Knowledge is Power: The aspirations of the nation's youth for a regional leader in South Sulawesi.

From BASAsulselWiki
Revision as of 15:51, 21 October 2024 by Halil msdq (talk | contribs) (Created page with "{{WikithonResponse |Title mak=Tau tauanna iyaro kuaasa: Passennangngae ana' bura'e untu' pamimpin daerah ri Sulawesi Selatan. |Title id=Pengetahuan adalah Kekuatan: Harapan an...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

This is a Response to the Pemuda Bersuara Berdaya wikithon

Ri wariga satonga abado' tallasa' merdeka, nia' napassangkiang angngere' Indonesia erong ri bonus demografi. Iya makna'na, tuma'bicara' tappa' tuma'gawe' yusua 15 sampe' 64 taua lebbi' banya' dibandingi' yusua tappa' tuma'gawe' assengnge' 65 taua. Yusua tappa' tuma'gawe' ri Indonesia erongngi proporsi lebbi' dara' 60% siningngere' tuma'bicara' assengnge'.

Mappangguna' bonus demografi ero', tentu musti' erongngi pangatta'anna tenongngi tentang teknologi. Ero' saba' jejaring sosial passengngae internet tena' bisa' erongngi bagian passengngae ke'hidupan manusia ero' assengnge'. Nia' erongngi banya' bansa' baru siagang budaya baru. Pendidikan musti' hadir sebagai solusi atas segudang persoalan yammanga erongngi bangsa, misalna korupsi, kurikulum, intoleransi, siagang maraknya ujaran kebencian. Sala' sattu' penjelasanna kenapa' pendidikan ta' tena' mampu membongkar berbagai problematika bangsa iatu kurang kuatnya cengkeraman nalar deduktif ri pembelajaran.

Cara belajar yang cuma' ngangngeki teori (deduktif) seringkali abaikan pengalaman sehari-hari dan hal-hal yang kita alami. Salah satu alasan kenapa' pendidikan kita tena' bisa' atasi masalah-masalah bangsa iatu karena kita kurang pakai cara berpikir yang logis dan berdasarkan bukti (deduktif) dalam belajar. Cara belajar yang cuma' teori itu bikin siswa susah mengerti dan kuasai pelajaran karena jauh dari pengalaman hidup mereka. Padahal inti dari belajar itu adalah mengalami sendiri. Makanya, pengalaman sehari-hari itu penting sekali dalam belajar.

Di Sulawesi Selatan, masih banyak daerah yang jauh dari kota yang fasilitas sekolahnya kodong kurang baik. Anak-anak di kota besar bisa dapat ilmu baru dan cara berpikir yang baru, tapi bagaimana dengan anak-anak di desa yang jauh dari kota dengan guru yang kurang baik dan sekolah yang kurang lengkap? Contohnya, ada sekolah dasar di Takalar, Desa Kale Lantang, Kecamatan Polong Bangkeng Selatan. Sekolah ini muridnya sedikit, jadi uang BOS yang didapat juga sedikit. Akibatnya, sekolah kodong ini sulitki untuk beli buku, alat tulis, atau perlengkapan belajar lainnya.

Ri wariga pemerintah pusat tena' mappatto'i masalah ero', pemerintah daerah siagang desa musti' jadi pahlawan ero' untu' mampangkassi' hakki' belajar ana' bura'e secara merata. Carana bisa' denganngi peraturan daerah atawa keputusan pemimpin daerah.

