The World City in Drought

From BASAsulselWiki
Revision as of 12:25, 21 October 2024 by Agun Sesar (talk | contribs) (Created page with "{{WikithonResponse |Title mak=Kota Linoa Kakalotorang |Title id=Kota Dunia Yang Kekeringan |Title en=The World City in Drought |Response mak=Laporanna Mongabay.co.id (2024) 24...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

This is a Response to the Pemuda Bersuara Berdaya wikithon

20241021T122501712Z899083.jpg

Laporanna Mongabay.co.id (2024) 24 tahung mi anne susah je’ne ka ri Mangkasara. Appulo-pula tahung mi kalotoro’ taua ri Kecamatan Tallo, ammalli je’ne ri garobayya ta’ Rp8.000-Rp15.000 si allo. Kamma-kamma anne, taua angngalle je’ne battu ri bosia siagang bungung. Mingka tena na bosi siagang kalotoro ki bungunga, taua tena mo na issengi ero’ki angngapa, appasulu’ pi mami doe’ punna eroki je’ne. Kammayya anjo teai ji ri Kecamatan Tallo, ri tampa’ maraenga tong kammanjo ri Kecamatan Manggala, Makassar, Panakkukang, Rappocini, ri laukang siagang timoro’ kotayya.

Mangkasara’ na kana taua kota lino, tapi susahi taua anggappa je’ne. Punna kammanjo narrusu, kota lino anu kulle ri pakuta’nangngang. Siagang, masalah je’ne ci’nonga kammanne ri pake untuk politik supaya anggappai suara, dan angguppa je’ne na battu ri tampa’ maraenga (Bendungang Lekopancing, Bili-Bili, maraenga). Punna pammarentayya serius ki pasti na selesaikangi. Je’ne ci’nonga harus ki anjari prioritas pammarentayya. Teai cuma a’janji-janji politik bawang, iareka ri keroki serius na.

I nakke sebagai masyarakat, ero’ka a’kana ri calon pammarentayya untuk selesaikangi masalah je’ne ka. Bajiki fasilitas na, bajiki infrastruktur na, siagang baji pangngaturanna kotayya atasi kakalotoranga. Contohna, Mangkasara’ ri panjari kota spons (kulle na iso’ jene atau na boliki jene ka sebagai cadangan) siagang bajiki infrastruktur na.

Anne pappasang ku semoga ni ciniki ji oleh calon pammarentayya. I katte ri eroki kota Mangkasari tena mo susah anggappa je’ne ci’nong. Supaya anne Mangkasara’ kullei anjari kota lino yang bajika, teai kota lino yang susah je’ne na.

Berdasarkan laporan dari Mongabay.co.id (2024) telah berlangsung 24 tahun krisis air bersih terjadi di kota Makassar. Puluhan tahun kekeringan dialami oleh masyarakat kecamatan Tallo, membeli air dalam gerobak dengan harga Rp8.000-Rp15.000 sehari. Selama ini, masyarakat hanya mengandalkan air hujan dan sumur bor. Jika hujan tak turun dan sumur bor mengering, maka masyarakat hanya bisa pasrah, bahkan mengeluarkan biaya ekstra hanya untuk mendapatkan air bersih. Kondisi seperti itu bukan hanya terjadi di kecamatan Tallo, tapi tiap tahun terjadi di kecamatan Manggala, Makassar, Panakkukang, Rappocini, dan bagian Utara maupun Timur kota.

Kota Makassar yang katanya kota dunia, tapi akses terhadap air bersih sangatlah sulit. Jika hal itu terus terjadi, maka julukan kota dunia-pun patut dipertanyakan kembali. Terlebih mirisnya, masalah air bersih ini dijadikan sebagai komoditas politik untuk mendukung kontestasi elektoral, dan bergantung air bersih terhadap daerah lain (bendungan Lekopancing, Bili-Bili, dll). Jika pemerintah serius ingin membenahi itu sudah seharusnya ada tindakan yang serius. Isu air bersih harus menjadi prioritas calon kepala daerah. Bukan cuma sekadar janji politik, tapi butuh langkah serius dan konkrit.

