasi na oto maraenga ni parking ri dallekanna balla, ammake bahu agang nu parallua nipake untu' a'jappa lancar. Anne situasi teai poro ampa'jari se'reji akses agang, mingka ampa'jari bahaya tongi ri tetangga niaka ammantang ri ampi'na. anne kondisi parkir yang anre' na baji' anre' na akkulle nitarima enteng. Parkir yang tena na ri tampa yang cocok ajari macet, natambai resiko kecelakaan, siagang naganggu kenyamanan ammantang sipa'rua. Pammarenta parallui angngalle langkah-langkah tegas untu' a'atoro ammotere' parkirang otoa ri kompleks pammantangang untu' appa'nia' lingkungang la'bi teratur siagang la'bi amang. Sala se're solusi yang akkulle nialle iamintu lanri anggaukangi kebijakang "1 Garasi, 1 Mobil". Anne kebijaksang naparalluangi massing-massing tau ammantanga ri otoa untu nia garasi sukku situru jaina oto niaka ri ia. Punna se're balla' nia' se'reji garasi, nampa ke'nanga akkulleji nia' se'reji oto. Anne kebijakanga lanapassai pandudu'a a'kulle a'tanggong jawa' ri sesena oto pribadina siagang anre'mo na'kulle a'pake bawana aganga salaku tampa' parking permanen. siagang anne kebijakanga, ni harapkangi angkua pandudu'a la'bi disiplin ri pa'urusang otonna. pantaranganna anjo, pammarenta parallu tongi assarei jangkauang siagang pangngajarang mange ri tau jaia ri sesena paralluna anturuki paratorang parking. Pambangunan fasilitas parkir yang memadai di tempat umum atau kompleks perumahan juga dapat menjadi solusi tambahan, sehingga penduduk yang memiliki lebih banyak kendaraan dapat tetap parkir dengan aman dan teratur.

Keberhasilan program "1 Garasi, 1 Mobil" sanna'i ta'ganttung ri komitmenna pammarenta untu' ampaentengi anne atorang. Sanksi ketat, pappada denda atau tarik kendaraan yang diparkir secara sembarangan, dapat dipaksakan untuk mendorong kepatuhan publik. pantaranganna anjo, monitoring teratur ri tampa pammantangang parallu tongi untu' ampa'nassai angkanaya anne atorang nigaukangi baji'-baji'.

Permasalahan parkir kendaraan yang tidak pada tempatnya semakin marak terjadi, terutama di kawasan pemukiman. Di kompleks perumahan yang seharusnya menjadi lingkungan aman dan nyaman, banyak warga yang kerap memarkir mobil di tepi jalan, terutama mereka yang tidak memiliki garasi atau memiliki kendaraan lebih banyak daripada kapasitas garasi mereka. Hal ini menjadi masalah serius yang tidak hanya mengganggu ketertiban, tetapi juga membahayakan lalu lintas.