Pemimpin daerah musti' lebih perhatiani' pendidikan daripada cuma' bangun-bangun gedung. Kualitas ana' bura'e kita musti' jadi prioritas utama. Calon pemimpin Pilkada 2024 musti' prioritaskan pendidikan. Undang-undang sudah atur kalau 20% anggaran negara harus untuk pendidikan. Sekarang saatnya pemerintah daerah juga kasih 20% anggaran daerah untuk pendidikan, baik di kabupaten/kota maupun provinsi. Dengan cara ero', semua ana' bura'e bisa' pintar dan punya akhlak yang baik

Saat peringatan 100 tahun merdeka, diprediksi Indonesia akan memperoleh bonus demografi. Ini berarti penduduk usia produktif antara 15-64 tahun akan lebih besar dibanding usia non-produktif di atas 65 tahun. Usia produktif di Indonesia memperoleh proporsi lebih dari 60% jumlah total penduduk. Pemanfaatan bonus demografi itu, menurut tentu harus diiringi dengan penguasaan teknologi yang mumpuni. Ini dikarenakan jejaring sosial berbasis internet telah menjadi bagian tidak terpisah dari kehidupan manusia sekarang ini. Ada banyak hal baru dan juga budaya baru yang muncul sebagai implikasinya. Pendidikan sudah selayaknya hadir sebagai solusi atas segudang persoalan yang dihadapi bangsa, seperti korupsi, kurikulum, intoleransi, maraknya ujaran kebencian. Salah satu penjelasan mengapa pendidikan kita tidak mampu membongkar berbagai problematika bangsa adalah kurang kuatnya cengkeraman nalar deduktif dalam pembelajaran.

Paradigma deduktif cenderung mengabaikan pengalaman empiris dan kehidupan sehari-hari sebagai bagian integral dari proses pembelajaran. Salah satu penjelasan mengapa pendidikan kita tidak mampu membongkar berbagai problematika bangsa adalah kurang kuatnya cengkeraman nalar deduktif dalam pembelajaran. Paradigma deduktif cenderung mengabaikan pengalaman empiris dan kehidupan sehari-hari sebagai bagian integral dari proses pembelajaran. Akibatnya, peserta didik sulit memahami dan menguasai materi pembelajaran karena keterjarakannya dari pengalaman atau realitas kehidupan sehari-hari. Padahal inti pendidikan adalah mengalami. Oleh sebab itu, pengalaman sehari-hari adalah laboratorium terpenting dalam pendidikan.

Yang pada dasarnya di daerah Sulawesi Selatan, masih banyak di pelosok kabupaten dan kota yang tidak merata stabilitas akses pendidikannya. Ketika di pusat perkotaan dalam wilayah siswa siswinya pulang dengan genggaman ide baru dan pola pikir baru apa kabar untuk seluruh siswa yang masih di pelosok desa dengan manajemen pengajaran yang tak optimal,serta fasilitas sekolah yang tidak mendukung konsentrasi belajar para calon emas bangsa. Salah satu sampel yang saya sampaikan berasal dari sekolah dasar di Takalar desa Kale Lantang kecamatan polong bangkeng selatan,berbeda dengan yang lain sekolah ini kekurangan siswa sehingga dana BOS yang dikelola untuk keberlangsungan proses mengajar tidak mampu mengakomodisi dengan baik sebab akumulasi besar rendahnya dana BOS sekolah diukur dari jumlah siswanya

Yang jelas Ketika hal ini tidak mampu dilirik oleh pemerintah pusat maka pemerintah daerah dan desa harus menjadi pahlawan terdepan agar hak intelektual anak-anak bangsa mampu merata dengan maksimal melalui Peraturan Daerah atau prerogratif seorang pemimpin daerah yakni kebijakan dan uluran tangan yang hangat dan bijak.Pada tataran ini, kebijakan pemimpin di daerah untuk mengeksekusi kebijakan di bidang pendidikan diharapkan terus berpihak kepada rakyat. Tidak melulu berorientasi kepada pembangunan berdasarkan fisik dan angka. Kualitas putra daerah juga menjadi prioritas dalam mewujudkan visi misi yang diusung saat Pilkada 2024 ini.Para calon yang berkompetisi di Pilkada 2024 sudah semestinya memprioritaskan bidang pendidikan. Amanat UU Sisdiknas, sudah dilakukan alokasi 20% APBN untuk bidang pendidikan. Sudah waktunya itu diikuti dengan realisasi 20% APBD untuk pendidikan juga. Baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Sehingga pengetahuan tiap insan anak bangsa mampu menjadi kekuatan dalam mengatasi krisis keteladanan,moral dan berintegritas.