Sebagai salah satu masyarakat, penulis ingin menyampaikan kepada calon kepala daerah agar fokus menyelesaikan masalah air bersih. Pembenahan fasilitas, revitalisasi infrastruktur, tata kelola kota yang mendukung penyelesaian kekeringan. Contohnya, menjadikan kota Makassar sebagai kota spons (menyerap, mengelola air sebagai cadangan) dan pembenahan infrastruktur.

Aspirasi ini semoga mendapat perhatian khusus oleh calon kepala daerah. Kita hanya ingin kota Makassar tidak kesulitan terhadap air bersih. Agar kota Makassar layak sebagai kota dunia, bukan kota dunia yang kekeringan

Based on a report by Mongabay.co.id (2024), the water crisis in Makassar has been ongoing for 24 years. For decades, residents of the Tallo district have suffered from drought, relying on water purchased from carts at a price of Rp8,000 to Rp15,000 per day. All this time, people have only depended on rainwater and bore wells. When the rains do not come and the bore wells dry up, the residents have no choice but to surrender and spend extra money just to access clean water. This situation doesn’t only occur in the Tallo district, but happens annually in the Manggala, Makassar, Panakkukang, and Rappocini districts, as well as in the northern and eastern parts of the city.

Makassar, which claims to be a world city, struggles with access to clean water. If this continues, the city's "world-class" status should be called into question. What is even more concerning is that this clean water issue has become a political commodity to support electoral contests, with the city's reliance on clean water from other regions (such as the Lekopancing, Bili-Bili dams). If the government is serious about addressing this, there should be concrete actions taken. The issue of clean water must be a priority for regional leadership candidates—not just political promises, but real and serious steps are needed. As one of the city's residents, I would like to urge the candidates for local leadership to focus on solving the clean water issue. This requires improving facilities, revitalizing infrastructure, and creating urban management that supports the resolution of droughts. For instance, transforming Makassar into a sponge city (absorbing and managing water reserves) and improving infrastructure.

I hope this aspiration receives special attention from the local leadership candidates. We simply want Makassar to no longer struggle with clean water so that the city is truly worthy of being called a world city—not a world-class city suffering from drought.

Affiliation
Universitas Negeri Makassar
Age
22-30

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Nabilayasmin

26 days ago
Score 0++
kereeen!

Annisadinikamila

26 days ago
Score 0++
kerennyo kakkkuuu

Anonymous user #1

26 days ago
Score 0 You
Asikk

Sukmaawt025

26 days ago
Score 0++
Menyala selalu kakakkuuuuu!

Nadilasyarif2503

26 days ago
Score 0++
Kerenn

Imamdedikasi44

26 days ago
Score 0++
keren mantap

Wahyudinico99

26 days ago
Score 0++
Niceee Omku, panutan emang pokoknya Om

Rizkyramdhani111201

26 days ago
Score 0++
wih keren bravoo

Nurulapriliana61

26 days ago
Score 0++
wih kerennyaa!

Lisanurul

26 days ago
Score 0++
Kereeen

Ainiyah Salsabilah

26 days ago
Score 0++
Semoga satu persatu masalah yang ada di Kota Makassar bisa teratasi🙏🏻

Philips Ch Anakotta

26 days ago
Score 0++
Keren memang calon gubernur sulawesi selatan ini, menyala teruss 🔥🫡

Dewi wulan

26 days ago
Score 0++
Menyala abangkuuu

Frygy03

26 days ago
Score 0++
menyalaa abang

Mrarif1312

26 days ago
Score 0++
Mantapp

Moh Sodikin

26 days ago
Score 0++

Cakep,

Lanjutkan!!

Anonymous user #1

26 days ago
Score 0 You
Cocoki tawwa. Iamintu jeknek anjari masala parallu nipaklekbak ri pammarentaya.

Ditaalmiraya

26 days ago
Score 0++
warbiasa

Anonymous user #1

26 days ago
Score 0 You
Kerenn sudah abangku ini

Cepardhy05

26 days ago
Score 0++
🔥

Muhnurhaqismannesa

25 days ago
Score 0++
inspiratif

Anonymous user #1

25 days ago
Score 0 You
Menyala om kuhh

Divanuzaibah

25 days ago
Score 0++
kerennyaaa!!!

Lailanpanggabean

24 days ago
Score 0++
Niceee, fighting abgkuuuu 🔥🔥

Irsyad.23564

20 days ago
Score 0++
Keren mas agunnggg
Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.