Di jalan-jalan dengan lebar 4-6 meter, mobil yang diparkir di bahu jalan sering kali menyisakan ruang yang sangat sempit bagi kendaraan lain untuk lewat. Dengan lebar rata-rata mobil 1-2 meter, jalan yang semula cukup untuk dua arah kendaraan menjadi sempit dan menyebabkan kemacetan. Ini menjadi tantangan besar bagi pengendara, terutama kendaraan roda empat, yang terpaksa harus berhenti atau bahkan mundur karena tidak bisa melintas. Kondisi seperti ini membuat lalu lintas di lingkungan perumahan yang seharusnya tenang dan tertib menjadi terganggu. Lebih parah lagi, ada warga yang memiliki lebih dari satu mobil namun hanya memiliki satu garasi. Akibatnya, satu mobil diparkir di garasi sementara mobil lainnya diparkir di depan rumah, menggunakan bahu jalan yang seharusnya digunakan untuk kelancaran lalu lintas. Situasi ini tidak hanya mempersempit akses jalan, tetapi juga merugikan tetangga yang tinggal di sekitarnya. Kondisi parkir yang sembarangan ini tidak boleh dianggap remeh. Parkir yang tidak pada tempatnya mengakibatkan kemacetan, memperbesar risiko kecelakaan, dan mengganggu kenyamanan hidup bersama. Pemerintah perlu mengambil langkah tegas untuk menata kembali parkir kendaraan di kompleks perumahan demi menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan aman. Salah satu solusi yang dapat diambil adalah melalui penerapan kebijakan "1 Garasi, 1 Mobil." Kebijakan ini mewajibkan setiap pemilik kendaraan untuk memiliki garasi yang memadai sesuai dengan jumlah mobil yang mereka miliki. Jika sebuah rumah hanya memiliki satu garasi, maka mereka hanya diperbolehkan memiliki satu mobil. Kebijakan ini akan memaksa warga untuk lebih bertanggung jawab terhadap kendaraan pribadi mereka dan tidak lagi menggunakan bahu jalan sebagai tempat parkir permanen. Dengan kebijakan ini, diharapkan warga dapat lebih disiplin dalam menata kendaraan mereka. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi aturan parkir. Membangun fasilitas parkir yang memadai di area publik atau kompleks perumahan juga bisa menjadi solusi tambahan, sehingga warga yang memiliki kendaraan lebih banyak tetap bisa memarkir dengan aman dan tertib.

Keberhasilan program "1 Garasi, 1 Mobil" akan sangat bergantung pada komitmen pemerintah dalam menegakkan aturan ini. Sanksi yang tegas, seperti denda atau penarikan kendaraan yang diparkir sembarangan, bisa diberlakukan untuk mendorong kepatuhan masyarakat. Selain itu, pengawasan rutin di kawasan perumahan juga diperlukan untuk memastikan bahwa aturan ini berjalan dengan baik.

The problem of improper vehicle parking, especially in residential areas, is becoming increasingly troublesome. In housing complexes that should be safe and peaceful environments, many residents park their cars on the sides of the streets, particularly those who don’t have garages or whose vehicles outnumber their garage capacity. This has become a serious issue that not only disrupts order but also poses safety risks in traffic.

In streets that are 4-6 meters wide, cars parked on the side often leave very little room for other vehicles to pass. With the average car being 1-2 meters wide, roads that were initially meant for two-way traffic become narrow, causing congestion. This poses a significant challenge for drivers, especially those with four-wheeled vehicles, who are often forced to stop or even reverse because they can’t get through. This situation disrupts traffic flow in residential areas, which should be calm and orderly. Worse still, there are residents who own more than one car but only have one garage. As a result, while one car is parked in the garage, the other is left on the street, occupying the roadside, which should be reserved for smooth traffic. This situation not only reduces road access but also causes inconvenience to neighbors living nearby. This improper parking should not be taken lightly. Parking that is not in the correct place leads to congestion, increases the risk of accidents, and disturbs the overall comfort of living in a community. The government must take firm steps to re-organize vehicle parking in residential areas to create a more orderly and safe environment. One solution that can be implemented is the "1 Garage, 1 Car" policy. This policy would require each vehicle owner to have a garage adequate to house the number of cars they own. If a household has only one garage, they should only be allowed to own one car. This policy would push residents to be more responsible for their private vehicles and discourage the use of public roadsides as permanent parking spaces. With this policy, it is expected that residents will become more disciplined in managing their vehicles. Additionally, the government should provide socialization and education to the public on the importance of following parking regulations. Building sufficient parking facilities in public areas or housing complexes can also be an additional solution, allowing those with more vehicles to park safely and in an orderly manner.

The success of the "1 Garage, 1 Car" program will largely depend on the government's commitment to enforcing this regulation. Strict sanctions, such as fines or the towing of improperly parked vehicles, can be imposed to encourage public compliance. Furthermore, regular monitoring in residential areas is needed to ensure that this regulation is properly followed.

Affiliation
Universitas Negeri Makassar
Age
16-21

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.