As Indonesia celebrates its 100th year of independence, it is projected to experience a demographic bonus. This means that the working-age population between 15 and 64 years old will significantly outnumber those aged 65 and above. The working-age population in Indonesia is expected to constitute more than 60% of the total population. To fully capitalize on this demographic dividend, it is imperative that the nation equips itself with robust technological capabilities. This is because internet-based social networks have become an integral part of contemporary human life, giving rise to numerous new trends and cultures. Education should therefore be positioned as the solution to the myriad of challenges faced by the nation, such as corruption, curriculum issues, intolerance, and the proliferation of hate speech. One explanation for why our education system has been unable to address these societal problems is the lack of emphasis on deductive reasoning in the learning process.

The deductive paradigm tends to overlook empirical experiences and daily life as integral parts of the learning process. One explanation for our education system's inability to address the nation's various problems is the lack of emphasis on deductive reasoning in the learning process. The deductive paradigm tends to disregard empirical experiences and daily life as integral components of the learning process. Consequently, learners find it difficult to comprehend and master the learning materials due to their distance from real-world experiences. Yet, the essence of education lies in experience. Therefore, daily experiences constitute the most crucial laboratory in education.

In South Sulawesi, many rural areas in both districts and cities still lack equitable access to education. While students in urban areas return home with new ideas and perspectives, what about those in remote villages with suboptimal teaching management and inadequate school facilities? One example is an elementary school in Kale Lantang village, Polong Bangkeng Selatan district, Takalar. Unlike other schools, this school has a low enrollment, resulting in insufficient BOS funds to adequately support the teaching process. The amount of BOS funds allocated to a school is largely determined by its student population.

If the national government doesn't pay attention to this problem, then local governments and villages must step up and make sure that all children have the same opportunities to learn. They can do this by making new local laws or by simply making good decisions. Local leaders should focus on helping people, especially when it comes to education. They shouldn't just build buildings, but also make sure that children learn well. The quality of our future leaders should be a top priority in the upcoming elections.Candidates competing in the 2024 Regional Elections should prioritize the education sector. In accordance with the National Education System Law, 20% of the national budget has been allocated to education. It is now time for this to be followed by the allocation of 20% of regional budgets to education as well, at both the district/city and provincial levels. This will empower every citizen with knowledge, enabling them to overcome crises of role modeling, morality, and integrity.

Affiliation
Uin Alauddin Makassar
Age
16-21

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Anonymous user #1

one month ago
Score 0 You
baguss sklii

Anonymous user #1

one month ago
Score 0 You
baguss

Liarchmn

one month ago
Score 0++
Kerenn

Dikejhi

one month ago
Score 0++
Mantap tawwa

Msarihardianti

one month ago
Score 0++
setujuu!!

Andinailahibtisam

one month ago
Score 0++
mantapp, keren banget

Alvinqyut

one month ago
Score 0++
Mantap sekali 👏🏻👏🏻

Anonymous user #1

one month ago
Score 0 You
sangat keren, dan terbaik lah👏👏👏

Favianimamah71

one month ago
Score 0++
keren banget pokoknya, mantapp!!!✊👏👏👏

Anonymous user #1

one month ago
Score 0 You
we have to share this to everyone👏🏻🔥

Anonymous user #1

one month ago
Score 0 You
MantaPP, Lanjutkan .......

Anonymous user #1

one month ago
Score 0 You
Bagusss

Aqilahnurfatimah

one month ago
Score 0++
Wahhh mantap

Queenkhalzh

one month ago
Score 0++
KEREN KAKKK

210806502019

one month ago
Score 0++
Mantap boskuu!!!

Afamulkhair14

one month ago
Score 0++
Kasi menyala sodaraku 🔥

Febbysyank

one month ago
Score 0++
Menarik terimakasih informasinya

Fakhri

one month ago
Score 0++
informasinya sangat menarik

Syaputraferdi45

one month ago
Score 0++
Informasinya sangat menarik
Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.