Assipana Anjo Kaluruka: Tena Matu-matuna, Kodi Ri Ana Mudayya

From BASAsulselWiki
Title
Assipana Anjo Kaluruka: Tena Matu-matuna, Kodi Ri Ana Mudayya
Affiliation
Author(s)
    Category
    -
    Photo Credit/Source
    Location
    Makassar
    The place does not exists yet in wiki, click to create it


    Add your comment
    BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.



    In English

    Smoking behavior in children and adolescents is a serious problem that continues to increase in various countries, including Indonesia. The number of child smokers that increases every year is an alarm for the health and future of the younger generation. Smoking at an early age has adverse long-term consequences, such as high physical and mental health risks, decreased quality of life, and potential dependence on nicotine later in life. Therefore, efforts to prevent and break the chain of child smoking are urgent to address.

    The causes of the increase in child smoking include various factors, such as exposure to attractive cigarette advertisements, lack of awareness of the adverse health effects of smoking, and easy access to tobacco products. The role of the social environment, including family and peers, also influences children's propensity to try smoking. In addition, the lack of effective policy implementation in addressing the problem of smoking in children is a challenge in breaking the chain of smoking among the younger generation.

    To overcome this problem, there needs to be a comprehensive effort from various parties. Education and awareness of the dangers of smoking should start early in schools. Effective smoking prevention programs can give children a proper understanding of the adverse health effects of smoking and teach them to make wise choices.

    In addition, restrictions on cigarette advertising targeted at children and adolescents need to be strictly enforced. Higher prices and taxes on tobacco products can help reduce children and adolescents' access to cigarettes. The impact can be felt in reducing demand and reducing interest in trying smoking.

    The role of family and community is also important in preventing child smoking. A smoke-free environment at home and in public places can model good behavior for children. Involving the community in anti-smoking campaigns and education can help create an environment that supports healthy life choices.

    The number of child smokers that increases every year requires serious attention from various parties. Smoking prevention efforts must start from various levels, starting from the family, school, community, and government. Education, awareness, advertising restrictions, pricing policies, and active community participation are part of the solutions needed to break the chain of child smoking. Only with concerted and consistent efforts, we can achieve a healthy young generation, free from the dangers of smoking, and have a brighter future.

    In Makassar

    Panggaukang akkaluru ri ana-anaka siagang ana mudayya iami anti saba masala ri anne nagarayya, antama mi anjo tana kalassukanga Indonesia. Anjo ana-ana akkaluru ka katambangi ri lalangna sitaunga anjomi tena na baji ri kesehatanna ana mudayya. Akkaluru ri umuru ana-anaka jai saba kajariang, iamiantu ni batasi siagang ni jagai anjo ana-anaka antekamma batena na tena kaluru.

    Saba jaina ana-ana akkaluru, iami antu jai poromosi na cinik tena mi na cinik kabajikang kalengna. Ri seppe-seppena siagang bija pammanakang na akkullei mange na ajari anjo akkaluru ana-anaka. Tenami na pikkirikki antekamma kajarianna sallang mange ri ana-ana na.

    Supaya kurang anne masalah, baji ki punna niak bantuang panggurangi battu ri tau maraenga. Pappilajarrang bahayana akkaluruka ni panggajarrang tong ri sikolayya. Ni papahangiangi anjo ana-anaka kakoalianna anjo kaluruka mange ri batang kalenna.

    Akkulle tongi nibatasi poromosi kaluruka mange ri ana-anaka siagang ana mudayya. Baji ki punna harga siagang pajakna na ni panaiki supaya antekamma ana-anaka tena na kulle ammallia siagang tena mi na kullei accoba akkaluru.

    Bija pammanakangna akkullei na larang ana na akkaluru. Na saba baji ni cini mange ri bijang na. Akkulle tongi na carita mange ri bijang na punna tena na kulle ana-anaka akkaluru, tena na baji mange ri batang kalenna.

    Pakaluru ana-anaka sanna jaina ri lalangna sitaunga iami antu baji ni cinikina. Kasadarang ni batasina anjo poromosi na kaluruka supaya tena lajju na paratikangi ana-anaka supaya antekamma na gappai kabajikang mange ri batang kalenna.

    In Indonesian

    Perilaku merokok pada anak-anak dan remaja merupakan masalah serius yang terus meningkat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Angka perokok anak yang meningkat setiap tahun menjadi alarm bagi kesehatan dan masa depan generasi muda. Merokok pada usia dini memiliki konsekuensi jangka panjang yang merugikan, seperti risiko kesehatan fisik dan mental yang tinggi, penurunan kualitas hidup, dan potensi ketergantungan pada nikotin di kemudian hari. Oleh karena itu, upaya mencegah dan memutus mata rantai perokok anak menjadi hal yang mendesak untuk diatasi.

    Penyebab meningkatnya angka perokok anak mencakup berbagai faktor, seperti eksposur iklan rokok yang menarik, kurangnya kesadaran akan dampak buruk merokok pada kesehatan, dan akses yang mudah terhadap produk tembakau. Peran lingkungan sosial, termasuk keluarga dan teman sebaya, juga mempengaruhi kecenderungan anak-anak untuk mencoba merokok. Selain itu, kurangnya implementasi kebijakan yang efektif dalam mengatasi masalah merokok pada anak-anak menjadi tantangan dalam memutus mata rantai perokok di kalangan generasi muda.

    Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya upaya yang komprehensif dari berbagai pihak. Pendidikan dan kesadaran akan bahaya merokok harus dimulai sejak dini di sekolah-sekolah. Program pencegahan merokok yang efektif dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada anak-anak tentang dampak buruk merokok pada kesehatan dan mengajarkan mereka untuk membuat pilihan yang bijak.

    Selain itu, pembatasan iklan rokok yang ditargetkan pada anak-anak dan remaja perlu diberlakukan secara ketat. Kebijakan harga dan pajak yang lebih tinggi pada produk tembakau dapat membantu mengurangi akses anak-anak dan remaja terhadap rokok. Dampaknya dapat dirasakan dalam mengurangi permintaan dan mengurangi minat untuk mencoba merokok.

    Peran keluarga dan masyarakat juga penting dalam mencegah perokok anak. Lingkungan yang bebas dari rokok di rumah dan di tempat umum dapat menciptakan model perilaku yang baik bagi anak-anak. Melibatkan komunitas dalam kampanye anti-rokok dan edukasi dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pilihan hidup yang sehat.

    Angka perokok anak yang meningkat tiap tahun memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Upaya pencegahan merokok harus dimulai dari berbagai level, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan, kesadaran, pembatasan iklan, kebijakan harga, dan partisipasi aktif komunitas merupakan bagian dari solusi yang diperlukan untuk memutus mata rantai perokok anak. Hanya dengan upaya bersama dan konsisten, kita dapat mencapai generasi muda yang sehat, bebas dari bahaya merokok, dan memiliki masa depan yang lebih cerah.